Nama Aziz Wellang santer disebut di berbagai media massa usai dirombaknya jajaran menteri di Kabinet Merah Putih. Semua bermula pada awal bulan September, warganet heboh dengan viral foto Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding sedang main domino bersama pengusaha bernama Aziz Wellang.
Turut duduk bersama ketiganya, Wakil Ketua Umum DPN Persatuan Olahraga Domino Indonesia Andi Rukman Nurdin Karumpa. Foto tersebut mulanya ditampilkan di salah satu majalah nasional, yang kemudian menimbulkan banyak kritikan, sebab viral di tengah gelombang amarah dan tuntutan masyarakat kepada pemerintah dan lembaga DPR RI.
Terlebih, nama Aziz Wellang diketahui pernah menjadi tersangka pembalakan liar hutan di Kalimantan, meski kini status tersebut telah dicabut. Meskipun Kardin dan Raja Juli telah melakukan klarifikasi di hadapan awak media, namun publik berspekulasi bahwa reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo pada (8/9/2025) sore ini salah satunya ada kaitan dengan foto viral itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karding hari ini dicopot dari posisi Menteri P2MI dan digantikan oleh politikus Golkar, Mukhtarudin. Lalu, siapa itu Aziz Wellang?
Dirangkum detikcom, Azis Wellang merupakan Wakil Bendahara Umum posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). Azis Wellang sempat menjadi tersangka kasus pembalakan liar oleh Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada November 2024 yang lalu.
Dalam kasus itu, Azis Wellang menjabat Direktur Utama PT ABL melalui perusahaan kontraktor melakukan penebangan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan-Hutan Tanaman Industri (PBPH-HTI). PT ABL adalah perusahaan yang bergerak pada pemanfaatan tanaman dan hutan industri. Pada 2024, PT ABL memiliki izin areal konsesi seluas 11.580 hektare di Kalimantan.
Dikutip dari CNN Indonesia, diketahui saat melakukan kegiatan penebangan, kontraktor itu tak hanya melakukan penebangan di dalam areal konsesi PT ABL, tetapi juga melakukan penebangan sampai ke luar areal izin PT ABL.
Dalam periode tersebut, kayu hasil kegiatan kontraktor dikeluarkan dengan menggunakan dokumen Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan Kayu Bulat (SKSHH-KB) yang diterbitkan oleh perusahaan milik Azis Wellang.
Bersama PT GPB, PT ABL melakukan disebut melakukan penebangan melampaui batas kawasan konsesi dan masuk ke area yang tidak memiliki izin. Hasil penebangan itu menghasilkan kayu ilegal sebanyak sekitar 1.819 mΒ³ yang diperkirakan menyebabkan kerugian negara sebesar Rp2,72 miliar.
Aziz bersama sejumlah nama lain kemudian ditetapkan sebagai tersangka Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Kehutanan (Kemenhut), yang kala itu masih bernama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada November 2024.
Dua nama lainnya yakni DK (56) serta HT selaku Direktur PT GBP sekaligus kontraktor penebangan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan-Hutan Tanaman Industri (PBPH-HTI) PT ABL.
Atas penetapan tersangka itu, Aziz Wellang lalu mengajukan permohonan praperadilan atas penetapan tersangka itu dan pada 9 Desember 2024 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membatalkan status tersangkanya.
Putusan itu tertuang lewat amar Putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat Nomor: 13/Pid.Pra/2023/PN.Jkt.Pst dan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3) atas bana Muhammad Aziz Wellang dari Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) berdasarkan suratnya nomor S.01BPPHLHK-IV.SWI/PPNS/02/2025 tanggal 14 Februari 2025.
Klarifikasi Raja Juli dan Karding
Dirangkum dari detikcom, Raja Juli menerangkan waktu foto tersebut diambil, dirinya sebetulnya hanya sedang bertemu Karding di posko KKSS. Karding meminta waktu diskusi dengan Raja Juli dan meminta petinggi PSI itu menyambanginya di posko KKSS. Karding menjabat Sekjen dalam organisasi tersebut.
Dalam diskusinya dengan Karding, Raja Juli menegaskan tak ada satupun pembahasan menyangkut pembalakan liar. Namun, Raja Juli tak menjelaskan apa pembahasan dalam diskusi yang berlangsung selama 2 jam tersebut.
"Saya berdiskusi dengan Mas Menteri Karding berdua saja di ruang bagian belakang selama 2 jam lebih. Tidak ada tema diskusi kami menyangkut kasus pembalakan liar sama sekali. Mendekati jam 24.00 saya pamit pulang kepada beliau," sebut Raja Juli dalam klarifikasi yang diunggah di Instagram resminya, @rajaantoni, Minggu (7/9/2025).
Nah ketika dia pamit pulang, di ruangan lain dari tempat diskusinya, Raja Juli diajak ikut main domino. Karding juga ikut serta. Selain itu, ada juga Andi Rukman dan Azis Wellang seperti tampak pada foto viral yang beredar.
Selama bermain dua putaran domino tersebut, Raja Juli mengaku tak kenal dua pemain lainnya yang semeja dan jadi lawan mainnya. Artinya, dia mengaku tidak kenal dengan Andi Rukman dan Azis Wellang, hanya Karding saja yang dia kenal dalam meja permainan itu.
Dalam permainan pun, Raja Juli menekankan tak ada pembicaraan soal kasus apapun. Termasuk soal pembalakan liar.
"β Saya tidak kenal dengan 2 pemain lainnya. Tidak ada juga pembicaraan soal kasus apapun pada saat itu," tegas Raja Juli.
Raja Juli justru mengaku setelah berita banyak beredar, dia baru sadar yang bermain domino bersamanya adalah Azis Wellang yang pernah tersangkut kasus pembalakan liar.
"Setelah berita ini beredar, saya baru tahu bahwa salah seorang yang ikut main tersebut adalah Azis Wellang yang diberitakan sebagai pembalak liar," sebut Raja Juli.
Sementara itu Karding, menjelaskan pada Senin (1/9) KKSS melakukan pertemuan rutin. Seluruh pengurus datang saat itu di antaranya Andi Rukma Nurdin dan Andi Bohar (Wakil Ketua Umum KKSS), Azis Wellang (Wakil Bendahara Umum KKSS), M Fachri (Wasekjen KKSS), Riswan (Wakil Kepala Sekretariat KKSS), Abdul Rahman (Staf Sekretariat KKSS), dan Marwah (Staf Sekretariat KKSS).
"Biasanya, dalam pertemuan KKSS juga diisi dengan aktivitas bermain domino sebagai bagian dari budaya Sulawesi Selatan," kata Karding dalam keterangannya, Minggu (7/9/2025).
"Kebetulan saya sedang ada di Posko KKSS, saya dan Raja Juli akhirnya sepakat bertemu di Posko. Kami lalu ngobrol berdua di bagian belakang, terpisah dari seluruh anggota KKSS yang lain," ujarnya.
Karding menambahkan diskusi antara dia dan Raja Juli berakhir pada pukul 23.30 WIB. Saat hendak pulang, Raja Juli lantas diajak oleh KKSS untuk bermain domino bersama.
"Raja Juli lalu diajak main domino ditemani saya. Kami bermain sebanyak dua set. Yang ikut main, Pak Azis dan Andi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB)PORDI," kata dia.
"Di dalam ruangan itu, yang dikenal Raja Juli cuma saya karena seluruh yang hadir adalah pengurus KKSS. Setelah itu Raja Juli pamit pulang tanpa ada diskusi dengan pengurus KKSS yang lain," imbuhnya.
Karding mengaku tidak pernah tahu latar belakang Aziz Wellang. Foto permainan domino tersebut dikirim ke WhatsApp Grup PORDI (Persatuan Olahraga Domino Indonesia) dan KKSS yang kemudian menjadi sorotan publik.
"Ya kan saya sudah klarifikasi, prinsipnya begini bahwa yang undang Pak Raja Juli itu saya dan itu di posko saya. Jadi, kalau ada apa-apa saya tanggung jawab penuh, tanggung jawab penuh, tidak ada salahnya Raja Juli," kata Karding di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
Karding mengatakan baru mengenal latar belakang Azis Wellang setelah menjabat Sekjen Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). Ia menyebut baru mencari latar belakang Azis Wellang seusai foto permainan domino itu viral.
"Nggak kenal, saya nggak tau, nggak tau (background perkara pembalakan liar). Dia Wakil Bendahara Umum KKSS," ucapnya.
Simak Video "Video Istana: Sampai Hari Ini Belum Ada Rencana Reshuffle Kabinet"
[Gambas:Video 20detik]
(aau/aau)