Bangunan Tepi Sawah Viral gegara Anggaran Rp 112 Juta, Ternyata Isinya...

Regional

Bangunan Tepi Sawah Viral gegara Anggaran Rp 112 Juta, Ternyata Isinya...

Jarmaji - detikKalimantan
Senin, 22 Sep 2025 14:02 WIB
Bangunan rumah pompa air yang viral di media sosial.
Bangunan viral di tepi sawah. Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Bangunan kecil mirip toilet di tepi sawah ini mendadak viral di media sosial. Gara-garanya, bangunan yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah ini menelan anggaran hingga Rp 112 juta.

Dilansir detikJateng, bangunan abu-abu semen itu berdiri di tepi jalan raya Mangu-Donohudan yang menghubungkan bandara dan Asrama Haji Donohudan di Boyolali. Tepatnya di Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak. Ukurannya 1,5 x 1,5 meter.

Tampak di bagian sampingnya terdapat spanduk kegiatan proyek dengan logo Pemkab Boyolali dan Kementerian Pertanian. Dari spanduk itu, diketahui bangunan tersebut merupakan bagian dari proyek irigasi perpompaan tahun anggaran 2024 untuk kelompok tani. Pembangunannya menelan anggaran Rp 112,8 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditinjau langsung oleh tim detikJateng, tampak juga ada sumur bor di bagian samping bangunan. Terdapat jaringan pipa berukuran cukup besar dan satu tiang penyangga jaringan listrik yang masuk ke bangunan mungil tersebut.

Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali langsung memberikan penjelasan setelah foto bangunan ini viral di media sosial. Mereka menjelaskan bahwa Rp 112 juta tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi bangunan kecil itu saja. Melainkan juga fasilitas-fasilitas di sekitarnya.

"Komponen paket (pekerjaannya) banyak," kata Sekretaris Dinas Pertanian Boyolali Retno Nawangtari.

Pada papan proyek tersebut, tidak dimual secara rinci rencana anggaran biaya (RAB). Namun, Retno memastikan bahwa anggaran ratusan juta itu telah mencakup semua bagian pengerjaan. Mulai dari sumur bor, cassing, pembelian pompa hingga pipa, rumah sumur dengan mesin pompa di dalamnya, serta sambungan listrik.

"Paling banyak anggaran untuk pembuatan sumur bor," imbuhnya.

Sumur dibangun di dalam dengan harapan tidak mengganggu sumber air permukaan. Retno menambahkan bahwa program irigasi perpompaan ini sangat penting mendukung ketahanan pangan Boyolali. Petani tidak lagi bergantung pada tadah hujan dan bisa menanam sepanjang tahun.

Baca selengkapnya di detikJateng.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads