Maulid Diba'i: Isi, Keutamaan, Cara Membaca, dan Liriknya

Maulid Diba'i: Isi, Keutamaan, Cara Membaca, dan Liriknya

Bayu Ardi Isnanto - detikKalimantan
Senin, 01 Sep 2025 09:30 WIB
Ulama Habib Umar Al Muthohar (kanan) menyampaikan ceramah di depan umat Islam dalam acara Haflah Maulidurrosul 1445 Hijriah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/9/2023). Kegiatan kajian dan selawat yang dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai daerah di Jawa Tengah tersebut digelar remaja islam masjid serta pengelola MAJT untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU
Ilustrasi peringatan Maulid Nabi Muhammad. Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Balikpapan -

Maulid Diba'i atau Maulid Diba' adalah kumpulan sholawat biasa dibaca dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Bacaan maulid ini juga sering dibaca pada malam Jumat.

Maulid ini disusun oleh ulama besar Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Yusuf bin Ahmad bin Umar asy-Syaibani az-Zabidi asy-Syafi'i, atau yang dikenal dengan gelar Abul Faraj dan julukan Ibnud Diba'.

Isi dari bacaan maulid ini antara lain kisah penciptaan Nabi Muhammad SAW, masa kehamilan Sayyidah Aminah, mukjizat dan karamah kelahiran beliau, kepribadian Rasulullah, hingga perjuangan dan dakwah Islam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keutamaan Membaca Maulid Diba'i

Dikutip dari NU Online, berikut ini sejumlah keutamaan membaca Maulid Diba'i:

  • Membaca Maulid Diba'i berarti membaca Al-Qur'an, hadits, dan shalawat sekaligus.
  • Menjadi sarana mengenang dan meneladani Rasulullah SAW.
  • Mendatangkan pahala dan memperkuat kecintaan kepada Nabi.
  • Menambah pemahaman tentang sejarah dan nilai-nilai Islam.

Tata Cara Membaca Maulid Diba'i

Agar pembacaan Maulid Diba'i lebih khusyuk dan beradab, berikut tata caranya:

1. Bersuci

Bersuci dan membaca di tempat yang layak.

2. Membaca Al-Fatihah

Membaca surat Al-Fatihah yang dihadiahkan untuk Rasulullah SAW dan penyusun Maulid Diba'i, yaitu Imam ad-Diba'i.

3. Seruan Bershalawat

Selanjutnya membaca seruan kepada jemaah untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut bacaannya:

فَيَا أَيُّهَا الرَّاجُوْنَ مِنْهُ شَفَاعَةً صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَيَا أَيُهَا الْمُشْتَقُوْنَ إِلَى رُؤْيَةِ جَمَالِهِ، صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَيَا مَنْ يَخْطُبُ وِصَالَهُ يَقْظَةً وَمَنَامًا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Arab-latin: Faya ayyuharrojuna minhu syafa'atan Sholluu 'alaihi wasallimuu tasliimaa. Wayaa ayyuhal musytaaquuna ilaa ru'yaa jamaalihi. Sholluu 'alaihi wasallimuu tasliimaa. Wayaa mayyakhtubu wi shoolahu yuqzhatan wamanaa man sholluu 'alaihi wasallimuu tasliimaa.

Artinya, "Wahai orang-orang yang mengharapkan syafaat dari Rasulullah saw, bershalawatlah dan ucapkanlah salam kepadanya. Wahai orang-orang yang rindu melihat ketampanannya, bershalawatlah dan ucapkanlah salam kepadanya. Wahai orang-orang yang mengharapkan pertemuan dengannya; saat sadar dan tidur, bershalawatlah dan ucapkanlah salam kepadanya".

4. Pembacaan Isi Maulid

Baru kemudian dilanjutkan dengan membaca teks Maulid Diba' sesuai urutan dalam kitab.

Bacaan atau lirik Maulid Diba'i ada di halaman selanjutnya...

Lirik Maulid Diba'i, Arab, Latin, dan Artinya

Berikut lirik Maulid Diba'i, lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.

1. Ya Robbi Sholli 'Ala Muhammad...

يَارَبِّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّد , يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Ya robbi shalli ala Muhammad
Ya robbi shalli alayhi wasallim

"Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat kepada Nabi Muhammad - Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam kepadanya."

يَارَبِّ بَلِّغْهُ الْوَسِيْلَةْ , يَارَبِّ خُصَّهُ بِالْفَضِيْلَةْ

Ya robbi balllighul wasiilah
Ya robbi khusshoh bilfadliilah.

"Ya Allah sampaikanlah kepadanya sebagai perantara - Ya Allah, khususkanlah kepadanya dengan keutamaan."

يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ الصَّحَابَةْ , يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ السُّلاَلَةْ

Ya robbi wardlo 'anisshohaabah
Ya robbi wardlo 'anis-sulaalah.

"Ya Allah, anugerahkanlah keridhaan kepada sahabatnya - Ya Allah, anugerahkanlah keridhaan kepada keturunannya."

يَارَبِّ وَرْاضَ عَنِ الْمَشَايِخْ , يَارَبِّ وَارْحَمْ وَالِدِيْنَا

Ya robbi wardlo 'anil-masyaayikh
Ya robbi farham waalidiinaa.

"Ya Allah, anugerahkanlah keridhaan kepada para guru - Ya Allah, rahmatilah orang-orang tua kami."

يَارَبِّ وَارْحَمْنَا جَمِيْعًا , يَارَبِّ وَارْحَمْ كُلَّ مُسْلِمْ

Ya robbi warhamnaa jamii'an
Ya robbi warham kulla muslim.

"Ya Allah rahmatilah kami semua, Ya Allah, rahmatilah semua orang islam."

يَارَبِّ وَاغْفِرْ لِكُلِّ مُذْنِبْ , يَارَبِّ لاَ تَقْطَعْ رَجَانَا

Ya robbi waghfir likulli mudznib
Ya robbi laa taqtho' rojaanaa.

"Ya Allah, ampunilah semua orang yang berbuat dosa, Ya Allah, janganlah Engkau putuskan harapan kami."

يَارَبِّ يَا سَامِعْ دُعَانَا , يَارَبِّ بَلِّغْنَا نَزُوْرُهْ

Ya robbi yaa saami' du'aanaa
Ya robbi ballighnaa nazuuruh.

"Ya Allah, wahai dzat yang maha Mendengar doa kami - Ya Allah, sampaikan kami ziarah ke makamnya."

يَارَبِّ تَغْشَانَا بِنُوْرِهْ , يَارَبِّ خِفْظَانَكْ وَاَمَانَكْ

Ya robbi taghsyaanaa binuurih
Ya robbi hifzhoonak wa-amaanak.

"Ya Allah, sinarilah kami dengan nur-Nya, Ya Allah, aku selalu mengharap pemeliharaan dan keamanan-Mu."

يَارَبِّ وَاسْكِنَّا جِنَانَكْ , يَارَبِّ اَجِرْنَا مِنْ عَذَابِكْ

Ya robbi waskinnaa jinaanak
Ya robbi ajirnaa min 'adzaabik.

"Ya Allah, tempatkanlah kami dalam surga-Mu, Ya Allah, selamatkanlah kami dari siksa-Mu."

يَارَبِّ وَارْزُقْنَا الشَّهَادَةْ , يَارَبِّ حِطْنَا بِالسَّعَادَةْ

Ya robbi warzuqnaasy-syahaadah
Ya robbi hithnaa bissa'aadah.

"Ya Allah, anugerahilah kematian kami dengan syahid, Ya Allah, liputilah kehidupan kami dengan penuh kebahagiaan."

يَارَبِّ وَاصْلِحْ كُلَّ مُصْلِحْ , يَارَبِّ وَاكْفِ كُلَّ مُؤْذِيْ

Ya robbi washlih kulla mushlih
Ya robbi wakfi kulla mu'dzii.

"Ya Allah, balaslah kebaikan orang yang berbuat kebaikan - Ya Allah, hindarkanlah dari semua orang yang menyakiti."

يَارَبِّ نَخْتِمْ بِالْمُشَفَّعْ , يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Ya robbi nakhtim bilmusyaffak
Ya robbi shalli 'alaihi wa sallim.

"Ya Allah, akhirilah kami dengan mendapat syafaat Nabi Muhammad - Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam kepada Nabi Muhammad."

2. Inna Fatahna...

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًاۙ ۞ لِّيَغْفِرَ لَكَ اللّٰهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْۢبِكَ وَمَا تَاَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۙ ۞ وَّيَنْصُرَكَ اللّٰهُ نَصْرًا عَزِيْزًا.

لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Arab-latin:

Bismillahirrahmanirrahim. Inna fatahna laka fathan mubina. Liyaghfiralakallahu ma taqaddama min dzanbika wama ta-akh-khara wa yutimma ni'matahu 'alayka wa yahdiyaka shirathan mustaqima. wayansyurukallaahu nashron 'aziiza.

Laqad ja-akum rasulun min anfusikum 'azizun 'alayhi ma 'anittum harishun 'alaykum bil-mukminina raufun rahim. Fain tawallaw faqul hasbiyallahu la ilaha illa huwa 'alayhi tawakkaltu wa huwa rabbul 'arsyil 'adhim. fa in tawallau fa qul ḥasbiyallāhu lā ilāha illā huw, 'alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-'arsyil-'aẓīm

Innallaha wa malaikatahu yushalluna 'alann nabi, ya ayyuhalladzina amanu shallu 'alayhi wa sallimu taslima.

Artinya:

"Dengan nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami (Allah) telah bukakan (memberikan kemenangan) kepada kamu, pembukaan (kemenangan) yang nyata. Karena Alloh akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan nikmat-Nya (Alloh) kepadamu, dan memberikan petunjuk padamu jalan yang lurus. Dan Alloh akan memberikan pertolongan kepadamu dengan pertolongan yang nyata.

Telah datang kepada kamu seorang utusan Allah dari jenis kamu sendiri, ia merasakan apa penderitaanmu, lagi sangat mengharapkan akan keselamatanmu, kepada orang yang beriman senantiasa merasa kasih sayang.

Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy (singgasana) yang agung.

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bersholawat untuk Nabi, wahai orang-orang yang beriman! Bersholawat dan salamlah untuknya (Nabi Muhammad saw)."

3. Alhamdulillahil Qowiyyil Gholib...

الحمد لله القوي الغالب

Alhamdulillâhil qowiyyil ghôlib

"Segala puji bagi Allâh, Yang Maha kuat lagi Maha Perkasa (di atas segala galanya)"

الولي الطالب

Al-Wâliyyith-thôlib

"Maha pelindung lagi Penuntut segala dosa"

الباعث الوارث المانح السالب

Al-Bâ'itsil wâritsil mânihis-sâlib

"Maha membangkitkan di hari kiamat, Maha Kekal, Maha Penganugerah, lagi Maha pelenyap sengsara"

عالم الگائن والبائن والزائل والذاهب

'Âlimil kâ-ini wal bâ-ini waz-zâ-ili wadz-dzâhib

"Maha Mengetahui segala keadaan: yang nyata, yang musnah, dan yang binasa"

يسبحه الآفل والمآئل

Yusabbihuhul ãfilu wal mã-ilu

"Bertasbih kepada Nya (semua) yang tenggelam, yang condong"

والطالع والغارب

Wath-thôli'u wal ghôribu

"Yang terbit dan yang terbenam"

ويوحده الناطق والصامت

Wa yuwahhiduhun-nâthiqu wash-shômitu

"Semua makhluk yang berbicara dan yang diam, Mengesakan Allâh"

والجامد والذائب

Wal jâmidu wadz-dzã-ibu

"demikian juga yang padat dan yang cair"

يضرب بعدله الساکن

Yadlribu bi'adlihis-sâkin

"Dengan keadilan Nya, yang diam bisa bergerak"

ويسکن بفضله الضارب

Wa yaskunu bifadl-lihidl-dlôribu

"dan dengan keutamaan Nya, yang bergerak menjadi diam"

لا إله الا الله

LÂ ILÂHA ILLÂ ALLÂH

"Tiada Tuhan selain Allâh"

حکيم اظهر بديع حگمه والعجآئب

Hakîmun adh-haro badî'a hikamihi wal 'ajã-ib

"Yang Maha Bijaksana, yang menciptakan keindahan hikmah Nya dan berbagai keajaiban"

في ترتيب ترکيب هذه القوالب

Fî tartîbi tarkîbi hâdzihil qowâlib

"Dalam pengaturan susunan perwujudan manusia ini"

خلق مخا وعظما وعضدا وعرقا ولحما وجلدا وشعرا بنضم مؤتلف متراکب

Kholaqo mukhkhon wa 'adhman wa 'adludan wa 'uruqon wa lahman wa jildan wa sya'ron binadlmin mu,talifin mutarôkibin

"Diciptakan oleh-Nya, otak, tulang, bahu, urat pembuluh darah, daging, kulit dan rambut dengan susunan teratur rapi"

من مآء دافق يخرج من بين الصلب والترآئب

Min mã-in dâfiqin yakhruju min bainish-shulbi wat-tarõ-ib

"Dari sperma yang terpancar dari tulang rusuk laki-laki dan tulang dada perempuan"

لا إله إلا الله ، گريم بسط لخلقه بساط گرمه والمواهب

LÂ ILÂHA ILLÂ ALLÂH , Karîmun basatho likholqihi bisâtho karomihi wal mawâhib

"Tiada Tuhan selain Allah, Maha pemurah kepada makhluk-Nya dengan hamparan karunia dan anugerah-Nya"

ينزل فی کل ليلة الی سمآء الدنيا وينادی هل من مستغفر هل من تآئب

Yanzilu fî kulli lailatin ilâ samã-id-dunyâ wa yunâdî hal min mustaghfirin hal min tã-ibin

"Pada setiap malam rahmat Allah turun ke langit dunia, dan memanggil: Adakah malam ini orang yang mohon ampun serta adakah orang yang bertaubat?"

هل من طالب حاجة فأنيله المطالب

Hal min thôlibi hâjatin fa-unîluhul mathôlib

"Adakah orang yang memohon akan hajatnya maka aku akan kabulkan hajatnya"

فلو رأيت الخدام قياما علی الأقدام وقد جادوا بالدموع السواکب

Falau ro-aytal khuddâma qiyâman 'alâl aqdâmi wa qod jâdû biddumû'is-sawâkib

"Yang maka seandainya telah engkau lihat hamba-hamba mengabdi kepada Allah, berdiri tegak diatas telapak-telapak kakinya dengan cucuran air mata"

والقوم بين نادم وتآئب

Wal qowma baina nâdimin wa tã-ibin

"Dan diantara segolongan kaum ada yang menyesali dosa-dosanya dan bertaubat"

وخآئف لنفسه يعاتب

Wa khõ-ifin linafsihî yu'âtibu

"Dan ada orang-orang yang khawatir berbuat dosa lagi dan mencerca kepada dirinya sendiri"

وآبق من الذنوب إليه هارب

Wa ãbiqin minadz-dzunûbi ilaihi hârib

"Dan ada orang yang lari menghindar dari perbuatan-perbuatan dosa menuju perlindungan Allah"

فلا يزالون فی الإستغفار حتی يکف گف النهار ذيول الغياهب فيعودون وقد فازوا بالمطلوب

Falâ yazâlûna fîl istighfâri hattâ yakuffa kaffun-nahâri dzuyûlal ghoyâhib faya'ûdûna wa qod fâzû bil mathlûbi

"Maka tidak ada henti-hentinya mereka mohon ampunan, Sehingga berhari-hari lamanya meratapi rentetan kealpaannya. Kemudian mereka kembali menekuni ibadah"

وأدرکوا رضا المحبوب ولم يعد احد من القوم وهو خائب

Wa adrokû ridlôl mahbûbi wa lam ya'ud ahadun minal qoumi wa huwa khô-ib

"dan mereka benar-benar beruntung dengan apa yang dicari, dan menemui keridhoan Allah yang dicintai dan tiada seorangpun dari suatu kaum yang kembali dengan tangan hampa"

لا إله الا الله ، فسبحانه وتعالی من ملك أوجد نور نببيه محمد صلی الله عليه وسلم من نوره قبل أن يخلق ادم من الطين اللازب

LÂ ILÂHA ILLÂ ALLÂH , Fasubhânahu wa ta'âlâ min malikin awjada nûro nabiyyihî Muhammadin Shollâllâhu 'alaihi wa sallama min nûrihi qobla an yakhluqo Âdama minath-thînil-lâzib

"Tiada tuhan selain Allah, maka Maha suci Allah dan Maha luhur yang telah menciptakan nur Muhammad Shollallahul'alayhi wasallam, dari nur-Nya sebelum menciptakan Adam dari tanah liat"

وعرض فخره علی الأشيآء وقال هذا سيد الأنبيآء و اجل الأصفيآء وأکرم الحبآئب

Wa 'arodlo fakhruhu 'alâl asy-yã-i wa qôla hâdzâ sayyidul anbiyã-i wa ajallul ashfiyã-i wa akromul habã-ib

