Inilah CEO Pika, Perempuan Muda yang Dikagumi di China

Internasional

Inilah CEO Pika, Perempuan Muda yang Dikagumi di China

Fino Yurio Kristo - detikKalimantan
Senin, 27 Okt 2025 12:51 WIB
Demi Guo
Demi Guo (kiri)/Foto: Vnexpress
Balikpapan -

Demi Guo merupakan CEO Pika, startup video pendek AI yang menarik perhatian global. Lulusan Harvard itu baru berusia 26 tahun.

Pika telah mengumpulkan USD 135 juta dan valuasinya mencapai USD 470 juta. Tim Pika yang terdiri dari 13 eksekutif, termasuk pakar AI dari Google, Meta, dan Uber, bekerja di bawah kepemimpinan Guo sebagai CEO.

Meskipun bersaing dengan pemain AI besar seperti Sora dari OpenAI, dan Veo dari Google, Guo yakin fokus Pika pada kreativitas, ekspresi emosional, dan interaksilah yang membedakannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berusaha membangun model video terbaik, tapi juga berusaha membangun produk yang benar-benar melayani para kreator," kata Guo yang dikutip detikInet dari VNExpress.

Di negara asalnya, China, Guo dikagumi luas atas prestasi dan latar belakangnya. "Penampilan cantik, jenius, dipadukan dengan latar belakang keluarga yang luar biasa dan kekayaan 3 miliar yuan," puji seorang netizen.

Sekilas tentang Pika

Pika merevolusi dunia video AI, dengan kemampuan membuat video pendek oleh AI yang mirip dengan TikTok, dengan beberapa perintah sederhana. Platform ini memungkinkan pengguna mengunggah selfie dan meminta transformasi, seperti 'jadikan saya bintang rock'. Pika pun menghasilkan video lengkap dengan naskah, musik, gerakan tarian, latar belakang, pencahayaan, dan sudut pengambilan gambar.

Awal Oktober, Pika merilis fitur Video Prediktif, yang memprediksi gerakan dan interaksi, memungkinkan pengguna mengintegrasikan diri sendiri atau elemen dunia nyata ke adegan. Fitur ini mendorong Pika ke puncak App Store dan Play Store. Per Oktober, Pika mengklaim memiliki 16,4 juta pengguna.

"Ini benar-benar tentang ekspresi diri. Kebanyakan orang awam tidak akan pernah mencoba membuat film menggunakan AI generatif, tetapi banyak orang suka membuat video pendek," imbuh Guo.

Keberhasilan Pika sebagian besar dapat dikaitkan dengan kepemimpinan Guo berkat bakat bawaannya, etos kerja, dan kemampuannya memahami preferensi pengguna muda dengan cepat.

Sekilas tentang Demi Guo

Guo, lahir dengan nama Guo Wenjing di Hangzhou, China, dan berasal dari keluarga cerdas. Ibunya lulusan Massachusetts Institute of Technology dan ayahnya, Guo Huaqiang, adalah mantan Chairman Sunyard Technology Group, perusahaan jasa TI di Hangzhou.

Ia dipandang panutan di China karena resume sempurna. Guo memenangkan medali perak Olimpiade Informatika Internasional 2015 dan diterima di Harvard, meraih sarjana matematika dan magister ilmu komputer.

"Sewaktu muda, saya pandai menulis dan memenangkan banyak penghargaan, tapi tidak terlalu pandai matematika," ujarnya.

Selama di Harvard, Guo magang di perusahaan teknologi terkemuka seperti Microsoft dan Google. Setelah itu, ia meraih gelar doktor ilmu komputer di Stanford. Ia memperoleh pengalaman di perusahaan-perusahaan AI besar seperti Meta AI, Google Brain, dan Microsoft Research, serta ikut menulis sejumlah makalah tentang AI.

Ide untuk Pika muncul dari rasa frustrasi di Festival Film AI 2022 di New York, di mana ia dan beberapa teman sekelasnya di Stanford tidak menang. Ketidakpuasan terhadap perangkat video yang ada mendorong Guo dan Chenlin Meng, sesama mahasiswa doktoral di Lab AI Stanford, mengembangkan perangkat pembuat video AI yang lebih baik dan lebih ramah pengguna.

"Jika Anda membandingkan video yang dihasilkan AI dari tahun lalu dengan video yang dihasilkan Maret ini dan video dari satu atau dua bulan terakhir, Anda akan melihat bahwa model pembuatan video berkembang sangat cepat," kata Guo.

April 2023, ia dan Meng keluar dari program PhD Stanford untuk mendirikan Pika, dengan harapan dapat menciptakan alat produksi video AI yang cukup sederhana untuk digunakan non profesional. Pika dengan cepat menarik investor top, termasuk Nat Friedman, mantan CEO GitHub.

Model tersebut mengesankan para investor, dan pada bulan November 2023 Pika telah mengumpulkan USD 35 juta dalam putaran pendanaan Seri A-nya, dengan Lightspeed Venture Partners memimpin investasi tersebut.

"Kami percaya tim ini memiliki kemampuan untuk sepenuhnya mendemokratisasi pembuatan video dan memungkinkan siapa pun dan semua orang di dunia untuk berkontribusi pada media ini," kata Michael Mignano, mitra Lightspeed.

Baca selengkapnya di sini.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads