MBG di Kubu Raya Disebut Sebabkan Anak Diare, Pengelola Beri Bantahan

MBG di Kubu Raya Disebut Sebabkan Anak Diare, Pengelola Beri Bantahan

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Sabtu, 06 Sep 2025 17:44 WIB
Menu program MBG yang disantap siswa SDN 1 Selat, Kecamatan Narmada, Lombok Barat. (Dok. Kabid P3KL Dinkes Lombok Barat, Suhaili)
Foto: Ilustrasi makanan MBG. (Dok. Kabid P3KL Dinkes Lombok Barat, Suhaili)
Kubu Raya -

Seorang murid Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami diare diduga setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG). Pengelola Dapur MBG membantah hal tersebut.

Kabar ini berawal dari pengalaman L, seorang ibu salah satu murid kelas 2 yang mengatakan anaknya mengalami diare. Kini anaknya masih dirawat di rumah karena masih belum pulih dari diare.

"Pertama anak saya demam. Saya pikir demam biasa, ternyata dia diare. Matanya sampai cekung," kata L kepada detikKalimantan, Sabtu (6/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

L bercerita, anaknya mendapat dan langsung makan MBG di sekolahnya, Kamis (28/8). Saat itu, menunya nasi putih, daging, tahu, wortel campur mayones (salad) dan buah pepaya.

Keesokan harinya, murid tersebut izin tidak bisa ke sekolah karena sakit. Kemudian, pada Senin (1/9) murid tersebut masuk.

"Terus pada Rabu pagi anak saya mulai diare sampai menceret di celana. Pihak sekolah tetap suruh anak saya sekolah biar tahu kondisinya. Pukul 08.15 gurunya telepon suruh jemput anak saya di sekolah, sakit katanya," jelas L.

Saat itu juga, L membawa anaknya ke RSUD Tuan Besar Syarif Idrus (TBSI) Kubu Raya. Namun, karena berbagai pertimbangan, L memutuskan membawa anaknya ke RSIA Anugerah.

"Alhamdulillah setelah berobat di RSIA Anugerah, ada juga perubahannya. Walaupun sampai sekarang anak saya belum masuk sekolah, masa tahap pengobatan," kata L.

Hasil pemeriksaan dokter di RSIA Anugerah, kata L, anaknya diare diduga karena keracunan makanan. L meyakini makanan terakhir yang dimakan anaknya sebelum diare berasal dari program MBG.

"Karena setelah makan MBG anak saya tidak ada makan lain, merasa masih kenyang. Lalu besoknya dia malah diare. Pihak rumah sakit juga bilang banyak anak-anak masuk rumah sakit karena makan MBG," jelas L.

Nanti jika anaknya sudah pulih dan kembali bersekolah, L akan menyampaikan saran ke pihak sekolah agar anaknya tidak diberi makanan program MBG. Karena ia khawatir kondisi perut anaknya belum bisa menerima kembali makanan setelah pemulihan.

"Saya pun berharap tidak ada kejadian serupa dan program MBG bisa berjalan dengan baik dan makanannya layak," harapnya.

Tanggapan pengelola MBG di halaman selanjutnya...

Bantahan Pengelola MBG

Sementara itu, Lilik Rachmad, salah satu Pengelola Dapur MBG di Rasau Jaya membantah menyajikan makanan yang kurang layak. Ia mengatakan, pihaknya sempat mendengar kabar adanya murid SD yang diare. Namun dia memastikan kondisi itu bukan disebabkan MBG.

"Kami meyakini itu bukan dari MBG. Karena, setelah kami cek ke sekolah, pihak guru mengatakan, hanya murid tersebut yang ada problem. Mungkin ada alergi makanan," kata Lilik dihubungi detikKalimantan, Sabtu (6/9/2025).

Ia menjelaskan, di Kecamatan Rasau Jaya ada empat Dapur MBG. Namun hanya Dapur MBG di Sekunder B saja yang sudah beroperasi. Dapur MBG yang Lilik pimpin bersama tiga rekan lainnya ini, mendistribusikan makanan ke 13 kelompok atau sekolah penerima manfaat.

"Dari 3.132 porsi yang kami sajikan setiap hari, alhamdulillah semua aman. Sebelumnya kami juga sudah menyampaikan ke semua pihak sekolah maupun penerima manfaat untuk mendata apakah ada murid yang alergi atau punya penyakit bawaan," jelasnya.

Kemudian, lanjut Lilik, jika ada penerima manfaat atau murid yang tidak bisa makan nasi, pihaknya ganti dengan kentang atau roti sebagai pengganti nasinya.

Di sisi lain, ia juga menyayangkan keluhan tidak disampaikan ke pengelola secara langsung.

"Kenapa tidak bilang ke kami pihak MBG atau puskesmas, kan kita juga sudah kerja sama dengan puskesmas," katanya.

Halaman 2 dari 2
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads