Mahasiswa FISIP Untan Tabur Cotton Bud Sindir Wakil Rakyat Budek

Mahasiswa FISIP Untan Tabur Cotton Bud Sindir Wakil Rakyat Budek

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Senin, 01 Sep 2025 18:40 WIB
Mahasiswa menaburkan cotton bud di atas spanduk aksi di depan DPRD Kalbar.
Mahasiswa menaburkan cotton bud di atas spanduk aksi di depan DPRD Kalbar. Foto: Ocsya Ade CP/detikKalimantan
Pontianak -

Ratusan mahasiswa dari FISIP Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak melakukan aksi demonstrasi di Kantor DPRD Kalimantan Barat, Senin (1/9/2025). Massa menaburkan cotton bud sebagai sindiran kepada anggota dewan yang tidak mendengar penderitaan rakyatnya.

"Cotton bud itu sebagai aksi simbolik kami bahwa wakil rakyat kita itu semakin hari tidak merepresentasikan wakil rakyat. Mereka malah pergi ke luar sana tidak mendengarkan yang mana rakyat masih keruh, masih berjuang demi hak-haknya," kata salah satu orator, Hendrawan, kepada wartawan.

Hendrawan mengatakan, mahasiswa saat ini sedang berduka cita atas sikap anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya turut berduka cita atas sikap yang diambil oleh Dewan Perwakilan Rakyat kita. Rakyat sedang berjuang, tapi mereka ke luar negeri," ucap Hendrawan kesal.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa FISIP Untan Debora Ketrin Tini Malau mengatakan, tuntutan utama peserta aksi yakni mendesak DPR RI untuk mengeluarkan rincian biaya terkait isu kenaikan tunjangan DPR RI.

"Kami juga pengesahan UU Perampasan Aset. Menuntut dan memastikan 19 juta lapangan pekerjaan. Menuntut penguatan pengawasan fungsi Ekskutif. Menuntut perjelasan dan perbaikan regulasi terkait Pertambangan Tanpa Izin (PETI)," kata dia.

Ia menegaskan, BEM Fisip Untan datang untuk menyuarakan suara masyarakat tanpa melakukan tindakan anarkis.

"Yang pastinya kami membawa tuntutan yang harus ditemui langsung oleh Bapak Ketua DPRD Kalimantan Barat untuk menindaklanjuti hal ini," katanya.

Setelah disambut oleh Gubernur Kalbar Ria Norsan dan Ketua DPRD Aloysius, massa pun mulai tenang. Mereka kemudian membaca doa bersama untuk para korban yang berpulang di tengah aksi menuntut keadilan di seluruh Tanah Air.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads