Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie meninjau calon lahan pembangunan SMA Unggul Garuda di beberapa titik di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Rabu (10/9/2025).
Lokasi yang pertama ditinjau adalah di Dusun Moton, Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur. Di lokasi ini, terdapat lahan kosong seluas 241.477 meter atau 24,148 hektare.
"Lokasi sini menarik ya, tadi saya berbincang-bincang dengan Bu Bupati Mempawah. Karena di setiap lokasi Sekolah Garuda ini kita melihat secara ekosistem keseluruhan. Tentu saja yang paling utama adalah sumber daya manusianya yang di sekitarnya. Kita melihat memang ada suatu kebutuhan ya," kata Stella.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stella mengatakan Kabupaten Mempawah memiliki marwah untuk menjadikan daerahnya sebagai pusat pendidikan. Tentu saja, kata Stella, Kemendiktisaintek sangat senang jika berada dalam bagiannya.
Menurut Stella, lahan di Moton yang ditinjaunya sudah cukup ideal karena rata dan tidak perlu keluar biaya mahal untuk pengolahan. "Tadi saya juga sudah menanyakan seperti air, listrik dan sebagainya ini cukup tersedia. Sehingga dari segi infrastruktur cukup baik, luasnya memenuhi," ujarnya.
Ada hal lain yang sangat menarik menurut Stella, yakni di Mempawah terdapat banyak kawasan mangrove atau bakau. Ia pun menyempatkan diri meninjau kawasan Mangrove Park di pinggir laut Mempawah untuk memastikannya.
Menurut Stella, segala sesuatu yang berhubungan dengan Sekolah Garuda tentu akan dihubungkan dengan sains dan teknologi. Maka, sangat cocok jika Sekolah Garuda dibangun di Mempawah.
"Nah, ternyata mangrove bakau ini adalah sesuatu yang menjadi karakter yang sangat kuat di Mempawah. Kalau kita pikirkan dari sains dan teknologi mengenai carbon capture, carbon storage, ini menjadi sesuatu yang penting dan mungkin bisa menjadi karakter dari sini," ujarnya.
Ia mengatakan untuk tahap pertama, Sekolah Garuda baru ada empat titik yang akan dibangun. Ada di Belitung Timur, Soe di NTT, lalu di Kaltara, dan juga di Sultra.
"Empat titik itu akan dibangun, selesai menurut jadwal adalah Juni 2026, untuk tahun ajaran 2026-2027. Kalau untuk Kalbar ini akan menjadi batch yang kedua untuk pembangunannya, tetapi untuk lahan kita sudah mulai banyak. Karena proses lahan bisa membangun itu sangat panjang," ujar Stella.
Setelah meninjau lahan di Moton, Stella yang didampingi Bupati Mempawah Erlina, Sekda Kalbar Harisson, Kantor Komunikasi Kepresidenan serta rombongan mendatangi SMK 1 Mempawah Timur. Mereka melakukan studi banding untuk pembangunan sekolah.
Kemudian rombongan menuju calon lahan pembangunan selanjutnya di kawasan Pelabuhan Kuala Mempawah, Kelurahan Pasir Wan Salim.
(sun/des)