Ada Acara Ngobrol Bareng 5 Pemuka Agama di Irau Malinau 2025

Ada Acara Ngobrol Bareng 5 Pemuka Agama di Irau Malinau 2025

Oktavian Balang - detikKalimantan
Rabu, 22 Okt 2025 22:00 WIB
Irau ke-11 di Malinau tidak hanya diisi panggung hiburan. Panitia juga menyajikan panggung pemuka agama sebagai bagian dari perayaan. Acara ngobrol bareng tersebut menghadirkan lima pemuka agama.
Poster acara ngobrol bareng 5 pemuka agama/Foto: Istimewa
Malinau -

Irau ke-11 di Malinau tidak hanya diisi panggung hiburan. Panitia juga menyajikan panggung pemuka agama sebagai bagian dari perayaan. Acara ngobrol bareng tersebut menghadirkan lima pemuka agama.

Acara interaktif itu akan dilaksanakan pada Kamis, 23 Oktober 2025 pukul 19.30 Wita. Bertempat di Panggung Utama Padan Liu Burung, diskusi akan dipandu pembawa acara Kamidia Adisti.

Tema utama yang diangkat adalah 'Kasihi Penciptamu, Kasihi Sesamamu'. Itu sesuai dengan pesan yang terselip dalam poster acara: 'Mari kita tingkatkan Terus Keharmonisan dan Toleransi dalam Hidup Beragama dan Kehidupan Keseharian di Bumi Intimung'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Panitia Irau ke-11 yang juga menjabat sebagai Sekda Malinau, Ernest Silvanus menegaskan acara tersebut bertujuan untuk merawat keharmonisan di Malinau. Menurutnya, ini adalah kali kedua acara serupa digelar.

"Ini sudah yang kedua kali. Di Irau yang lalu, pada ulang tahun yang lalu, kami sudah juga panggil lima pemuka agama untuk bicara satu panggung. Dan ini kami juga panggil untuk besok," ujar Ernest kepada detikKalimantan, Rabu (22/10/2025).

Ernest menjelaskan tema yang diusung bersifat universal dan dimiliki setiap agama di Indonesia. "Saya pikir setiap agama yang ada di Indonesia punya hal yang sama, baik itu kepada penciptanya baik kepada sesamanya manusia," jelasnya.

Ia berharap pesan yang disampaikan kelima pemuka agama dapat memperkuat komitmen masyarakat untuk menjaga toleransi di 'Bumi Intimung' atau sebutan untuk Malinau. Ernest menekankan toleransi harus diwujudkan dalam tindakan, bukan sekadar ucapan.

"Toleransi itu ditunjukkan dengan perbuatan, bukan dengan kata. Jadi satu perbuatan itu mengalahkan sejuta perkataan," tegasnya.

Ia juga menyebut Malinau merupakan kabupaten yang diakui memiliki tingkat pembinaan kerukunan umat beragama yang tinggi, sebuah prestasi yang harus terus dijaga.

"Ini yang harus kita jaga. Saya pikir Malinau harus menjadi contoh bagi kerukunan bagi umat beragama. Jadi saya pikir ini langkah-langkah baik sudah yang dilakukan oleh pemerintah sehingga ini terus kita galakkan," pungkasnya.




(sun/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads