Alur pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Barat (Kalbar) diubah demi menjaga kondisi makanan sampai ke pelajar atau penerima manfaat dalam keadaan segar. Nantinya, setiap guru bersama perwakilan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bakal memastikan kelayakan MBG sebelum diterima oleh siswa.
"Kita evaluasi (kejadian sebelumnya). Jadi nanti sistemnya, kepala atau perwakilan SPPG atau akuntan akan datang mengecek bersama-sama guru apakah makanan itu tidak berbau, tidak berubah warna, apakah makanannya masih segar dan layak konsumsi sebelum diturunkan dari mobil distribusi," kata Kepala Regional MBG Kalbar, Agus Kurniawi kepada detikKalimantan, Minggu (28/9/2025).
Nantinya, lanjut Agus, jika MBG dipastikan kelayakannya seperti tidak berbau, tidak berubah warna, baru akan diturunkan dari mobil distribusi. Pendistribusian ini juga harus disaksikan oleh kepala sekolah maupun guru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini berlaku besok Senin. Saya mohon maaf kepada seluruh guru karena tujuannya untuk sama-sama memastikan kondisi kelayakan makanan. Serah terima makanan juga akan dibuatkan berita acara," ujar Agus.
Agus menambahkan, rentang waktu dari serah terima ke pihak sekolah kemudian didistribusikan ke pelajar selama kurang lebih 15-20 menit. Artinya, makanan yang sudah diterima pihak sekolah tidak boleh dianggurkan berlama-lama.
"Begitu serah terima, sudah bisa langsung didistribusikan ke siswa," tuturnya.
Akan tetapi, kata Agus, kalau makanannya dianggap tidak layak konsumsi maka pihak sekolah juga berhak untuk menolak dan makanan tidak akan diturunkan dari mobil distribusi.
Sistem pendistribusian ini telah disepakati bersama semua SPPG yang hadir dalam pertemuan evaluasi yang digelar di Pendopo Gubernur Kalbar, Minggu siang. Turut hadir dalam pembahasan ini Asisten 1 atau Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kalbar, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Plt Kepala Dinas Pendidikan, Persagi dan Bappeda.
Menurut Agus, perubahan sistem pendistribusian ini sebagai langkah evaluasi setelah kejadian keracunan di beberapa wilayah di Kalbar.
(aau/aau)
