Helikopter BK117 D3 yang hilang kontak di Mantewe Tanah Bumbu ternyata helikopter sewaan. Adapun perusahaan yang menyewa helikopter itu ialah perusahaan swasta Hutan Tanaman Industri (HTI).
Hal ini diungkapkan langsung oleh Gubernur Kalsel Muhidin usai dirinya menemui perusahaan pemilik helikopter tersebut. Muhidin menanyakan lebih detil mengenai informasi perusahaan penyewa heli.
"Kami konfirmasi, bahwa di dalamnya itu baik warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) itu dari HTI semua," ungkap Muhidin, di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, Jumat (5/9/2025) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhidin menyebut mengenai tujuan dari perusahaan HTI ke Kalimantan Selatan itu untuk melakukan pengukuran tanah dan lokasi dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan.
"Jadi HTI ini memang ada perusahaan beda-beda, tapi mereka memang membidangi hutan dan tanaman," katanya.
Muhidin menegaskan bahwa kepentingan rombongan HTI itu murni untuk urusan perusahaan, tak ada maksud lain. Dia menampik asumsi liar yang menyebutkan bahwa para penumpang itu memiliki urusan bisnis sawit ataupun urusan lainnya.
"Tidak ada kaitannya orang luar untuk yang lain, murni untuk usaha. Tidak ada motif lain baik itu sawit atau yang lain," tegas Muhidin.
Adapun delapan penumpang di dalam helikopter itu termasuk Capt Haryanto sebagai pilot, dan Hendra sebagai Engineering serta enam penumpang yang disebut berasal dari perusahaan HTI Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, Iboy Irfan Rosa.
(des/des)