Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali menegaskan akan mengakui negara Palestina namun menepis dukungan kepada Hamas. Menurutnya, cara ini justru dapat mengisolasi kelompok Hamas.
Dia juga menegaskan kembali kecamannya terkait serangan Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza. Hal ini disampaikan Macron dalam wawancara terbaru dalam bahasa Inggris dengan televisi Israel, Channel 12, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (19/9/2025).
"Mengakui negara Palestina sama saja dengan memutuskan untuk mengatakan: 'Perspektif sah rakyat Palestina dan penderitaan mereka saat ini tidak ada hubungannya dengan Hamas'," kata Macron dalam wawancara pada Kamis (18/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengakuan negara Palestina merupakan cara terbaik untuk mengisolasi Hamas," tegasnya.
Adanya pengakuan terhadap negara Palestina dinilai memungkinkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun -- proposal yang ditolak oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Dengan para pemukim Israel yang mendesak pendudukan wilayah Palestina di Tepi Barat, Macron mengatakan bahwa sekaranglah "menit terakhir sebelum mengusulkan dua negara akan menjadi sama sekali mustahil".
Saat ini Israel masih terus menggempur Gaza. Tank dan jet tempur Israel melakukan serangan darat besar-besaran yang diklaim bertujuan menghancurkan militan-militan Hamas yang ada di area tersebut pada Kamis (18/9)
Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, yang dianggap kredibel oleh PBB, sedikitnya 65.141 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan-serangan Israel.
Baca artikel selengkapnya di sini.
(nvc/bai)