Arahan Mendagri Buat Pejabat Daerah: Jangan Flexing, Tunda Pergi ke LN

Nasional

Arahan Mendagri Buat Pejabat Daerah: Jangan Flexing, Tunda Pergi ke LN

Aulia Damayanti - detikKalimantan
Selasa, 02 Sep 2025 13:01 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta agar pembangunan 2.200 rumah di Provinsi Papua Pegunungan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Mendagri Tito Karnavian. Foto: Kemendagri
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pejabat daerah untuk lebih berhati-hati dan bijak di tengah situasi dan kondisi yang sensitif saat ini. Pejabat daerah diminta untuk menunda acara seremonial, menunda perjalanan ke luar negeri, dan tidak memamerkan kemewahan di media sosial.

Dilansir detikFinance, Tito mengingatkan bahwa saat ini masyarakat sangat menyoroti pemerintah melalui media sosial, termasuk TikTok. Apabila ada kegiatan yang dirasa nirempati dan insensitif tersorot TikTok, maka akan membuat masyarakat makin geram.

"Kemudian kami juga sudah menyampaikan bahwa, belum-belum ini. Berikutnya lah, menunda semua kegiatan seremonial yang terkesan pemborosan. Apalagi dengan musik-musik seperti pesta," kata Tito dalam rapat inflasi daerah di Kemendagri, Selasa (2/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara seremonial seperti hari ulang tahun daerah atau kegiatan kedinasan bisa dilakukan dengan cara lebih sederhana. Menurut Tito, seremonial yang berlebihan bisa dimanfaatkan oleh oknum untuk digoreng di media sosial seperti TikTok dan menggiring opini publik.

"Nanti kalau pesta-pesta, ada musik-musiknya, dipotong, dibuat TikTok, dan lain-lain. Kemudian dibandingkan dengan masyarakat yang lagi menuntut sikap low profile para pejabat," katanya.

"Jadi baik HUT, hari ulang tahun daerah, ataupun kegiatan seremonial kedinasan lainnya, itu dilakukan dengan cara yang sederhana. Tumpengan, memberikan santunan kepada anak yatim piatu, kepada masyarakat yang kurang mampu. Itu jauh di tengah situasi ini lebih bermanfaat," lanjutnya.

Selain seremonial, pejabat daerah juga diharapkan menunda perjalanan ke luar negeri dalam rangka dinas. Tito menegaskan tidak akan memberi izin kepada pegawai, termasuk pegawai Kemendagri, untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dalam waktu dekat.

"Kemudian kami juga sudah menyampaikan untuk menunda semua keberangkatan ke luar negeri. Di Kemendagri ini juga, kami lihat juga, kalau ada permintaan untuk izin keberangkatan ke luar negeri, mohon maaf, kami sekarang tunda dulu sampai situasinya nanti kondusif,"

Imbauan juga berlaku untuk acara pribadi. Tito mewanti-wanti agar pejabat beserta keluarganya tidak memamerkan kemewahan di media sosial, atau dikenal dengan istilah flexing.

"Kemudian juga termasuk flexing. Jangan sampai ada flexing kemewahan, baik pejabat maupun keluarga. Tolong ingatkan keluarga masing-masing, terutama cara berpakaian, kemudian penggunaan cincin, jam tangan, perhiasan, hati-hati kendaraan," jelas Tito.

"Sekali lagi, situasi yang tidak bagus, sensitif, nanti akan dipotong, dibuat tulisan gambar, video yang kemudian gampang sekali terprovokasi. Saat ini kita lihat bahwa banyak pergerakan-pergerakan ini menggunakan sosial media, terutama TikTok, jadi hati-hati. Menjarah juga ada live pakai TikTok," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di detikFinance.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads