Indomie Rasa Soto Banjar Khas Kalsel Ditarik di Taiwan, Ini Penyebabnya

Nasional

Indomie Rasa Soto Banjar Khas Kalsel Ditarik di Taiwan, Ini Penyebabnya

Nafilah Sri Sagita K - detikKalimantan
Jumat, 12 Sep 2025 11:28 WIB
Indomie soto banjar kuit
Indomie rasa soto banjar limau kuit. Foto: Aida Adha Siregar/detikHealth
Balikpapan -

Otoritas Taiwan untuk sementara menarik seluruh produk Indomie rasa soto banjar limau kuit khas Kalimantan Selatan dari pasaran. Masyarakat Taiwan diimbau untuk tidak mengonsumsi produk dengan varian tersebut. BPOM juga sudah mendapat laporan terkait hal ini.

Dilansir detikHealth, penarikan ini diawali temuan residu pestisida etilen oksida pada satu batch Indomie soto banjar limau kuit. Dikutip dari Food and Drug Administrtion (FDA) Taiwan, kadar zat kimia itu teridentifikasi melampaui batas standar yang aman.

Produk temuan itu kedaluwarsa pada 19 Maret 2026 mendatang. The Center for Food Safety (CFS) atau Pusat Keamanan Pangan Taiwan menyelidiki apakah produk tersebut diimpor juga ke Hong Kong. CFS tengah menghubungi otoritas terkait untuk informasi lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembelian produk melalui pembelian daring atau perjalanan internasional tidak dapat dikecualikan. Konsumen harus membuang produk dan tidak mengonsumsinya," demikian tulis laporan CFS.

Untuk diketahui, Etilen Oksida (EtO) merupakan zat karsinogen atau pemicu kanker di luar ambang batas. Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati, PhD, Apt, beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa zat itu semacam residu, bukan bahan tambahan. Tujuannya untuk mensterilkan produk mi instan saat proses produksi atau penyimpanan agar terhindar dari bakteri.

"Makanya itu jumlahnya sangat kecil dan semua negara sepakat bahwa itu bahan berbahaya atau karsinogen tadi, maka ada batas maksimalnya," ujar Prof Zullies dalam acara detikPagi, Jumat (28/4/2023) lalu.

Menurut Prof Zullies, setiap negara memiliki aturan tersendiri dalam menentukan batas aman penggunaan EtO. Misalnya, negara-negara Uni Eropa banyak yang sudah melarang penggunaan EtO.

"Karena regulasi di berbagai negara ini berbeda-beda, yang ketat ini di Uni Eropa. Di Uni Eropa ini ketat sekali bahkan mereka sudah melarang penggunaan Etilen Oksida untuk sterilisasi," bebernya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengaku sudah mendapat laporan mengenai penarikan produk Indomie soto banjar limau kuit di Taiwan ini. Pihak BPOM masih mendalami kemungkinan cemaran etilen oksida pada produk tersebut.

"Itu sudah masuk atensi kami, dan sedang berkoordinasi dengan otoritas pangan di Taiwan, laporannya nanti berprogress ya," beber Kepala BPOM RI Taruna Ikrar saat ditemui detikHealth, Jumat (12/9/2025).

Baca selengkapnya di sini.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads