.webp)
Setelah enam jenazah korban helikopter BK117 D3 berhasil teridentifikasi, dua lainnya masih dalam proses. Sample DNA kedua korban pun dikirim ke Jakarta untuk mempercepat proses identifikasi.
"Sample sudah selesai diambil yang dua itu, dan dikirim ke Jakarta," ujar Kepala Bidang Dokkes Polda Kalsel Kombes M El Yandiko, Minggu (7/9/2025) malam.
El Yandiko menyebut bahwa kondisi kedua jenazah mengalami kerusakan berat, sehingga proses pemeriksaan DNA agar rumit dilakukan di Kalimantan Selatan. Tes DNA diperlukan untuk memastikan identitas keduanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kondisi jenazah mengalami kerusakan berat, jadi agak rumit memeriksa DNA nya untuk membandingkan antara DNA hidup dari pihak keluarga," sebutnya.
Meski sample dibawa ke Jakarta, tes DNA juga akan memakan waktu yang tidak sebentar. El Yandiko memperkirakan prosesnya makan waktu sekitar dua pekan jika dilihat dari kondisi korban.
"Kualitas DNA yang saat ini mungkin akan memakan waktu sekitar dua minggu," kata El Yandiko.
Sample pembanding untuk DNA itu nantinya diperlukan dari pihak keluarga, yakni jika korban merupakan anak maka diperlukan sample DNA ayah dan ibunya.
Sebelumnya, tim Distater Victim Identification (DVI) Dokkes Polda Kalsel telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah warga negara Indonesia (WNI) pada Sabtu (7/9) malam. Ketiga jenazah tersebut yakni IIR (43), HD (37), dan YFR (57).
"Teridentifikasi melalui rekam medis gigi dengan teknik super impos gigi," kata El Yandiko.
(des/des)
