Nasional

Dewasa Muda Kena Diabetes Makin Marak, Beban BPJS Kesehatan Makin Berat

Devandra Abi Prasetyo - detikKalimantan
Senin, 27 Okt 2025 16:00 WIB
Foto: Getty Images/cofotoisme
Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat angka diabetes di kalangan anak muda mengalami peningkatan. Menurut Kemenkes, semakin banyak generasi muda di bawah usia 40 tahun yang sudah mengidap diabetes tipe 2.

Dilansir detikHealth, meningkatnya kasus diabetes di kalangan muda ini turut berdampak pada pembiayaan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Tahun 2024, ada 20,5 juta peserta JKN terdiagnosis hipertensi dan 7,4 juta peserta JKN terdiagnosis diabetes melitus. Total biaya pelayanan kesehatan kedua penyakit tersebut mencapai Rp 30,5 triliun, termasuk untuk penanganan penyakit penyerta seperti stroke, gagal ginjal, dan jantung," jelas Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti.

Menurut data di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) menunjukkan bahwa pada 2014, terdapat sekitar 400 ribu pasien diabetes melitus yang mendatangi FKTP. Jumlahnya melonjak tujuh kali lipat menjadi 2,8 juta peserta yang mengakses layanan di 2024. Dalam satu dekade terakhir terdapat 7,4 juta kasus diabetes melitus.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan prevalensi angka penyakit diabetes meningkat dari 8 persen menjadi 10 persen.

"Tadi kita lihat pada peluncuran ini, di bawah 40 tahun itu sudah ada yang terkena diabetes. Usia 30 tahun ke atas itu juga sudah terkena diabetes tipe 2, artinya diabetes yang didapat. Walaupun jumlahnya masih sedikit, tetapi ada tren peningkatan," jelasnya saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025).

Menurut Nadia, peningkatan diabetes dewasa muda ini dipengaruhi salah satunya oleh faktor gaya hidup buruk. Bahkan faktor ini dapat dikatakan sebagai faktor utama.

"Kita tahu pola konsumsi gula, garam, lemak (GGL). Kemudian kita tahu ada sikap masyarakat yang mulai selalu sedentary (malas-malasan), aktivitas berkurang, karena kan semua memudahkan karena ada teknologi informasi," jelasnya.

Sebelumnya, Nadia mengatakan pemerintah kini memperkuat pendekatan promotif dan preventif melalui program cek kesehatan gratis (CKG).

"Kebijakan kita dorong terus promotif-preventif, salah satunya dengan skrining. Makanya kita paksa dengan program CKG. Ini betul-betul gratis dengan sejumlah jenis pemeriksaan, mulai dari EKG, profil lipid, hingga fungsi ginjal," jelas Nadia.

Baca selengkapnya di sini.



Simak Video "Video: Pemerintah Segera Bahas Pemutihan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan"

(des/des)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork