Kebakaran yang melanda rumah dan toko di Jalan Maramis, Kecamatan Lumbis, Nunukan pada Minggu (14/9/2025) menghanguskan 51 bangunan. Ratusan warga terpaksa mengungsi.
Mayoritas korban terdampak adalah para pedagang yang berasal dari berbagai kecamatan bahkan kabupaten tetangga seperti Malinau. Kepala Desa Mansalong, Eddy mengungkapkan jumlah korban belum dapat dipastikan karena masih dalam proses pendataan.
"Untuk pasti berapa korban, jumlah jiwanya, belum bisa dipastikan karena kami masih dalam proses pengumpulan data," ujar Eddy kepada detikKalimantan, Minggu (14/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, warga yang terdampak berasal dari Desa Mansalong, serta beberapa warga dari kecamatan lain seperti Lumbis Pensiangan dan Lumbis Ogong. Untuk sementara, warga yang kehilangan tempat tinggal diungsikan ke beberapa lokasi. Bagi mereka yang memiliki keluarga, mereka menetap di rumah kerabat.
"Sebagian warga kami tampung di Balai Adat dan Kantor Desa Mensalong, agar efektif dalam membagikan logistik," ucapnya.
Meskipun begitu, Kades Mansalong memastikan tempat pengungsian yang disediakan cukup untuk menampung warga, namun tergantung pada kesediaan korban untuk tinggal di sana.
"Semua tergantung kesediaan korban untuk tinggal di sana," jelas Eddy.
Sementara itu, Kasubid Penyelamatan BPBD Nunukan, Hasanudin menjelaskan data korban masih terus bergerak dan belum final. Untuk rincian jumlahnya, usia, maupun jenis kelamin masih dalam proses pendataan.
"Ada 51 bangunan terdampak, di antaranya rumah tinggal dan tempat usaha, serta tiga asrama pelajar. Hingga kini yang terdata sebanyak 42 kepala keluarga," kata Hasanudin.
Sebagai langkah awal, BPBD telah membuka posko dan dapur umum di lokasi kejadian, untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. "Kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah perangkat maupun instansi terkait," tambahnya.
Hasanudin mengucapkan rasa terima kasih atas rasa simpati yang dilayangkan masyarakat Kaltara kepada korban bencana. Pihaknya siap menerima bantuan dalam bentuk apapun, yang nantinya disalurkan melalui posko BPBD Nunukan.
"Pemkab Nunukan tengah mempersiapkan rapat koordinasi untuk menetapkan status darurat bencana. Kami dengan senang hati menerima bantuan dalam bentuk pakaian layak pakai maupun logistik lainnya," tutupnya.
(sun/bai)