Taliban Putus Internet di Afghanistan, Jaringan Akan Dibatasi Hanya 2G

Internasional

Taliban Putus Internet di Afghanistan, Jaringan Akan Dibatasi Hanya 2G

Tim detikcom - detikKalimantan
Rabu, 01 Okt 2025 15:00 WIB
Afghanistan’s Taliban authorities began the crackdown on access earlier this month, effectively shutting down high-speed internet in several regions. (AFP)
Taliban memutus jaringan internet di Afghanistan sejak September. Foto: AFP
Balikpapan -

Pemerintah Taliban di Afghanistan memutus jaringan internet fiber optik dan layanan data seluler 3G/4G di seluruh negeri pada Selasa (30/9). Belum ada penjelasan langsung dari pemerintah mengenai hal ini, sehingga muncul berbagai spekulasi tentang langkah Taliban selanjutnya.

Salag satunya bahwa jaringan internet nantinya akan dibatasi hanya menggunakan jaringan 2G. Dikutip detikNews dari DW, saluran berita setempat yakni TOLO mengabarkan kemungkinan Taliban membatasi akses internet menjadi berkecepatan rendah. Jaringan ini hanya memungkinkan pengiriman pesan teks.

Hal tersebut diungkapkan seorang pejabat yang tidak disebut namanya. Pemutusan hubungan internet sendiri sempat disinggung juru bicara gubernur Provinsi Balkh, yang tujuannya mencegah perilaku tidak bermoral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada kekhawatiran bahwa Taliban akan memperluas pemutusan internet di beberapa provinsi bagian utara Afghanistan. TOLO juga melaporkan Taliban memberi batas waktu seminggu bagi operator jaringan untuk menghentikan layanan internet 3G dan 4G.

Analis Jaringan di Kentik Network Intelligence Doug Madory mengungkap data yang menyebut Taliban mengeluarkan perintah pemutusan jaringan internet pada Senin (29/9) pukul 17.00 waktu setempat. Koneksi internet di hampir seluruh Afghanistan terputus dan kemungkinan hal ini berlangsung selama satu bulan.

"Kami mendengar bahwa kemungkinan ini akan berlangsung selama 30 hari, yang akan menjadi periode pemadaman komunikasi total yang sangat lama," kata Madory.

Afghanistan tidak memiliki sistem sensor internet nasional seperti Great Firewall of China. Namun, Madory menilai Talibat mampu memerintahkan perusahaan telekomunikasi untuk memutus koneksi internet di negara tersebut secara efektif.

Dia juga menyinggung adanya rencana Talibat mengembalikan jaringan seluler ke 2G. Jika benar-benar diwujudkan, maka Afghanistan akan menjadi negara pertama di dunia yang melakukannya.

"Kalau benar kembali ke 2G, itu belum pernah dilakukan di tempat lain," ujarnya.

Madory juga menepis kemungkinan bahwa pemutusan jaringan internet ini disebabkan oleh gangguan teknis. Menurutnya kondisi ini disengaja.

"Kalau seluruh negara bergantung pada satu kabel fiber optik yang terputus karena kecelakaan, mungkin bisa dijelaskan. Kenyataannya, infrastruktur di sana tidak memiliki titik kegagalan tunggal seperti itu," katanya.

Pakar keamanan Bismillah Taban mengatakan kepada DW bahwa tindakan Taliban ini merupakan penindasan bagi rakyat Afghanistan karena merampas kebebasan mereka dalam mengakses internet.

"Gangguan internet menandai dimulainya penindasan besar-besaran di seluruh Afganistan. Taliban bisa memperluas tindakan represif mereka dan menghindari pengawasan internasional. Ini sangat mengkhawatirkan," kata Bismillah Taban.

Para pedagang dan pelaku usaha memperingatkan konsekuensi serius jika akses internet seluler dibatasi. Internet fiber optik sebagian besar digunakan oleh perusahaan, bank, dan lembaga pemerintah.

Salah satu yang menyampaikan kritik yakni Wakil Presiden Kamar Dagang Afganistan Khan Jan Alokozai. Dia mencurahkan unek-uneknya di X setelah pemblokiran pertama.

"Saat ini, 80% transaksi bisnis dilakukan secara online. Kami sudah menghadapi tantangan besar. Jangan memperlebar kesenjangan antara rakyat dan pemerintah lebih jauh lagi," kata Khan.

Baca selengkapnya di sini.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Afghanistan Tanpa Internet-Telepon Seluler gegara Diputus Taliban "
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads