Harapan Para Nelayan pada Kondisi Perairan Kalimantan Selatan

Harapan Para Nelayan pada Kondisi Perairan Kalimantan Selatan

Khairun Nisa - detikKalimantan
Kamis, 04 Sep 2025 22:01 WIB
Ilustrasi. Nelayan di Pantai Baron, Gunungkidul, sedang memperbaiki peralatan melaut.
Ilustrasi nelayan. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Banjarmasin -

Polairud Polda Kalimantan Selatan belum lama ini menggelar Forum Group Disscusion (FGD) bersama Forkopimda, terkait wilayah perairan Kalsel. Turut dilibatkan Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI), yang memantau hasil kesepakatan dalam FGD tersebut.

Sekedar diketahui, dalam agenda FGD dibahas berbagai langkah menjaga keberlanjutan ekosistem laut sekaligus mencegah konflik sosial akibat praktik penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing), terutama dengan maraknya penggunaan cantrang oleh nelayan dari luar daerah.

Kegiatan tersebut diinisiasi dan dihadiri Kapolda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, mengundang Forum Komunikasi Stakeholder Perikanan Jawa-Kalsel. Ketua Umum SNI, Hadi Sutrisno menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan menjadi tonggak sejarah terjalinnya solidaritas antar nelayan lintas daerah, khususnya antara nelayan Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apresiasi setinggi-tingginya kepada Polda Kalsel, khususnya Bapak Kapolda, yang telah menginisiasi FGD dengan persiapan dan pelayanan luar biasa. Langkah ini bukan sekadar pertemuan, tetapi tonggak sejarah terjalinnya solidaritas nelayan lintas daerah. Kami yakini, dari sini akan lahir kekuatan besar nelayan Indonesia yang berlandaskan persaudaraan dan kebersamaan," ujar Hadi Sutrisno.

Dalam kesempatan tersebut, Hadi Sutrisno juga mengajak seluruh nelayan untuk melupakan kejadian-kejadian sebelumnya yang menimbulkan gesekan, dan memulai dengan lembaran baru yang lebih baik.

"Mari kita lupakan kejadian sebelumnya dan kita awali dengan lembaran baru demi kebaikan bersama, demi perjuangan dan masa depan nelayan Indonesia yang lebih sejahtera," tambahnya.

FGD ini juga menghasilkan lima poin rekomendasi, di antaranya pembentukan forum komunikasi antar nelayan, optimalisasi patroli, edukasi bahaya destructive fishing, serta penyusunan policy brief untuk memperjuangkan kepentingan nelayan tradisional. Adapun poin kesepakatannya yakni:

1. Penguatan komunikasi dan silaturahmi antar nelayan Jawa-Kalsel.
2. Komitmen menghindari konflik dan mengedepankan musyawarah.
3. Kolaborasi dalam pengelolaan wilayah tangkap dan pemasaran hasil laut.
4. Peneguhan solidaritas nelayan berbasis kekeluargaan.

SNI pun berharap forum ini dapat menjadi model penyelesaian masalah perikanan lintas daerah yang berkeadilan, sekaligus memperkuat posisi nelayan sebagai pilar ekonomi bangsa.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads