Warga sekitar Jalan Bengawan, Kelurahan Juata Permai, Kota Tarakan mengeluhkan jalan rusak dan tak kunjung diperbaiki. Terlebih ada jalan berlubang yang kerap memicu kecelakaan.
Berdasarkan pantauan detikKalimantan di Jalan Bengawan, Kamis (25/9/2025), tampak ada jalan berlubang dengan diameter sekitar tujuh langkah, dengan kedalaman sekitar satu jengkal orang dewasa.
Sebagai penanda bahaya, warga secara swadaya memasang kayu dan tanaman di dalam lubang tersebut. Kondisi tersebut sangat mengganggu arus lalu lintas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Jalan Bengawan merupakan akses utama bagi kendaraan besar pengangkut material serta ratusan karyawan yang bekerja di pabrik kertas. Akibat kerusakan yang memakan hampir setengah badan jalan, kendaraan dari arah berlawanan harus bergantian melintas.
Seorang warga sekitar, Felix Santoso, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, kerusakan jalan sudah berlangsung lama namun seolah diabaikan pihak terkait.
"Sudah ada 3 bulan kali ini (rusaknya). Cuma difoto-foto entah orang dari mana. Habis itu udah, nggak ada realisasinya sampai sekarang," keluh Felix saat ditemui di Jalan Bengawan. Kamis (25/9).
Ia mengatakan keluhan sudah sering disampaikan warga, termasuk oleh Ketua RT setempat. Namun, respons yang didapat baru pendataan dan pengambilan foto tanpa ada perbaikan.
"Banyak masyarakat sini yang komplain. Cuma tidak ada tanggapan. Komplain, difoto, habis itu ya sudah ditinggal," ujarnya.
Rawan Kecelakaan
Felix juga membenarkan lubang tersebut telah menjadi 'jebakan' yang sering memakan korban. Menurutnya, hampir setiap hari ada saja pengendara yang celaka.
"Sering kecelakaan. Kapan itu cewek dua, malam itu. Jatuh, saya nggak tahu, langsung lari dia. Mungkin malu," tuturnya.
Ia menambahkan jam sibuk di pagi hari menjadi momen paling rawan. Banyaknya pekerja yang berebut melintas membuat risiko kecelakaan semakin tinggi.
"Kalau pagi itu sudah berebut orang lewat. Jam setengah 8 sampai jam 8 lah rame itu," jelasnya.
Karena tak kunjung diperbaiki, warga berinisiatif memasang patok dan penanda seadanya agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan. Terutama saat malam hari.
"Kalau tidak di kasih tanda, pengendara banyak yang hantam lubang, syukur-syukur selamat," tuturnya.
Mewakili warga lainnya, Felix berharap pemerintah atau dinas terkait dapat segera turun tangan. Menurutnya, kunjungan dari dinas pun tidak pernah ada.
"Dari dinas pernah nggak kunjungan? Nggak ada. Ya walaupun ada, saya nggak tahu juga," katanya.
"Ya, harapannya diperbaiki aja lah. Kalau bisa, mobil-mobil trailer itu setop dulu, jangan lewat, kalau ini belum diperbaiki," pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Juata Permai, Rika Bulan Karolin merespons keluhan masyarakat. "Kami cek dulu, Kelurahan Juata Permai akan mengumpulkan Informasi terlebih dahulu terkait jalan tersebut," pungkasnya melalui pesan singkat.
(sun/des)