Dan Allah memperlihatkan keagungan nur Muhammad kepada penghuni surga seraya berfirman: "Inilah pemimpin para Nabi dan paling agung diantara orang-orang pilihan serta lebih mulia diantara para kekasih Allah"

4. Qila Huwa Adam...

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

قِيْلَ هُوَ أٰدَمُ قَالَ أٰدَمُ بِهِ أُنِيْلُهُ أَعْلَى الْمَرَاتِبِ ۞ قِيْلَ هُوَ نُوْحٌ قَالَ نُوْحٌ بِهِ يَنْجُوْ مِنَ الْغَرَقِ وَيَهْلِكُ مَنْ خَالَفَهُ مِنَ الْأَهْلِ وَالْأَقَارِبِ ۞ قِيْلَ هُوَ إِبْرَاهِيْمُ قَالَ إِبْرَاهِيْمُ بِهِ تَقُوْمُ حُجَّتُّهُ عَلٰى عُبَّادِ الْأَصْنَامِ وَالْكَوَاكِبِ ۞ قِيْلَ هُوَ مُوْسٰى قَالَ مُوْسٰى أَخُوْهُ وَلٰكِنْ هٰذَا حَبِيْبٌ وَمُوْسٰى كَليْمٌ وَمُخَاطِبٌ ۞قِيْلَ هُوَ عِيْسٰى قَالَ عِيْسٰى يُبَشِّرُ بِهِ بَيْنَ يَدَيْ نُبُوَّتِهِ كَالْحَاجِبِ ۞ قِيْلَ فَمَنْ هٰذَا الْحَبِيْبُ الْكَرِيْمُ الَّذِيْ أَلْبَسْتَهُ حُلَّةَ الْوَقَارِ ۞ وَتَوَّجْتَهُ بِتِيْجَانِ الْمَهَابَةِ وَالْإِفْتِخَارِ ۞ وَنَشَرْتَ عَلٰى رَأْسِهِ الْعَصَائِبَ ۞ قَالَ هُوَ نَبِيٌّ اسْتَخَرْتُهُ مِنْ لُؤَيِّ ابْنِ غَالِبٍ ۞ يَمُوْتُ أَبُوْهُ وَأُمُّهُ وَيَكْفُلُهُ جَدُّهُ ثُمَّ عَمُّهُ الشَّقِيْقُ أَبُوْ طَالِبٍ

Arab latin:

Qîla huwa âdamu, qâla âdamu bihi unîluhu a'lal-marâtibi

qîla huwa nûḫun, qâla nûhûn bihi yanjû minal-gharaqi wa yahliku man khâlafahu minal-ahli wal-aqâribi

qîla huwa ibrâhîmu, qâla ibrâhîmu bihi taqûmu ḫujjatuhu 'alâ 'ubbâdil-ashnâmi wal-kawâkibi

qîla huwa mûsâ, qâla mûsâ akhûhu wa lâkin hâdzâ ḫabîbun wa mûsâ kalîmun wa mukhâthibun

qîla huwa 'Îsâ, qâla Îsâ yubasysyiru bihi wa huwa baina yadai nubuwwatihi kal-ḫâjibi

qîla faman hâdzâl-ḫabîbul-karîmul-ladzî albastahu ḫullatal-waqâri, wa tawwajtahu bitîjânil-mahâbati wal-iftikhâri, wa nasyarta 'alâ ra'sihil-'ashâ'ibi

qâla huwa nabiyyun istakhartuhu min lu'ayyib-ni ghâlib, yamûtu abûhu wa ummuhu wa yakfuluhu jadduhu tsumma 'ammuhusy-syaqîqu abû thâlibin.

Artinya:

Allah SWT ditanya (oleh para malaikat), "Apakah Nur ini adalah Nabi Adam ?". Allah SWT menjawab, "Karena Nur ini, Aku memberikan Nabi Adam derajat yang luhur"

Allah SWT ditanya, "Apakah Nur ini adalah Nabi Nuh ?". Allah SWT menjawab, "Karena Nur ini, Nabi Nuh selamat dari tenggelam (saat banjir bandang) dan hancurlah orang yang ada di belakang Nabi Nuh yang tergolong keluarga dan kerabatnya"

Allah SWT ditanya, "Apakah Nur ini adalah Nabi Ibrahim ?". Allah SWT menjawab, "Karena Nur ini, tegaklah hujjah Nabi Ibrahim di atas para penyembah berhala dan bintang-bintang"

Allah SWT ditanya, "Apakah Nur ini adalah Nabi Musa ?". Allah SWT menjawab, "Nabi Musa adalah saudara Nur ini, tetapi Nur ini adalah kekasih sedangkan Nabi Musa adalah kalim (orang yang pernah berbicara dengan Allah SWT) dan orang yang pernah diajak bicara oleh Allah SWT".

Allah SWT ditanya, "Apakah Nur ini adalah Nabi Isa ?". Allah SWT menjawab, "Nabi Isa membawa kabar gembira akan (kelahiran) Nur ini di antara kenabiannya seperti alis mata (sangat dekat)"

Allah SWT ditanya, "Lalu siapakah kekasih ini yang mana Engkau mengenakannya dengan pakaian waqar ۞ Engkau memahkotainya dengan mahkota kewibawaan dan kemegahan ۞ dan Engkau membentangkan di atas kepalanya dengan sorban kepemimpinan ?"

Allah SWT menjawab, "Dia adalah seorang nabi yang telah Aku pilih dari keturunan Luay bin Ghalib ۞ Ayah dan ibunya meninggal dunia dan ia diasuh oleh kakeknya, kemudian paman dari saudara ayahnya yaitu Abu Thalib".

5. Yub'atsu Min Tihamah...

يُبْعَثُ مِنْ تِهَامَةَ بَيْنَ يَدَيِ الْقِيَامَةِ ۞ فِيْ ظَهْرِهِ عَلَامَةٌ تُظِلُّهُ الْغَمَامَةُ ۞ تُطِيْعُهُ السَّائِبُ ۞ فَجْرِيُّ الْجَبِيْنِ لَيْلِيُّ الذَّوَائِبِ ۞ أَلِفِيُّ الْأَنْفِ مِيْمِيُّ الْفَمِ نُوْنِيُّ الْحَاجِبِ ۞ سَمْعُهُ يَسْمَعُ صَرِيْرَ الْقَلَمِ بَصَرُهُ إِلَى السَّبْعِ الطِّبَاقِ ثَاقِبٌ ۞ قَدَمَاهُ قَبَّلَهُمَا الْبَعِيْرُ فَأَزَالَا مَا اشْتَكَاهُ مِنَ الْمِحَنِ وَالنَّوَائِبِ ۞ أٰمَنَ بِهِ الضَّبُّ وَسَلَّمَتْ عَلَيْهِ الْأَشْجَارُ وَخَاطَبَتْهُ الْأَحْجَارُ ۞ وَحَنَّ إِلَيْهِ الْجِذْعُ حَنِيْنَ حَزِيْنٍ نَادِبٍ ۞ يَدَاهُ تَظْهَرُ بَرَكَتُهُمَا فِي الْمَطَاعِمِ وَالْمَشَارِبِ ۞ قَلْبُهُ لَا يَغْفُلُ وَلَا يَنَامُ وَلٰكِنْ لِلْخِدْمَةِ عَلَى الدَّوَامِ مُرَاقِبٌ ۞ إِنْ أُوْذِيَ يَعْفُ وَلَا يُعَاقِبُ ۞ وَإِنْ خُوْصِمَ يَصْمُتْ وَلَا يُجَاوِبْ ۞ أَرْفَعُهُ إِلَى أَشْرَفِ الْمَرَاتِبِ ۞ فِيْ رَكْبَةٍ لَا تَنْبَغِى قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ لِرَاكِبٍ ۞ فِيْ مَوْكِبٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ يَفُوْقُ عَلٰى سَائِرِ الْمَوَاكِبِ ۞ فَإِذَا ارْتَقٰى عَلَى الْكَوْنَيْنِ وَانْفَصَلَ عَنِ الْعَالَمِيْنَ ۞ وَوَصَلَ إِلَى قَابِ قَوْسَيْنِ كُنْتُ لَهُ أَنَا النَّدِيْمَ وَالْمُخَاطِبَ

Arab latin:

Yub'atsu min tihâmata baina yadayil-qiyâmati

fî dhahrihi 'alâmatun tudhilluhul-ghamâmatu

Tuthî'uhus-saḫâ'ibu, fajriyyul-jabîni lailiyyudz-dzawâ'ibi

alfiyyul-anfi mîmiyyul-fammi nûniyyul-ḫâjibi

sam'uhu yasma'u sharîral-qalami basharuhu ilas-sab'ith-thibâqi tsâqibun

qadamâhu qablahumal-ba'îru fa'azâlâ masy-takâhu minal-miḫani wan-nawâ'ibi

âmana bihidl-dlabbu wa sallamat 'alaihil-asyjâru wa khâtabathul-aḫjâru wa ḫanna ilaihil-jidz'u ḫanîna ḫazîn nâdibi

yadâhu tadhharu barakatuhumâ fil-mathâ'imi wal-masyâribi

qalbuhu lâ yaghfulu wa lâ yanâmu wa lâkin lil-khidmati 'alad-dawâmi murâqibun

in ûdziya ya'fu wa lâ yu'âqibu, wa in khûshima yashmut wa lâ yujâwibu

arfa'uhu ilâ asyrafil-marâtibi, fî rakbatin lâ tanbaghî qablahu wa lâ ba'dahu lirâkibin

fî maukibi minal-malâ'ikati yafûqu 'alâ sâ`iril-mawâkibi

faidzar-taqâ 'alal-kaunaini wanfashala 'anil-'âlamîna wa washala ilâ qâbi qaisaini kuntu lahu anan-nâdîma wal-mukhâthiba.

Artinya:

Nabi SAW diutus di Kota Tihamah (Mekkah) di antara hadapan hari kiamat (di akhir zaman).

Di punggungnya terdapat tanda kenabian, mendung menaunginya.

Awan mengikutinya. Dahinya cerah seperti fajar, rambut-rambutnya hitam seperti gelapnya malam.

Hidungnya mancung seperti huruf alif, bibirnya indah seperti huruf mim, dan alisnya melengkung seperti huruf nun.

Pendengarannya peka yang bisa mendengarkan goresan pena, penglihatannya tajam yang menembus sampai ke langit tingkat ketujuh.

Kedua telapak kakinya dicium oleh unta, maka kedua telapak kaki itu mampu menghilangkan apa yang unta itu keluhkan, baik ujian dan musibah yang menimpa.

Hewan dhob (sejenis kadal atau biawak arab) beriman kepadanya, pohon-pohon mengucapkan salam kepadanya, dan batu-batu berbicara kepadanya.

Pelepah kurma pun merintih merindukannya seperti rindunya orang yang sedih lagi gelisah.

Tampaklah berkah dari kedua tangannya di dalam makanan dan minuman.

Hatinya tidak lupa dan tidak tidur, tetapi untuk berkhidmat (melayani) kepada Allah secara langgeng selalu terjaga.

Jika ia disakiti, maka ia memaafkan dan tidak membalas dendam.

Jika ia diajak bertengkar, maka ia diam dan tidak menjawab.

Aku (Allah SWT) mengangkatnya pada derajat yang paling mulia di dalam kedudukan tinggi yang mana kedudukan itu tidak layak bagi seorang sebelum dia dan sesudah dia untuk menaiki kedudukan itu.

(Ketika) di dalam rombongan para malaikat, ia mengungguli di atas semua rombongan itu.

Tatkala ia mendaki ke dua alam dan terpisah dari dua alam itu dan ia telah sampai (di Sidratul Muntaha) lebih dekat sejarak 2 busur panah, maka Aku (Allah SWT) berada di sisinya, "Aku adalah Dzat Yang Menghiburnya dan Mengajaknya Bicara".

6. Tsumma Arudduhu minal Arsy...

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmanirrahim

"Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang"

ثُمَّ أَرُدُّهُ مِنَ الْعَرْشِ ۞ قَبْلَ أَنْ يَبْرُدَ الْفَرْشُ ۞ وَقَدْ نَالَ جَمِيْعَ الْمَاٰرِبِ ۞ فَإِذَا شُرِّفَتْ تُرْبَةُ طَيْبَةَ مِنْهُ بِأَشْرَفِ قَالَبٍ ۞ سَعَتْ إِلَيْهِ أَرْوَاحُ الْمُحِبِّيْنَ عَلَى الْأَقْدَامِ وَالنَّجَائِبِ

Tsumma arudduhu minal-'arsyi, qabla an yabrudal-farsyu, wa qad nâla jamî'al-ma'ârib, fa idzâ syurrifat turbata thaibata minhu bi asyrafi qâlibin, sa'at ilaihi arwâḫul-muḫibbîna 'alal-aqdâmi wan-najâ'ibi.

"Kemudian Aku (Allah SWT) mengembalikannya (Nabi SAW) dari Arsy ۞ sebelum tempat tidurnya menjadi dingin ۞ dan ia telah memperoleh semua keperluannya (selesai dari Isra' Mi'raj) ۞ Lalu, tatkala dimuliakanlah tanah Kota Madinah dengan (kehadiran) makhluk yang paling mulia (waktu setelah hijrah) ۞ maka berbondong-bondonglah ruh-ruh para pecinta menuju padanya (kepada Nabi SAW di Kota Madinah) dengan berjalan kaki dan mengendarai unta."

7. Shalâtullâhi ma laḫat...

صَــــلَاةُ اللهِ مَـــا لَاحَتْ كَوَاكِبْ ۞ عَلَى احْمَدْ خَيْرِ مَنْ رَّكِبَ النَّجَآئِبْ

Shalâtullâhi mâ lâḫat kawâkib ۞ 'ala aḫmad khairi man rakiban-najâ'ib

Selagi cahaya bintang masih gemerlapan, semoga rahmat Allah tercurah. Kepada Nabi Muhammad, Sang pengendara unta terbaik

حَدٰى حَادِى السُّرٰى بِاسْمِ الْحَبَائِبْ ۞ فَهَـــــزَّ الشُّكْرُ أَعْطَافَ الرَّكَائِبْ

ḫadâ hâdis-surâ bismil-ḫabâ'ib ۞ fahazzasy-syukru a'thâfur-rakâ'ib

Pengiring unta berdendang menyanyikan lagu menyebut nama kekasih. Sementara untanya mengangguk-angguk menari gembira mengikuti irama lagu penunggangnya

أَلَمْ تَرَهَا وَقَدْ مَدَّتْ حُـــطَاهَـــا ۞ وَسَالَتْ مِنْ مَّدَامِعِـــهَا سَحَـــآئِبْ

Alam tarahâ wa qad madat ḫuthâhâ ۞ wa sâlat min madâmi'ihâ saḫâ'ib

Tidakkah engkau lihat, semakin cepat langkah unta? Bercucuran deras dari matanya air mata bagaikan awan tiba.

وَمَالَتْ لِلْـــحِمٰى طَرَبًا وَحَنَّتْ ۞ إِلَى تِلْكَ الْمَعَالِمِ وَالْمَــــلَاعِبْ

Wa mâ lilḫimâ tharaban wa ḫannat ۞ ilâ tilkal-ma'âlimi wal-malâ'ib

Semakin condong langkahnya karena kegembiraan dan rindu Menuju kandang dan ladang penggembalaannya.

فَدَعْ جَذْبَ الزِّمَامِ وَلَا تَسُـقْهَا ۞ فَقَائِدُ شَوقِهَا لِلْــــحَيِّ جَـــاذِبْ

Fada' jadzbaz-zimâmi wa lâ tasuqhâ ۞ faqâ'idu syauqihâ lil-ḫayyi jâdzib

Biarkan, jangan kau Tarik tali kekang dan jangan menggiringnya. Karena kerinduan pada sang nabilah yang akan menariknya.

فَهِمْ طَــــرَبًا كَمَا هَــــامَتْ وَإِلَّا ۞ فَإِنَّكَ فِي طَـــرِيقِ الْحُـبِّ كَاذِبْ

Fahim tharaban kamâ hamat wa illâ ۞ fa innaka fî tharîqil-ḫubbi kâdzib

Tunjukkanlah rasa cintamu sebagaimana cintanya unta dan jikalau tidak, Maka jalan cintamu pada nabi adalah dusta.

أَمَّا هٰذَا الْعَقِيْــــقُ بَدَا وَهٰذِيْ ۞ قِبَابُ الْحَيِّ لَاحَتْ وَالْمَــضَارِبْ

Ammâ hâdzal-'aqîqu badâ wa hâdzî ۞ qibâbul-ḫayyi lâḫat wal-madlârib

Perhatikan, kota Aqiq telah nampak dan inilah Kubah-kubah penduduk, gemerlapan cahayanya menyilaukan

وَتِلْكَ الْقُبَّــــةُ الْخَــضْرَا وَفِيْهَــــا ۞ نَبِيٌّ نُوْرُهٗ يَجْـــلُوْ الْغَـــيَاهِبْ

Wa tilkal-qubbatul-khadlrâ wa fîhâ ۞nabiyyun nûruhu yajlul-ghayâhib

Dan itulah kubah hijau dan di dalamnya, Terdapar seorang Nabi yang nur-nya menerangi kegelapan.

وَقَـدْ صَحَّ الرِّضَى وَدَنَا التَّلَاقِي ۞ وَقَدْ جَاءَ الْهَنَا مِنْ كُلِّ جَــــانِبْ

Wa qad shaḫḫar-ridlâ wa danat-talâqî ۞ wa qad jâ'al-hanâ min kulli jânib

Dan sungguh jelas keridhaan Allah seiring pertemuan yang semakin dekat Dan sungguh telah datang kegembiraan dari segala penjuru.

فَقُلْ لِّلنَّفْسِ دُوْنَكِ وَالتَّمَــلِّى ۞ فَمَا دُوْنَ الْحَبِيْبِ الْيَوْمَ حَــــاجِبْ

Faqul linnafsi dûnaki wat-tamallî ۞ famâ dûnal-ḫabîbil-yauma ḫâjib

Maka bisikkan ke dalam hati, "temui sang kekasih dan bergembiralah". Maka hari ini tiada satupun yang menjadi penghalang kepada kekasih

تَمَلَّى بِـــالْحَبِيْبِ بِكُلِّ قَصْـــــدٍ ۞ فَقَدْ حَصَلَ الْهَنَا وَالضِـــدُّ غَائِبْ

Tamallâ bil-ḫabîbi bikulli qashdin ۞ faqad hashalal-hanâ wadl-dliddu ghâ'ib

Condongkanlah rasa cinta kepada kekasih di segala tujuan, Maka pastilah akan datang suka dan lenyaplah duka.

نَبِيُّ اللهِ خَــــيْرُ الْخَلْقِ جَمْـعًـــــا ۞ لَهٗ أَعْلَى الْمَنَاصِبِ وَالْمَـــرَاتِبْ

Nabiyyullâhi Khairul-khalqi jam'a ۞ lahu a'lal-manâshibi wal-marâtib

Nabi Allah adalah sebaik-baiknya seluruh makhluk. Baginya keluhuran pangkat dan martabat tertinggi.

لَهُ الْجَاهُ الرَّفِيْــــعُ لَهُ الْمَعَـــالِي ۞ لَهُ الشَّرَفُ الْمُؤَبَّدُ وَالْمَنَـــاقِبْ

Lahul-jâhur-râfi'u lahul-ma'âlî ۞ lahusy-syaraful-mu'abbadu wal-manâqib

Baginya kedudukan yang tinggi serta segala keluhuran. Kemuliaannya diabadikan dan menjadi kenangan.

فَـــلَوْ أَنَّـــــا سَعَيْنَــا كُلَّ يَومٍ ۞ عَلَى الْأَحْدَاقِ لَا فَوْقَ النَّجَــــائِبْ

Falau annâ sa'ainâ kulla yaumin ۞ 'alal-aḫdâqi lâ fauqan-najâ'ib

Maka seandainya kami menuju tempat, berjalan setiap saat Di atas pandangan, bukan di punggung-punggung unta.

وَلَوْ أَنَّــا عَمِلْنَــــا كُلَّ حِــــيْنٍ ۞ لِأَحْمَـــدَ مَوْلِدًا قَــدْ كَانَ وَاجِبْ

Wa lau annâ 'amilnâ kulla ḫînin ۞ li aḫmada maulidin qad kâna wâjib

Dan seandainya kami beramal setiap hari Pada peringatan kelahiran Ahmad, maka sungguh hukumnya wajib.

عَلَيْهِ مِنَ الْمُهَيْمِنِ كُلَّ وَقْتٍ ۞ صَلَاةٌ مَّا بَدَا نُورُ الْكَواكِبْ

'alaihi minal-muhaimini kulla waqtin ۞ shalâtun mâ badâ nûrul-kawâkib

Setiap waktu kumohonkan untuknya dari Allah. Rahmat selama bintang-bintang masih bercahaya.

تَعُـــمُّ الْاٰلَ وَالْأَصْحَـابَ طُرًّا ۞ جَمِيعَهُــــــمْ وَعِتْرَتَـــــهُ الْأَطَايِبْ

Ta'ummul-âla wal-ashḫâba thurran ۞ jamî'ahum wa 'itratahul-athâyib

Yang merata kepada keluarga dan para sahabat semuanya. Serta semua keturunannya yang baik-baik lagi mulia.

8. Fasubhana man Khoshshohu

فَسُبْحَانَ مَنْ خَصَّهٗ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَشْرَفِ الْمَنَاصِبِ وَالْمَرَاتِبِ

أَحْمَدُهٗ عَلىٰ مَا مَنَحَ مِنَ الْمَوَاهِبِ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَآإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهٗ لاَشَرِيْكَ لَهٗ رَبُّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغَارِبْ

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلٰى سَآئِرِ الْأَعَاجِمِ وَالْأَعَارِبِ

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلىٰ اٰلِهٖ وَأَصْحَابِهٖ أُوْلِى الْمَآَثِرِ وَالْمَنَاقِبِ

صَلاَةً وَسَلاَمًا دَآئِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ يَاتِيْ قَآئِلُهُمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ غَيْرَ خَآئِبِ

Fasubḫâna man khashshahu shallallâhu 'alaihi wa sallama bi asyrafil-manâshibi wal-marâtibi

aḫmaduhu 'alâ mâ manaḫa minal-mawâhibi

wa asyhadu an lâ ilâha illallâhu waḫdahu lâ syarîka lahu rabbul-masyâriqi wal-maghâribi

wa asyhadu anna sayyidanâ Muḫammadan 'abduhu wa rasûluhul-mab'ûtsu ilâ sâ'iril-a'âjimi wal-a'âribi

shallallâhu 'alaihi wa sallama wa 'alâ âlihî wa ashḫâbihi ûlil-ma'âtsiri wal-manâqibi

shalâtan wa salâman dâ'imaini ya'tî qâ'iluhumâ yaumal-qiyâmati ghaira khâ'ibi.

Artinya:

Maka Maha suci Alloh yang mengkhususkan Nabi Muhammad SAW dengan kemuliaan pangkat dan martabat

Aku menyanjungkan pujian kepada-Nya, atas segala nikmat anugerah dan pemberian-Nya.

Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Alloh yang Maha Esa lagi tiada sekutu bagi-Nya, pemilik arah timur dan barat.

Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya penghulu kami Nabi Muhammad itu adalah seorang hamba Alloh dan utusan-Nya yang diutus kepada semua bangsa 'Ajam dan Arab.

Semoga rahmat Alloh dan salam-Nya tetap dilimpahkan kepada Nabi dan keluarga serta sahabatnya yang mempunyai perilaku agung dan sebutan nama baik.

Dengan rahmat dan salam yang kekal, keduanya merata kepada para pembacanya yang datang kelak di hari kiamat tanpa merugi.

9. Awwalu Maa Nastaftihu...

بسم الله الرحمن الرحيم

Bismillâhir-Rohmânir rohîm

أول ما نستفتح بإيراد حديثين وردا عن نبي گان قدره عظيما

Awwalu mâ nastaftihu bi-îrôdi hadîtsaini warodâ 'an nabiyyin kâna qodruhû 'adhîman

"Pertama kali kami awali hal ini dengan mengemukakan dua buah hadits datang dari Nabi yang berkedudukan agung"

ونسبه گريما وصراطه مستقيما

Wa nasabuhû karîman wa shirôthuhû mustaqîman

"dan bernasab mulia serta lurus perjalanan hidupnya."

قال فی حقه من لم يزل سميعا عليما

Qôla fî haqqihi man lam yazal samî'an 'alîman

"Allah berfirman: Demi hak Muhammad. Dzat yang tiada terlepas dari sifat Maha Mendengar dan Maha Melihat,"

إن الله وملآئگته يصلون علی النبي يآأيها الذين أمنوا صلو عليه وسلموا تسليما

Inna Allâha wa malã-ikatahû yushollûna 'alan-nabiyy Yã Ayyuhal-ladzîna âmanû shollû 'alayhi wasallimû taslîmâ

"bahwasannya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat untuk nabi, wahai orang-orang yang beriman, mohonkan rahmat dan salam dengan kesungguhan untuknya".

10. Al-Haditsul Awwal...

اَلْحَدِيْثُ الْأَوَّلُ عَنْ بَحْرِ الْعِلْمِ الدَّافِقِ وَلِسَانِ الْقُرْآَنِ النَّاطِقِ أَوْحَدِ عُلَمَآءِ النَّاسِ سَيِّدِنَا عَبْدِ اللهِ بْنِ سَيِّدِنَا الْعَبَّاسِ

رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهٗ قَالَ

إِنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ نُوْرًا بَيْنَ يَدَيِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ قَبْلَ أَنْ يَّخْلُقَ اٰدَمَ بِأَلْفَيْ عَامٍ

يُسَبِّحُ اللهَ ذٰلِكَ النُّوْرُ وَتُسَبِّحُ الْمَلَآئِكَةُ بِتَسْبِيْحِهٖ فَلَمَّا خَلَقَ اللهُ اٰدَمَ أَوْدَعَ ذٰلِكَ النُّوْرَ فِيْ طِيْنَتِهٖ

قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَأَهْبَطَنِيَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ اِلٰى الْأَرْضِ فِيْ ظَهْرِ اٰدَمَ

وَحَمَلَنِيْ فِي السَّفِيْنَةِ فِيْ صُلْبِ نُوْحٍ وَّجَعَلَنِيْ فِيْ صُلْبِ الْخَلِيْلِ إِبْرَاهِيْمَ حِيْنَ قُذِفَ بِهٖ فِي النَّارِ

وَلَمْ يَزَلِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يُنَقِّلُنِيْ مِنَ الْأَصْلاَبِ الطَّاهِرَةِ اِلٰى اْلأَرْحَامِ الزَّكِيَّةِ الْفَاخِرَةِ

حَتّٰى أَخْرَجَنِيَ اللهُ مِنْ بَيْنِ أَبَوَيَّ وَهُمَا لَمْ يَلْتَقِيَا عَلىٰ سِفَاحٍ قَطُّ

Al-hadîtsul-awwalu 'an baḫril-'ilmid-dâfiqi, wa lisânin-nâthiqi, au ḫadi 'ulamâ`in-nâsi,sayyidininâ 'abdillâhib-ni sayyidinâl-'abbâsi radliyyallâhu 'anhumâ, anna rasûlallâhi shallallâhu 'alaihi wa sallama annahu qâla:

inna quraisyan kânat nûran baina yadayillâhi 'azza wa jalla qabla an yakhluqa âdama bi alfai 'âmin yusabbiḫuallâa dzâlikan-nûru wa tasabbiḫul-malâ`ikatu batasbîḫihi, falammâ khalaqallâhu âdama auda'a dzâlikan-nûru fî thînatihi,

qâla shallallâhu 'alaihi wa sallama: fa`ahbathaniyallâhu 'azza wa jalla ilal-ardli fî dhahri âdama, wa ḫamalanî fis-safînati fî shulbi nûḫi wa ja'alanî fî shulbil-khalîli ibrâhîma ḫîna qudzifa bihî fin-nâri,

wa lam yazalillâhu 'azza wa jalla yunaqqilunî minal-ashlâbith-thâhirati, ilal-arḫâmiz-zakiyyatil-fâkhirati, ḫattâ akhrajaniyallâhu min baini abawayya wa humâ lam yaltaqiyâ 'alâ sifâḫin qaththu.

Artinya:

Hadits pertama dari pancaran seorang ahli ilmu yang menyamudra, tutur katanya dengan Al-Qur'an dan salah seorang ulama yang terkenal, yaitu Sayyidina Abdulloh bin Sayyidina Abbas rodhiyallohu 'anhumaa dari Rosululloh saw bahwasanya beliau telah bersabda:

Sesungguhnya seorang Quraisy (Nabi Muhammad saw) ketika masih berwujud nur (cahaya) di hadapan Alloh Yang Maha Perkasa dan Maha Agung sebelum menciptakan Adam kira-kira dua ribu tahun,

Nur itu selalu bertasbih kepada Alloh dan bertasbih pula para malaikat mengikuti bacaan tasbihnya. Ketika Alloh menciptakan Adam, maka nur itu diletakkan pada tanah liat asal kejadiannya.

Telah bersabda Nabi saw: Lalu Alloh Azza wa Jalla menurunkan aku ke bumi pada punggung Nabi Adam.

Dan membawaku kedalam kapal berada pada tulang rusuk Nabi Nuh dan menjadikan aku pada tulang rusuk Nabi lbrohim ketika dilempar ke dalam api.

Tiada henti-hentinya Alloh Yang Maha Perkasa dan Maha Agung memindahkan aku dari tulang-tulang rusuk yang suci, sampai pada rahim yang suci dan megah,

hingga Alloh melahirkan aku dari antara kedua orang tuaku, dan keduanya tidak pernah berbuat zina sama sekali.

11. Al-Hadistu Tsaniy

الحديث الثانی عن عطآء بن يسار عن گعب الأحبار

Alhadîtsuts-tsânî 'an 'Athõ-ibni Yasârin 'an Ka'bil Ahbâri

قال علمنی أبی التوراة إلا سفرا واحدا گان يختمه ويدخله الصندوق، فلما مات أبی فتحته فإذا فيه نبي يخرج اخر الزمان مولده بمکة وهجرته بالمدينة وسلطانه بالشام

Qôla 'allamanî abît-tawrôta ilâ sifron wâhidan kâna yakhtimuhû wa yudkhiluhûsh-shundûqo falammâ mâta abî fatahtuhû fa-idzâ fîhi nabiyyun yakhruju âkhiruz-zamâni mawliduhû bi Makkata wa hijrotuhû bil Madînati wa sulthônuhû bisy-Syâm

يقص شعره ويتزر علی وسطه يکون خير الأنبيآء وأمته خير الأمم

Yaqushshu sya'rohû wa yattaziru 'alâ wasathihî yakûnu khoirol anbiyã-i wa ummatuhû khoirol umami

يگبرون الله تعالی علی کل شرف يصفون فی الصلاة گصفوفهم فی القتال

Yukabbirûnallâha ta'âlâ 'alâ kulli syarofin yashuffûna fîsh-sholâti kashufûfihim fîl qitâli

قلوبهم مصاحفهم يحمدون الله تعالی علی کل شدة ورخآء

Qulûbuhum mashôhifuhum yahmadûnallâha ta'âlâ 'alâ kulli syiddatin wa rokhõ-in

ثلث يدخلون الجنة بغير حساب

Tsulutsun yadkhulûnal jannata bighoiri hisâbin

وثلث يأتون بذنوبهم وخطايا هم فيغفرلهم وثلث يأتون بذنوب وخطايا عظام

Wa tsulutsun ya,tûna bidzunûbihim wa khothôyâhum fayughfaru lahum wa tsulutsun ya,tûna bidzunûbin wa khothôyâ 'idhoomin

فيقول الله تعالی للملآئگة اذهبوا فزنوهم فيقولون ربنا وجدناهم اسرفوا علی انفسهم ووجدنا اعمالهم من الذنوب گأمثال الجبال غير انهم يشهدون ان لآإله إلا الله وان محمدا رسول الله ، صلی الله عليه وسلم

Fa yaqûlullâhu ta'âlâ lil malã-ikati idzhabû fazinûhum fa yaqûlûna Robbanâ wajadnâhum asrofû 'alâ anfusihim wa wajadnâ a'mâlahum minadz-dzunûbi ka amtsâlil jibâli ghoiro annahum yasyhadûna an Lâ ilâha illâ Allâhu wa anna Muhammadan Rosûlullâhi shollâllâhu 'alayhi wasallam

Artinya:

Hadits kedua riwayat dari 'Atha' bin Yasar dari Ka'ab Al-Ahbar

telah berkata: Ayahku telah mengajarkan kepadaku kitab Taurat hingga tamat, kecuali selembar saja yang tidak diajarkan dan memasukkannya ke dalam peti. Maka setelah ayahku meninggal, aku membuka peti itu, ternyata selembar kitab Taurat tadi menerangkan tentang akan lahirnya nabi akhir zaman yang tempat kelahirannya di kota Mekkah dan berpindah ke Madinah serta kekuasaanya meluas ke negeri Syam.

Beliu mencukur rambutnya dan berkain pada pinggangnya. Beliau adalah sebaik-baiknya para nabi, dan umatnya juga sebaik-baik umat.

Mereka bertakbir mengagungkan kebesaran Allah yang Maha tinggi atas segala kemuliaan. Mereka berbaris pada waktu shalat sebagaimana barisan mereka di dalam peperangan.

Hati mereka merupakan tempat kitabnya. Mereka selalu memuji dalam keadaan duka dan suka.

Sepertiga dari mereka masuk surga tanpa dihisab,

sepertiga lagi datang dengan dosa-dosanya, lalu diampuni. Dan yg sepertiga lainnya datang dengan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan besar

Maka Allah Ta'ala berfirman kepada malaikat: pergilah dan timbanglah amal perbuatan mereka. Lalu para malaikat berkata: Wahai Tuhan kami, telah kami dapatkan mereka melampaui batas menyia-nyiakan dirinya sendiri dan kami dapatkan amal-amal mereka penuh dari dosa-dosa bagaikan sebesar gunung-gunung. Pada sisi lainnya mereka sungguh bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.

12. Fayaquulu Haq...

فَيَقُوْلُ الْحَقُّ وَعِزَّتِيْ وَجَلاَلِيْ لاَجَعَلْتُ مَنْ أَخْلَصَ لِيْ بِالشَّهَادَةِ كَمَنْ كَذَّبَ بِيْ اَدْخِلُوْهُمُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِيْ

Fayaqûlul-ḫaqqu wa 'izzitî wa jalâlî, lâ ja'altu man akhlasha lî bisy-syahâdati kaman kadzdzaba bî, adkhilûhumul-jannata biraḫmatî

Maka Alloh berfirman: Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, tiadalah Aku jadikan orang yang tulus ikhlas bersaksi kepada-Ku itu seperti orang yang mendustakan Aku. Mereka Aku masukkan surga dengan rahmat-Ku.

يَاأَعَزَّ جَوَاهِرِ الْعُقُوْدِ وَخُلاَصَةَ إِكْسِيْرِ سِرِّ الْوُجُوْدِ

yâ a'azza jawâhiril-'uqûdi, wa khulâshata iksîri sirril-wujûdi

Wahai orang yang termulia laksana untaian mutiara dan emas murni rahasia yang ada.

مَادِحُكَ قَاصِرٌ وَّلَوْ جَآءَ بِبَذْلِ الْمَجْهُوْدِ

mâ diḫuka qâshirun wa lâ jâ'a bibadzlil-majhûdi

Orang yang memujimu merasa kekurangan walaupun dengan mengerahkan seluruh kekuatannya.

وَوَاصِفُكَ عَاجِزٌ عَنْ حَصْرِ مَا حَوَيْتَ مِنْ خِصَالِ الْكَرَمِ وَالْجُوْدِ

wa wâshifuka 'âjizun 'an ḫashri mâ ḫawaita min khishâlil-karami wal-jûdi

Dan orang yang mensifatimu merasa tak berdaya melukiskan apa yang meliputi engkau dari tingkah laku yang mulia dan pemurah.

اَلْكَوْنُ إِشَارَةٌ وَأَنْتَ الْمَقْصُوْدُ

al-kaunu isyâratun wa antal-maqshûdu

Alam semesta isyarat dan engkaulah yang menjadi tujuan.

يَاأَشْرَفَ مَنْ نَالَ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ

yâ asyrafa man nâlal-maqâmal-maḫmûda

wahai orang termulia yang telah memperoleh kedudukan yang terpuji.

وَجَآءَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ لٰكِنَّهُمْ بِالرِّفْعَةِ وَالْعُلاَلَكَ شُهُوْدٌ

wa jâ'at rusulun min qablika lâkinnahum bir-rif'ati wal-'ulâ laka syuhûdun.

Dan telah datang para rosul sebelum engkau, tetapi mereka bersaksi atas kemuliaan dan keluhuran serta ketinggian derajatmu.

13. Ahdhiruu Quluubakum...

أحضروا قلوبکم يا معشر ذوی الألباب

Ahdlirû qulûbakum yâ ma'syaro dzawîl albâb

Hadirkanlah hati kalian, wahai golongan orang yang berakal,

حتی أجلولکم عرآئس معاني أجل الأحباب

Hattâ ajluwalakum 'arõ-isa ma'ânî ajallil ahbâb

sehingga aku nyatakan kepadamu bagaikan pengantin yang menjadi kekasih agung

المخصوص بأشرف الألقاب

Al-makhshûshi bi asyrofil alqôb

yang telah dikhususkan dengan gelar nama yang termulia.

الراقي إلی حضرة الملك الوهاب

Ar-rõqî ilâ hadlrotil malikil wahhâb

Yang pernah naik menghadap Raja Yang Maha Pemberi,

حتی نظر إلی جماله بلا ستر ولا حجاب

Hattâ nadhoro ilâ jamâlihî bilâ sitrin walâ hijâb

sehingga dapat melihat keindahan'Nya tanpa tutup dan tanpa tirai.

فلما ان اوان ظهور شمس الرسالة

Falammâ âna awânu dhuhûri syamsir-risâlah

Tatkala tiba saat lahirnya sinar kerasulan

في سمآء الجلالة

Fî samã-il jalâlah

di langit keagungan,

خرج به مرسوم الجليل لنقيب المملگة جبريل

Khoroja bihî marsûmul jalîli linaqîbil mamlakati jibrîla

keluarlah Malaikat Jibril dengan membawa nur untuk membuka kerajaan dunia.

يا جبريل ناد في سآئر المخلوقات

Yâ Jibrîlu nâdi fî sã-iril makhlûqôti

Wahai Jibril, serukan kepada seluruh makhluq-

من اهل الأرض والسموات ، بالتهاني والبشارات

Min ahlil ardli wassamâwâti bittahânî wal bisyârôti

penghuni bumi dan langit, agar menyambutnya dengan rasa riang dan gembira.

فإن النور المصون والسر المکنون الذي اوجدته قبل وجود الأشيآء وابداع الأرض والسمآء

Fa innan-nûrol mashûna wassirrol maknûnal-ladzî awjadtuhu qobla wujûdil asy-yã-i wa ibdâ'il ardli wassamã-i

Karena sesungguhnya nur yang terpelihara dan rahasia yang tersimpan yang Aku ciptakan sebelum wujudnya sesuatu dan sebelum terciptanya bumi dan langit-langit.

انقله في هذه الليلة إلی بطن أمه مسرورا

Anquluhu fî hâdzihil-laylati ilâ bathni ummihî masrûron

Pada malam ini Aku pindahkan nur itu ke dalam perut ibunya dengan merasakan kegembiraan.

أملأبه الگون نورا ، واکفله يتيما وأطهره واهل بيته تطهيرا

Amla-u bihil kawna nûrôn wa akfuluhu yatîman wa uthohhiruhû wa ahla baitihî tath-hîrôn

Aku penuhi seluruh alam dengan cahayanya. Aku pelihara di dalam keadaan yatim-piatu dan Aku sucikan dia beserta para keluarganya dengan kesucian yang sungguh.

اللهم صل وسلم وبارك عليه

Allâhumma sholli wasallim wabârik 'alaih

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad)

فاهتز العرش طربا واستبشارا

Fahtazzal 'arsyu thorobân wastibsyârôn

Maka bergoncanglah 'Arsy karena gembira dengan adanya kabar gembira.

وازداد الکرسي هيبة ووقارا

Wazdâdal kursiyyu haybatan wa waqôrôn

Dan kursi Allah bertambah wibawa dan tenang karena memuliakannya.

وامتلأت السموات انوارا

Wamtala-atis-samâwâtu anwârôn

Dan langit penuh dengan cahaya

وضجت الملآئگة لله تهليلا وتمجيدا واستغفارا

Wa dlojjatil malã-ikatu lillâhi tahlîlân wa tamjîdân wastighfârôn

serta bergemuruh gemuruh suara malaikat membaca tahlil, tamjid dan istighfar.

ولم تزل أمه تری انواعا من فخره وفضله إلی نهاية تمام حمله ،

Wa lam tazal ummuhû tarô anwâ'an min fakhrihî wa fadl-lihi ilâ nihâyati tamâmi hamlihî

Dan ibunya tiada henti-hentinya melihat bermacam-macam keajaiban hingga dari keistimewaan dan keagungannya hingga sempurna masa kandungannya

فلما اشتد بها الطلق بإذن رب الخلق ، وضعت الحبيب صلی الله عليه وسلم ساجدا شاکرا حامدا گأنه البدر فی تمامه

Falammâ-sytadda bihâththolqu bi idzni robbil kholqi wadlo'atil habîba shollâllâhu 'alayhi wasallama sâjidân syâkirôn hâmidân ka annahul badru fî tamâmihî

Maka ketika ibunya merasakan sakit karena kandungannya akan lahir, dengan izin Tuhannya, Tuhan pencipta makhluq, lahirlah kekasih Allah Muhammad shallallahu'alayhi wa sallam dalam keadaan sujud, bersyukur dan memuji, sedangkan wajahnya bagaikan purnama dalam kesempurnaannya.

