Mobil Mercy Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes di Sidoarjo

Mobil Mercy Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes di Sidoarjo

Suparno - detikJatim
Sabtu, 04 Okt 2025 17:00 WIB
Mobil milik pengasuh pondok pesantren berhasil dievakuasi oleh petugas setelah peristiwa ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sabtu (4/10/2025)
Mobil Mercy milik pengasuh Ponpes Al Khoziny berhasil dievakuasi. Foto: Suparno
Sidoarjo -

Di tengah proses evakuasi korban dan pembersihan puing bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, tim gabungan juga mengevakuasi sebuah unit mobil mewah yang tertimpa reruntuhan.

Mobil Mercedes-Benz itu ditemukan dalam kondisi ringsek di samping rumah pengasuh ponpes. Proses evakuasi dilakukan petugas gabungan dari DLHK, Basarnas, BPBD, dan BPKP menggunakan alat berat ekskavator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah berhasil diangkat, kendaraan langsung dinaikkan ke atas truk milik DLHK untuk dipindahkan. Munir, Ketua RT 7 RW 3 Desa/Kecamatan Buduran, membenarkan mobil tersebut ikut menjadi korban ambruknya musala pada awal pekan lalu.

"Betul, selain korban jiwa, satu unit mobil Mercy juga ikut hancur tertimpa reruntuhan. Mobil itu sebelumnya diparkir di samping rumah pengasuh ponpes, tepatnya di sebelah timur bangunan musala," kata Munir saat ditemui detikJatim di lokasi, Sabtu (4/10/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Munir, mobil tersebut tergencet pilar bangunan musala yang patah saat kejadian. Ia menyebut saat musibah terjadi, perhatian warga sepenuhnya terfokus pada proses penyelamatan para santri yang diduga tertimbun.

"Mobil itu berada di lantai paling bawah, jadi memang tidak langsung terlihat. Apalagi saat kejadian terdengar suara keras seperti dentuman dan diikuti debu tebal yang menutupi lokasi. Baru setelah pembersihan puing-puing dilakukan, kendaraan itu terlihat," ujarnya.

Munir menambahkan, jenis pasti dan nomor polisi mobil tersebut belum diketahui karena kondisinya rusak parah dan tertutup debu serta reruntuhan.
Hingga Sabtu pagi, proses pencarian korban masih terus dilakukan.

"Tim gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan bahu membahu menyingkirkan puing-puing beton dengan bantuan alat berat," pungkasnya.

Sementara itu, hingga hari ini, pihak berwenang masih melakukan pencarian korban dan mengidentifikasi korban meninggal yang telah ditemukan. Hingga hari keenam pencarian, total korban jiwa mencapai 15 orang, sementara puluhan lainnya masih dinyatakan hilang. Insiden ini terjadi pada Senin (29/9/2025).




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads