Tertahan di IGD, Pasien Batu Empedu di Banjarmasin Keluhkan Layanan RS

Tertahan di IGD, Pasien Batu Empedu di Banjarmasin Keluhkan Layanan RS

Khairun Nisa - detikKalimantan
Rabu, 15 Okt 2025 20:10 WIB
Lobi Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin.
Lobi Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin. Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Banjarmasin -

Seorang pasien Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin merasakan pelayanan buruk saat hendak menjalani operasi batu empedu. Pasien berinisial MA mengaku tertahan lama di IGD dan mendapat perlakuan buruk, meski sudah mengeluarkan biaya puluhan juta rupiah.

MA menceritakan kala itu ia berkonsultasi dengan salah satu dokter untuk melakukan operasi batu empedu sebagai pasien umum non-BPJS. Ia pun diberikan rekomendasi dokter yang dinas di dua rumah sakit di Banjarmasin.

"Di suruh memilih apakah mau di RS Sari Mulia atau di Ciputra Mitra Hospital, karena perbandingan dari fasilitas maka saya memilih yang terbaik," ujar MA ditemui detikKalimantan, Rabu (15/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka MA pun memilih pelaksanaan operasi dilakukan di RS Ciputra, dengan harapan bisa mendapatkan pelayanan yang maksimal. Dia mengaku sudah menghubungi RS untuk menetapkan jadwal operasi, serta jadwal untuk ia bisa mendapatkan kamar.

Akhirnya pada Kamis (9/10) lalu, ia datang ke RS sebab rasa sakit yang sudah tak tertahankan. Namun dia justru tertahan lama di IGD karena tidak ada ruangan.

"Hari itu saya masih di IGD saja, itu lama sekali di IGD tidak dapat ruangan. Bahkan saya sudah kesakitan sekali tetapi masih tidak ada tindakan," ungkap MA.

Ia baru dapat ruangan setelah Jumat (10/10) sekitar pukul 01.00 dini hari. Itupun setelah melakukan berbagai macam upaya untuk dirinya bisa mendapatkan ruangan.

Keesokan harinya, ia diinformasikan bahwa akan dilakukan operasi di hari itu. MA pun bersiap dan berpuasa. Namun dia tidak diinformasikan mengenai persiapan yang harus ia lakukan sebelum menjalani operasi.

"Misalkan saya disuruh puasa pun, tolong dikabari terlebih dahulu. Saya sudah tidak makan malam, kemudian pagi saya juga disuruh puasa. Kenapa tidak ada informasi terlebih dahulu," ujarnya.

Sesaat sebelum operasi, ia dimintai uang sebesar Rp 50 juta untuk pelaksanaan operasi. MA memberikan uang tersebut dan operasi dilakukan. Setelah operasi, dalam kondisi belum benar-benar sadar ia kembali dimintai uang Rp 30 juta.

"Kenapa harus langsung meminta uang seperti itu, kenapa tidak menunggu saya sampai sadar dahulu," tekannya.

Tak cuma itu, saat visit dokter yang menanganinya ia justru kembali mendapat perlakuan tak mengenakkan.

"Tata bahasanya tidak enak didengar. Bahkan ketika saya komplain, saya dituding punya penyakit mental dan disuruh ke psikolog," ucap MA.

Setelah itu, MA mengungkapkan infusnya sempat habis total. Padahal sebelumnya ia sudah menginfokan ke perawat untuk mengganti infus yang hampir habis.

"Sudah diinfokan namun disuruh menunggu dan menunggu, sampai infus habis dan darah naik itu tidak diganti-ganti," bebernya.

Halaman selanjutnya, klarifikasi RS...

Menjawab keluhan itu, Direktur Umum Ciputra Mitra Hospital Sony Prabowo mengucapkan permohonan maaf, ia menyinggung perihal MA lambat mendapatkan kamar lantaran saat itu kondisi RS tengah ramai.

"Jadi karena pasien (MA) minta VIP dan saat itu sedang penuh, maka kita meminta pasien menunggu. Sebab, sistemnya itu keluar-masuk dan kita pun menunggu ada pasien yang keluar dahulu," kata Sony.

Selain itu, pasien disebutnya tak ingin ditawari ruangan lain. Yang kemudian membuat ia harus menunggu terlebih dahulu hingga ada ruangan kosong.

Di Ciputra sendiri disebutkan Sony ada 23 kamar VIP di lantai tiga. Yang kebetulan saat itu semuanya sedang penuh oleh pasien akibat perubahan musim.

"Kita akan menambah lagi ruangan VIP nantinya, semoga hal ini tidak terjadi lagi," harapnya.

Mengenai pergantian infus, ia menyebut para perawat harus menunggu persetujuan dokter yang menangani terlebih dahulu. Sehingga tak bisa langsung mengganti, karena dikhawatirkan pasien diperbolehkan pulang usai infus habis.

"Itu harus menunggu persetujuan dokternya dulu, karena pasien ini takutnya sudah boleh pulang. Jadi tidak perlu infus lagi," sebut Sony.

Selebihnya, ia meminta maaf atas pelayanan yang kurang maksimal dari Ciputra Mitra Hospital tersebut. Ia berjanji akan memperbaiki kekurangan layanan terhadap pasien.

"Kita memang bukan yang terbaik, mohon maaf atas kekurangan yang kami lakukan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Mengisi Tenaga dengan Hidangan Lezat di Banjarmasin"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads