Sebanyak 24 siswa dan seorang guru di Ketapang keracunan usai menyantap hidangan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menu ikan hiu disebut-sebut sebagai pemicunya.
Dikutip detikHealth, dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Yogi Prawira, SpA mengatakan ikan hiu memiliki potensi menyebabkan keracunan. Sebab, kandungan logam merkurinya tinggi.
"Tentang keracunan setelah makan ikan hiu, kita tahu laut kita ini memang sangat kaya, tapi juga polutan yang ada itu berisiko menyebabkan jenis-jenis ikan tertentu mengalami akumulasi zat-zat yang sifatnya toksin, salah satunya adalah logam seperti merkuri," ucap dr Yogi dalam konferensi pers, Kamis (25/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Titik Rawan Keracunan MBG Menurut Pakar |
Menurutnya, ada beberapa jenis ikan yang tinggi kandungan merkuri, salah satunya hiu. Maka dari itu, ikan hiu tidak disarankan untuk diberikan kepada anak sebagai menu makan.
Walau belum jelas bagaimana tingkat merkuri yang tinggi memengaruhi hiu, dampaknya terhadap manusia sudah diketahui secara luas. Lembaga-lembaga seperti European Commission (EC), the World Health Organization (WHO), the United States Environmental Protection Agency (EPA) and the Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) menyarankan ibu hamil dan anak-anak untuk menghindari konsumsi daging hiu, karena paparan merkuri yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan otak dan sistem saraf pusat, serta mengganggu perkembangan kognitif janin.
Dalam penelitian berjudul Increase of Blood Mercury Level with Shark Meat Consumption: A Repeated-measures Study Before and After Chuseok, Korean Holiday, penulis studi menemukan konsumsi daging hiu secara signifikan meningkatkan kadar merkuri dalam darah partisipan.
Selanjutnya, risiko kesehatan yang terkait dengan peningkatan kadar merkuri bervariasi bergantung pada beberapa faktor, termasuk kelompok populasi, tingkat paparan, serta bentuk dan jenis merkuri. Selain itu, laporan literatur telah mengaitkan paparan metilmerkuri dengan berbagai dampak kesehatan seperti imunotoksisitas, karsinogenisitas, dan efek kardiovaskular.
Baca selengkapnya di sini.
(sun/des)
