Terungkap Tujuan Helikopter Jatuh di Kalsel Bawa WNA

Terungkap Tujuan Helikopter Jatuh di Kalsel Bawa WNA

Tim detikKalimantan - detikKalimantan
Sabtu, 06 Sep 2025 15:05 WIB
Tim SAR udara bersiap melakukan operasi pencarian helikopter tipe BK117 D3 yang hilang kontak pada hari kedua di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Selasa (2/9/2025). ANTARA/HO-SAR Banjarmasin
Foto: Tim SAR udara bersiap melakukan operasi pencarian helikopter tipe BK117 D3 yang hilang kontak di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Selasa (2/9/2025). (ANTARA/HO-SAR Banjarmasin)
Banjarmasin -

Helikopter BK117-D3 Eastindo Air jatuh di Mantewe Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada 1 September 2025. Kini telah terungkap apa tujuan helikopter tersebut di Kalsel.

Diketahui ternyata helikopter tersebut disewa oleh perusahaan swasta di bidang hutan tanaman industri (HTI), APRIL Group. Gubernur Kalsel Muhidin yang telah meminta keterangan pemilik helikopter tersebut turut memberi keterangan.

"Kami konfirmasi, bahwa di dalamnya itu baik warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) itu dari HTI semua," ungkap Muhidin, di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, Jumat (5/9/2025) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhidin menyebut mengenai tujuan dari perusahaan HTI ke Kalimantan Selatan itu untuk melakukan pengukuran tanah dan lokasi dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan.

"Jadi HTI ini memang ada perusahaan beda-beda, tapi mereka memang membidangi hutan dan tanaman," katanya.

Muhidin menegaskan bahwa kepentingan rombongan HTI itu murni untuk urusan perusahaan, tak ada maksud lain. Dia menampik asumsi liar yang menyebutkan bahwa para penumpang itu memiliki urusan bisnis sawit ataupun urusan lainnya.

"Tidak ada kaitannya orang luar untuk yang lain, murni untuk usaha. Tidak ada motif lain baik itu sawit atau yang lain," tegas Muhidin.

Belakangan memang beredar isu bahwa tujuan para penumpang helikopter tersebut berkaitan dengan bisnis sawit. Seperti diketahui, keberadaan perkebunan sawit menjadi isu lingkungan bagi warga lokal, karena bisa merusak lingkungan.

Adapun delapan penumpang di dalam helikopter itu termasuk Capt Haryanto sebagai pilot, dan Hendra sebagai Engineering serta enam penumpang yang disebut berasal dari perusahaan HTI Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, Iboy Irfan Rosa.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads