Di tengah euforia Pekan Daerah (PEDA) KTNA III Kaltara, asa besar disematkan pada harta karun dari dataran tinggi perbatasan yakni Beras Adan Krayan. Produk primadona yang digemari hingga Malaysia dan Brunei Darussalam ini potensinya disebut belum maksimal akibat satu masalah yang tak kunjung jadi perhatian, yakni infrastruktur jalan.
Hal ini diungkapkan Ketua KTNA Kaltara, Robenson Tadem. Menurutnya, kunjungan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Senin (29/9) bakal menjadi harapan baru untuk menyuarakan persoalan yang dihadapi para petani di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
"Salah satu primadona produk lokal kita yang masuk kancah internasional adalah Beras Adan. Persoalannya sekarang adalah bagaimana memproduksi dan menjual hasil para petani," ujar Robenson, Minggu (28/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beras Adan Krayan memiliki keistimewaan yang tak dimiliki beras lain. Ditanam secara organik tanpa pestisida, kualitasnya merupakan warisan turun-temurun yang dijaga ketat oleh kearifan lokal masyarakat adat Lundayeh.
"Di situ salah satu ciri khasnya, tanpa pestisida, dia organik. Kearifan lokal ini memang diwarisi oleh sang leluhur," jelas Robenson kepada detikKalimantan.
Meski kualitasnya diakui dunia, para petani Krayan masih berjuang keras untuk memasarkan hasil panen mereka. Ketiadaan akses jalan yang memadai dari Krayan menuju pusat ekonomi di Malinau atau Nunukan menjadi penghambat utama.
"Salah satu hambatan saat ini adalah akses jalan, belum dibuka secara maksimal," tegas Robenson yang juga merupakan Ketua Komisi II DPRD Kaltara
Ia berharap program prioritas Presiden Prabowo Subianto terkait pembangunan lintas sektoral di wilayah perbatasan dapat segera merealisasikan jalan Malinau-Krayan. Dengan terbukanya akses, hasil produksi petani Krayan dapat didistribusikan secara masif dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Saya berharap agar pemerintah berkomitmen membangun akses jalan Malinau-Krayan agar para petani bisa menjual hasil produksinya. Indonesia menjadi kuat, Indonesia menjadi hebat," serunya.
Meski Mentan Amran tidak dapat berkunjung langsung ke Krayan karena keterbatasan waktu, Robenson berharap aspirasi terkait bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dan percepatan pembangunan infrastruktur untuk petani Krayan dapat didengar dan ditindaklanjuti.
Sekedar diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman dijadwalkan akan meresmikan acara Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-III Tingkat Provinsi Kaltara pada Senin (29/9), di Kawasan Islamic Center, Tarakan Timur, Kota Tarakan. Dalam jadwal, orang nomor satu di jajaran Kementrian Pertanian RI itu akan melakukan kunjungan kerjanya selama dua hari, terhitung sejak Senin 29-30 September 2025.
(aau/aau)