Insiden helikopter BK117 D3 Estindo Air yang jatuh di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) menewaskan delapan orang. Salah satunya adalah pilot helikopter, Kapten Haryanto yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Di mata keluarga, Haryanto adalah sosok yang sangat mencintai profesinya sebagai pilot. Dia juga merupakan sosok yang bertanggung jawab.
"Dia (Haryanto) orangnya itu baik. Baik sekali," kata perwakilan keluarga korban, Setiawan Ahmad saat menggelar doa bersama di rumahnya di Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Kamis (4/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekerjaannya mengharuskan Haryanto jarang pulang. Namun dia tetap menyempatkan waktu untuk keluarga di saat libur. Dia terakhir pulang pekan lalu untuk menghabiskan waktu liburnya bersama keluarga.
"Dia pulang tergantung dari kontraknya dengan pihak perusahaan. Biasa 10 hari di sini, lalu pergi 20 hari," tuturnya.
"Pekan yang lalu masih ada datang ke sini," imbuhnya.
Situasi yang dialami Haryanto tidak pernah disangka keluarga. Tidak ada pesan apa-apa dari Haryanto sebelum insiden itu.
"Tidak ada pesan-pesan, tanda-tanda, atau kata-kata juga tidak ada," kata Setiawan.
Kini keluarga telah berangkat ke Kalsel untuk memastikan kondisi Haryanto. Setiawan mengatakan, istri Haryanto bertolak ke Kalsel pada Kamis (4/9) siang. Keluarga Haryanto berangkat atas ajakan perusahaan tempat korban bekerja.
"Istrinya berangkat bersama dengan kakaknya, adiknya, anaknya dan iparnya. Mereka berlima," ujarnya.
Baca artikel selengkapnya di sini.
(bai/bai)