Sebanyak 16 anak di India meninggal dunia setelah mengonsumsi obat batuk sirup terkontaminasi zat berbahaya. Dokter yang meresepkan obat tersebut pun diamankan aparat.
Mengutip detikHealth, belasan kasus itu terjadi di wilayah Chhindwara dan Betul, negara bagian Madhya Pradesh. Sembilan orang di antaranya diketahui berusia di bawah 5 tahun.
Uji laboratorium pun dilakukan terhadap sampel obat sirup yang dikonsumsi anak-anak tersebut. Hasilnya, sirup tersebut terkontaminasi dietilen glikol (DEG).
"Sampel-sampel tersebut ditemukan mengandung DEG melebihi batas yang diizinkan," kata Kementerian Kesehatan India dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.
Ini merupakan zat beracun yang digunakan dalam pelarut industri. DEG dapat berakibat fatal jika tertelan, bahkan dalam jumlah kecil sekalipun.
Produk terkontaminasi itu dijual dengan merek Coldrif Cough Syrup, produksi Sresan Pharma yang berlokasi di negara bagian Tamil Nadu. Sirup tersebut ditemukan tidak standar dan cacat dalam laporan Direktorat Pengawasan Obat Tamil Nadu tertanggal 2 Oktober.
Setelah kejadian ini, penjualan obat batuk sirup tersebut dilarang di tiga negara bagian India. Pemerintah setempat juga memperluas larangan ke produk-produk lain yang diproduksi oleh Sresun Pharmaceuticals, produsen Coldrif.
"Penjualan produk lain dari perusahaan yang memproduksi sirup tersebut juga dilarang," ujar Kepala Menteri Madhya Pradesh Mohan Yadav.
Menyusul kematian belasan anak di Madhya Pradesh, pihak berwenang menangkap seorang dokter di Chhindwara yang meresepkan sirup obat batuk terkontaminasi tersebut, atas nama Dr Praveen Soni. Kepala Menteri Mohan Yadav juga menginstruksikan agar Dr Praveen Soni diskors karena kelalaian dalam perawatan anak-anak.
Baca selengkapnya di detikHealth.
Simak Video "Video: Sisa Kericuhan di TKP Kampanye Horor Tamil Vijay"
(des/des)