Bantah Siswanya Keracunan MBG, Kepala SMPN 33 Banjarmasin: Diare Bersamaan

Bantah Siswanya Keracunan MBG, Kepala SMPN 33 Banjarmasin: Diare Bersamaan

Khairun Nisa - detikKalimantan
Selasa, 21 Okt 2025 16:30 WIB
SMPN 33 Banjarmasin.
SMPN 33 Banjarmasin. Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Banjarmasin -

Puluhan siswa SMPN 33 Banjarmasin dilarikan ke Puskesmas, diduga keracunan makanan bergizi gratis (MBG). Namun, Kepala Sekolah SMPN 33 Sumiyati membantah hal tersebut.

Sumiyati dengan tegas menyebutkan bahwa siswanya tidak ada yang keracunan MBG. Sakit perut yang dialami murid-muridnya diyakini bukan karena MBG.

"Anak-anak di sini tidak keracunan, tidak ada kaitannya dengan MBG," kata Sumiyati saat dijumpai di SMPN 33 Banjarmasin, Selasa (21/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumiyati menekankan, setelah tahu puluhan anak mengeluhkan sakit perut secara bersamaan, ia mengambil keputusan untuk menyetop sementara MBG untuk hari ini. Sehingga, ia memastikan anak-anak tidak ada yang keracunan MBG.

"MBG hari ini tidak ada, karena ada anak-anak yang bersamaan diare. Jadi untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan (di stop)," ujar Sumiyati.

Sekali lagi, ia menegaskan bahwa anak-anak yang dilarikan ke Puskesmas Basirih Baru bukanlah akibat keracunan MBG. Melainkan hanya mengalami diare secara bersamaan.

"Tidak ada yang keracunan MBG, mereka hanya diare secara bersamaan," tegas Sumiyati.

Mengenai penyebab diare yang muncul bersamaan pada anak, Sumiyati menjawab bahwa hal itu bisa saja didasari banyak faktor. Di antaranya yakni akibat makanan yang dikonsumsi saat sarapan, atau ada yang mual-mual karena tidak sarapan di rumah.

"Penyebabnya tidak tahu, karena ditanyai ada yang tidak sarapan di rumah, ada yang makan nasi goreng. Itu bukan dari sekolah, ataupun dari MBG," beber Sumiyati.

Namun, usai puluhan siswa dikabarkan dilarikan ke Puskesmas Basirih Baru, siswa lain di sekolah langsung dipulangkan lebih cepat. Sumiyati beralasan karena anak-anak tidak mendapat MBG pada hari ini, sehingga dikhawatirkan kelaparan saat siang hari.

"Siswa dipulangkan lebih cepat alasannya biasanya dia makan MBG, kemudian banyak siswa yang tidak bawa bekal. Kasihan dia (tidak makan), jadi dipulangkan dulu untuk hari ini, agar orang tua tidak waswas dia tidak makan," pungkas Sumiyati




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads