Duh! Dhani Hacker Sampit Ternyata Hampir DO gegara Bobol Soal Ujian

Duh! Dhani Hacker Sampit Ternyata Hampir DO gegara Bobol Soal Ujian

Ayuningtias Puji Lestari - detikKalimantan
Sabtu, 04 Okt 2025 17:26 WIB
Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker. Foto: Shutterstock
Kotawaringin Timur -

Di balik kisah sukses Rahmadhani Novian Jaya (21), white hat hacker asal Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ada juga momen usilnya yang nggak perlu ditiru. Dia pernah hampir dikeluarkan dari sekolah gara-gara membobol soal ujian.

Pemuda yang akrab disapa Dhani ini bercerita dirinya membobol soal ujian dan kunci jawaban saat masih duduk di bangku SMK. Kunci jawaban tersebut kemudian dia sebarkan ke teman-temannya.

Alumnus SMK Negeri 2 Sampit, jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) itu mengatakan hal tersebut sebatas kenakalan remaja. Dia pun tidak berniat mendapatkan nilai terbaik dengan mendapatkan kunci jawaban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbekal rasa kekeluargaan antar teman-temannya di sekolah, Dhani percaya diri untuk membagikan kunci jawaban ujian yang ia peroleh.

"Karena kan namanya anak teknik. Jurusan TKJ waktu itu, yang dimana ikatan kekeluargaannya itu kuat banget kan, jadi aku percaya buat nge-share ke grup gitu," ujarnya pada detikKalimantan, Sabtu (4/10/2025).

Dhani sudah memastikan ke teman-temannya agar rahasia tersebut tak dibocorkan. Ternyata, semua itu tak sesuai rencana, ada seseorang yang membocorkannya ke kelas lain.

"Ternyata itu semua nggak berjalan sesuai rencana. Ada seseorang yang membocorkan ke kelas lain, dan kelas lain pun nggak terima," terangnya.

"Jadi dilaporkan lah aku ke guru gitu, dan akhirnya aku dipanggil di hari ketiga ujian," imbuhnya.

Dalam momen tersebut, Dhani harus menerima konsekuensi atas perbuatannya. Dhani disidang dan diinterograsi oleh guru-gurunya.

"Nah, disitu saya disidang dengan guru kelas saya. Kemudian juga guru yang memegang server ujiannya itu. Nah, ditanyain lah kenapa kamu nge-hack gini-gini, segala macam, kenapa nggak dilaporkan," kenang Dhani saat diinterograsi oleh guru-gurunya.

Hingga akhirnya Dhani sempat hampir dikeluarkan dari sekolah. Beruntung guru wali kelasnya masih mempertahankan Dhani, sehingga ia tak jadi dikeluarkan dari sekolah.

"Dan akhirnya di waktu itu, bapak yang servernya saya hack itu dia bilang, dikeluarin aja deh anak ini, udah keterlaluan banget," ujarnya.

"Terus habis itu guru wali kelas yang nahan banget. Oh, jangan pak, jangan dikeluarin," imbuhnya.

Belajar Coding Sejak SMP

Diketahui, kecerdikannya membobol kunci jawaban ujian saat di SMK itu, ternyata tidak datang begitu saja. Dhani sudah belajar 'hacking' sejak masih SMP.

Berbekal pengetahuannya soal dunia hacking, ia menemukan kerentanan dalam sistem ujian di sekolahnya yang kala itu berbasis komputer (CBT).

"Satu hari sebelum ujian, saya temuin kerentanan dalam sistem CBT," ujarnya.

Ia menjelaskan dari kerentanan tersebut, Dhani dapat membobol data-data yang ada di dalam sistem CBT.

"Nah jadi ada namanya backdoor dari sistem itu, kayak semacam pintu belakang. Nah disitu kita bisa ngakses data-datanya kayak apa saja usernya, apa saja passwordnya, bentuk soal ujiannya apa dan jawaban ujiannya kayak gimana tuh kita bisa lihat semua," terangnya.

Dari kejadian itu, Dhani mengingatkan bahwa membagikan kunci jawaban ke teman-teman saat ujian bukanlah yang baik. Ia menegaskan agar pengalaman nakalnya itu tidak dicontoh.

"Ini bukan ngajarin atau nyuruh anak-anak. Ini bukan contoh yang baik," tegasnya.

Sukses Jadi White Hat Hacker

Seiring berjalanya waktu, kini Dhani sudah tumbuh dewasa menjadi seorang white hat hacker di sebuah perusahaan. Dhani menjelaskan bahwa white hat hacker merupakan profesi yang baik, karena bertujuan untuk membantu website dari ancaman peretasan yang tidak bertanggung jawab.

"Jadi hacker itu ada yang namanya white hat sama black hat. White hat itu kayak saya legal, bantu perusahaan. Kalau black hat itu yang ngerusak, tidak bertanggung jawab, dia hanya untuk kepentingan pribadi," pungkasnya.

Dhani bekerja sebagai IT Security di perusahaan eDOT.id, anak perusahaan dari Nabati Group secara remote dari Sampit.

Selain itu, ia juga memiliki kesibukan untuk mencari kerentanan (bug) dalam sistem raksasa Google melalui even Bug Hunters. Ia sedang berjuang memperoleh posisi Top 100 dari seluruh dunia, setelah sebelumnya masuk ke Top 200 dari 1.723 peserta di seluruh dunia. Dhani sendiri juga pernah masuk ke Top 10 di wilayah Indonesia.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Butuh Uang, Bjorka Sempat Coba Tipu Bank Swasta"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads