Kepala Regional Makan Bergizi Gratis (MBG) Kalimantan Barat (Kalbar) Agus Kurniawi menyampaikan permintaan maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat. Ia berjanji keracunan MBG seperti di Ketapang tak akan terulang.
"Kami minta maaf. Kami berjanji akan menerapkan zero accident. Kejadian ini akan kami jadikan bahan evaluasi untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang lainnya di Kalbar, agar tidak terulang yang sama lagi," kata Agus usai menjenguk siswa SDN 12 Benua Kayong di RSUD dr. Agoesdjam, Rabu (24/9/2025).
Agus menjelaskan dapur SPPG yang sudah mendapatkan surat keputusan di Kalbar sebanyak 211 SPPG, yang tersebar di 14 kabupaten/kota. Total penerima manfaat sebanyak 498.875 jiwa.
Sedangkan di Ketapang terdapat 22 dapur SPPG dan melayani 2.000-3.500 penerima manfaat per dapur. Ke depannya, jumlah penerima manfaat akan dibatasi maksimal 2.000 jiwa, agar kualitas layanan tidak dikorbankan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapannya kualitas pelayanan meningkat. Masak juga akan disesuaikan untuk mencegah makanan basi. Untuk makan siang dimasak pagi, sedangkan makan pagi dimasak sejak subuh sekitar pukul 03.00 WIB," jelas Agus.
Ia juga berharap jika ada kritik, aduan atau masukan bisa langsung kepada dirinya. Ia butuh semua itu demi menyempurnakan program dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Agus mengaku prihatin dengan adanya keracunan MBG tersebut. Ia memutuskan turun langsung. Tiba di Ketapang, ia langsung berkoordinasi dengan BPOM dan Satgas MBG Ketapang.
"Tadi saya lihat langsung kondisi anak-anak. Tinggal tiga anak yang masih dalam pantauan. Saya besok setelah kunjungan ke rumah siswa-siswa akan ketemu pengelola SPPG. Intinya keputusan nanti menunggu hasil dari BPOM," tutup Agus.
(sun/des)