Orang dengan penampilan garang, terlihat menakutkan, dan bertato layaknya preman malah berpeluang dapat gaji fantastis di Jepang. Sebuah perusahaan penyedia 'Rental Kowaihito' menawarkan layanan sewa orang 'menakutkan' untuk membantu klien menyelesaikan berbagai 'masalah'.
Dilansir detikFinance dari laman SCMP, perusahaan tersebut mengaku bisa memecahkan masalah klien mereka dengan cepat dan efektif tanpa ada kekerasan fisik. Mereka banyak membantu menangkap wanita simpanan, menagih utang, dan menangani perundung.
"Pekerjaan saya sebelumnya termasuk membantu klien memberi tahu tetangganya untuk tidak berisik," kata salah seorang staf dari biro jasa 'sewa preman' tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kasus lain, seorang staf berpura-pura menjadi teman baik seorang klien untuk menghentikan situasi perundungan di tempat kerja. Ada juga staf yang bertugas untuk menemani seorang istri yang pergi menemui selingkuhan suaminya, yang langsung mengakui perselingkuhannya di tempat.
Untuk menggunakan layanan ini, perusahaan mengenakan biaya sekitar 20.000 yen Jepang atau Rp 2,22 juta (kurs Rp 111/yen) untuk setiap 30 menit layanan dan 50.000 yen Jepang (Rp 5,55 juta) untuk durasi tiga jam.
"Bisnis yang berpusat di Tokyo ini juga meminta klien untuk mengganti biaya perjalanan untuk pekerjaan di luar wilayah metropolitan kota," tulis SCMP dalam laporannya.
Meski begitu, perusahaan itu memastikan bahwa mereka tidak akan melakukan hal yang ilegal, dan menambahkan bahwa jika mereka diminta melakukannya, mereka akan menghentikan pekerjaan tersebut. Jasa 'sewa preman' itu juga menegaskan bahwa mereka tidak mempekerjakan gangster sungguhan.
Terlepas dari itu, terlihat layanan ini mendapat dukungan dari banyak pengguna media sosial. Sebab tujuan utama dari layanan ini bukanlah untuk menakut-nakuti orang lain, tapi untuk membantu klien mereka.
"Hal yang hebat tentang layanan ini bukanlah untuk menakut-nakuti orang lain, tetapi untuk membantu seseorang agar tidak terlalu takut terhadap orang lain sehingga mereka dapat menemukan solusinya sendiri," kata pengguna media sosial lainnya.
(aau/aau)