Sebuah mobil Mercedes-Benz ditemukan ketika pembersihan puing bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk pada Senin (29/9) lalu. Mobil tersebut dalam kondisi ringsek di samping rumah pengasuh ponpes.
Dilansir detikJatim, proses pembersihan dilakukan bersamaan dengan evakuasi korban yang masih tersisa di bawah reruntuhan. Evakuasi dilakukan petugas gabungan dari DLHK Sidoarjo, Basarnas, BPBD, dan BPKP. Alat berat sudah digunakan sejak hari keempat evakuasi.
Munir, Ketua RT 7 RW 3 Desa/Kecamatan Buduran, membenarkan mobil tersebut ikut menjadi korban ambruknya musala pada awal pekan lalu. Setelah berhasil diangkat, mobil mewah tersebut langsung dipindahkan menggunakan truk DLHK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul, selain korban jiwa, satu unit mobil Mercy juga ikut hancur tertimpa reruntuhan. Mobil itu sebelumnya diparkir di samping rumah pengasuh ponpes, tepatnya di sebelah timur bangunan musala," kata Munir di lokasi, Sabtu (4/10/2025).
Munir menerangkan, mobil tersebut tergencet pilar bangunan musala. Saat musibah terjadi, katanya, perhatian warga sepenuhnya terfokus pada proses penyelamatan para santri yang diduga tertimbun sehingga tidak ada yang menyadari keberadaan mobil tersebut.
"Mobil itu berada di lantai paling bawah, jadi memang tidak langsung terlihat. Apalagi saat kejadian terdengar suara keras seperti dentuman dan diikuti debu tebal yang menutupi lokasi. Baru setelah pembersihan puing-puing dilakukan, kendaraan itu terlihat," ceritanya.
Sejauh ini, belum diketahui siapa pemilik Mercedes-Benz tersebut. Munir mengatakan jenis pasti dan nomor polisi mobil belum diketahui karena kondisi kendaraan rusak parah dan tertutup debu reruntuhan.
Sementara itu, proses pencarian korban yang tersisa masih terus berlangsung. Terbaru, BNPB mengungkap jumlah korban meninggal dunia sebanyak 37 orang. Korban selamat 104 orang. Yang diduga masih tertimbun reruntuhan sebanyak 27 orang.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan mengatakan proses pencarian sudah mencapai sekitar 60 persen dari total area terdampak. Diperkirakan proses akan selesai pada Senin (6/10).
"Ditargetkan proses evakuasi rampung Senin. Evakuasi dilakukan 24 jam nonstop," kata Budi.
Baca selengkapnya di sini.
(des/des)