Sebuah bangunan majelis taklim di Bogor, Jawa Barat, ambruk di tengah acara peringatan maulid. Diperkirakan lebih dari 50 orang tertimpa. Tiga di antaranya meninggal dunia, sementara yang terdata mengalami luka-luka sebanyak 28 orang.
Dilansir detikNews, peristiwa terjadi di Kecamatan Ciomas pada Minggu (7/9). Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor M Adam Nugraha mengatakan bangunan dengan 2 lantai tersebut ambruk ketika acara maulid berlangsung.
"Telah terjadi bencana majelis berlantai 2 ambruk pada saat kegiatan maulid diperkirakan lebih dari 50 orang tertimpa bangunan dan semua sudah dibawa ke rumah sakit terdekat," ungkap Adam, Minggu (7/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas korban adalah ibu-ibu dan anak-anak. Ada juga balita yang kritis. Sementara tiga orang yang meninggal dunia dibawa ke tiga rumah sakit berbeda.
"(Korban) tiga orang meninggal dunia (MD) atas nama Ibu Irni dibawa ke RS Medical Dramaga, Ibu Wulan di RS PMI Kota Bogor, Ibu Yati di RSUD Kota Bogor," ujar Adam.
Tim gabungan langsung diterjunkan untuk pengamanan lokasi dan pembersihan material bangunan yang runtuh. Tim gabungan terdiri atas personel TNI, Polri, dan BPBD.
Salah seorang warga sekitar bernama Dani menceritakan detik-detik ambruknya bangunan tersebut. Dani menjelaskan bangunan yang ambruk tersebut berada di dalam area pesantren.
Tempat itu sedang digunakan untuk acara maulid dengan peserta mayoritas ibu-ibu. Istrinya juga ikut acara dan menjadi salah satu korban luka.
"Jadi tadi ada acara maulidan terus ambruk bangunannya. Yang ambruk bangunan majelis, di dalam pesantren. Itu banyak jemaahnya, kalau dibilang 50 orang sih lebih ya. Itu acara ibu-ibu, jadi korbannya banyaknya ibu-ibu sama anak-anak," cerita Dani.
Sementara itu, sebanyak 28 korban luka-luka dirawat di RSUD Kota Bogor. Dirut RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menyampaikan awalnya ada 29 pasien yang dibawa.
"Namun, satu orang dirujuk ke PMI karena keluarganya (dirawat) di sana. Jadi total yang dirawat di sini ada 28 orang," jelasnya.
Dari 28 orang tersebut, tiga korban mengalami luka berat. Sisanya luka sedang dan ringan. Korban luka berat mengalami cedera di kepala dan perut.
"Kami sudah melakukan asesmen. Ada tiga orang dengan kondisi (luka) berat, yaitu mengalami cedera kepala, patah tulang, dan dugaan perdarahan dalam perut akibat tertimpa tembok beton. Pasien dengan kondisi sedang ada 17 orang. Sisanya luka ringan," lanjut Ilham.
Sebagian besar korban yang dirawat di RSUD Kota Bogor merupakan ibu-ibu berusia 50 tahun ke atas. Ada juga pasien balita usia 2,5 tahun yang kondisinya kritis.
"Ada satu anak kecil dengan cedera kepala berat, usianya 2,5 tahun. Saat ini kondisinya kritis dan sedang menunggu asesmen dari tim bedah saraf, apakah akan ditangani di sini atau dirujuk ke rumah sakit lain. Selain itu, ada juga pasien usia 15 tahun, lalu sebagian besar berusia di atas 50 tahun," paparnya.
Baca selengkapnya di detikNews.