14. Fahtazzal Arsyu...

فَاهْتَزَّ اْلعَرْشُ طَرَبًا وَاسْتِبْشَارًا . وَازْدَادَ اْلكُرْسِيُّ هَيْبَةً وَوَقَارًا . وَامْتَلَأَتْ السَّمَوَاتُ أَنْوَارًا . وَضَجَّتْ الْمَلاَئِكَةُ تَهْلِيْلاً وَتَمْجِيْدًا وَاسْتِغْفَارًا . ( سُبْحَانَ اللهِ وَاْلحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ ) وَلَمْ تَزَلْ أُمُّهُ تَرَى أَنْوَاعًا مِنْ فَخْرِهِ وَفَضْلِهِ . إِلَى نِهَايَةِ تَمَامِ حَمْلِهِ . فَلَمَّا اشْتَدَّ بِهَا الطَّلْقُ بِإِذْنِ رَبِّ اْلخَلْقِ . وَضَعَتْ الْحَبِيْبَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدًا شَاكِرًا حَامِدًا كَأَنَّهُ اْلبَدْرُ فِى تَمَامِهِ

Fahtazzal Arsyu Tharaban was tibsyara. Wazdadal kursiyyu haibatan wa waqara. Wamtala'atis samawatu anwara. Wa dhajjatil malaikatu tahlilan wa tamjidan wastighfara. (Subhanallah walhamdu lillah wa la ilaha illallahuallahu akbar 3x). Wa lam tazal ummuhu tara anwa'an min fakhrihi wa fadhlih. Ila nihayati tamami hamlih. Falammasytadda bihat talqu bi idzni rabiil halq. Wa dhaatil habiba shallallahu alaihi wa sallam sajidan, syakiran hamidan ka annahul badru fi tamamih

Artinya: Maka berguncanglah 'Arsy penuh suka cita dan riang gembira. Dan Kursi Allah bertambah wibawa dan tenang karena memuliakannya. Dan langit penuh dengan cahaya, serta bergemuruh suara malaikat membaca tahlil, tamjid dan istighfar. (Mahasuci Allah, limpahan puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dialah Allah yang Mahabesar (3x). Dan ibunya tiada henti-hentinya melihat bermacam-macam keajaiban dari keistimewaan dan keutamaan janin hingga sempurna masa kandungannya, Maka ketika ibunya telah merasakan sakit karena kandungannya akan lahir, dengan izin Tuhannya, Tuhan Pencipta makhluk, Lahirlah kekasih Allah Muhammad ﷺ dalam keadaan sujud, bersyukur dan memuji, sedangkan wajahnya bagaikan sempurnanya bulan purnama.

15. Mahalul Qiyam (Ya Nabi Salam 'Alaika)...

صَلَّى اللهُ عَلى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ

Shallallahu 'ala Muhammad, shallallahu 'alayhi wasallam

يَا حَبِيْبْ سَلَامْ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهْ عَلَيْكَ

Ya habib salam 'alayka, shalawatullah 'alayka

ﻳَﺎ ﻧَﺒِﻲ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ , ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝْ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ

Ya nabi salam 'alaika, Ya Rosul salam 'alaika

يَا حَبِيْبْ سَلَامْ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهْ عَلَيْكَ

Ya habib salam 'alaika, sholawatullah 'alaika

ﺃَﺷﺮَﻕَ ﺍﻟﺒَﺪْﺭُ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ , ﻓَﺎﺧْﺘَﻔَﺖْ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟﺒُﺪُﻭْﺭُ

Asyroqol badru 'alaina, fakhtafat minhul buduru

ﻣِﺜْﻞَ حُسْنِك ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﻨَﺎ , ﻗَﻂُّ ﻳَﺎ ﻭَﺟْﻪَ ﺍﻟﺴُّﺮُﻭْﺭِ

Mitsla husnik mâ ro-ainâ, qotthu yâ wajhas-surûri

ﺃَﻧْﺖَ ﺷَﻤْﺲٌ ﺃَﻧْﺖَ ﺑَﺪْﺭٌ - ﺃَﻧْﺖَ ﻧُﻮْﺭٌ ﻓَﻮْﻕَ ﻧُﻮْﺭٍ

Anta syamsun anta badrun, anta nûrun fauqo nûrin

ﺃَﻧْﺖَ ﺇِﮐْﺴِﻴْﺮُ ﻭَﻏَﺎﻟِﻲ , ﺃَﻧْﺖَ ﻣِﺼْﺒَﺎﺡُ ﺍﻟﺼُّﺪُﻭْﺭِ

Anta iksîrun wa ghôlî, anta mishbâhush-shudûri

ﻳَﺎ ﺣَﺒِﻴْﺒِﯽ ﻳَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ , ﻳَﺎﻋَﺮُﻭْﺱَ ﺍﻟﺨَﺎﻓِﻘَﻴْﻦِ

Yâ habîbî yâ Muhammad, yâ 'arûsal-khôfiqoini

ﻳَﺎ ﻣُﺆَﻳَّﺪْ ﻳَﺎﻣُﻤَﺠَّﺪْ , ﻳَﺎ ﺇِﻣَﺎﻡَ ﺍﻟﻘِﺒْﻠَﺘَﻴْﻦِ

Yâ mu-ayyad yâ mumajjad, yâ imâmal qiblataini

ﻣَﻦْ ﺭَﺃَﯼ ﻭَﺟْﻬَﻚَ ﻳَﺴْﻌَﺪْ , ﻳَﺎﮔﺮِﻳْﻢَ ﺍﻟﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ

Man ro-â wajhaka yas'ad, yâ karîmal wâlidaini

ﺣَﻮْﺿُﻚَ ﺍﻟﺼَّﺎﻓِﯽ ﺍﻟﻤُﺒَﺮَّﺩْ , ﻭِﺭْﺩُﻧَﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻨُّﺸُﻮْﺭِ

Haudlukash-shôfîl mubarrod, wirdunâ yauman-nusyûri

ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﻨَﺎ ﺍﻟﻌِﻴْﺲَ ﺣَﻨَّﺖْ , ﺑِﺎﻟﺴُّﺮَﯼ ﺇِﻻَّ ﺇِﻟَﻴْﻚَ

Mâ ro-ainâl 'îsa hannat, bissurô illâ ilaika

ﻭَﺍﻟﻐَﻤَﺎﻣَﻪ ﻗَﺪْ ﺃَﻇَﻠَّﺖْ , ﻭَﺍﻟﻤَﻼَ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻚَ

Wal ghomâmah qod adhollat, wal malâ shollû 'alaika

ﻭَﺃَﺗَﺎﻙَ ﺍﻟﻌُﻮﺩُ ﻳَﺒْﮑِﻲ , ﻭَﺗَﺬَﻟَّﻞْ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻳْﻚَ

Wa atâkal 'ûdu yabkî, wa tadzallal baina yadaika

ﻭَﺍﺳْﺘَﺠَﺎﺭَﺕْ ﻳَﺎﺣَﺒِﻴْﺒِﻲ - ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﺍﻟﻈَّﺒْﻲُ ﺍﻟﻨُّﻔُﻮْﺭُ

Wastajârot yâ habîbî, 'indakadh-dhobyun-nufûru

ﻋِﻨْﺪَﻣَﺎ ﺷَﺪُّﻭْﺍ ﺍﻟﻤَﺤَﺎﻣِﻞ , ﻭَﺗَﻨَﺎﺩَﻭﺍ ﻟِﻠﺮَّﺣِﻴْﻞِ

'Indamâ syaddûl mahâmil, wa tanâdau lirrohîli

ﺟِﺌْﺘُﻬُﻢْ ﻭَﺍﻟﺪَّﻣْﻊُ ﺳﺂﺋِﻞْ , ﻗُﻠْﺖُ ﻗِﻒْ ﻟِﯽ ﻳَﺎ ﺩَﻟِﻴْﻞُ

Ji tuhum waddam'u sã-il, qultu qif lî yâ dalîlu

ﻭَﺗَﺤَﻤَّﻞْ ﻟِﻲ ﺭَﺳﺂﺋِﻞْ , ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﺸَّﻮْﻕُ ﺍﻟﺠَﺰِﻳْﻞُ

Wa tahammal lî rosã-il, ayyuhâsy-syauqul jazîlu

ﻧَﺤْﻮَﻫَﺎﺗِﻴْﻚَ ﺍﻟﻤَﻨَﺎﺯِﻝِ , ﻓِﯽ ﺍﻟﻌَﺸِﻲِّ ﻭَﺍﻟﺒُﮑُﻮْﺭِ

Nahwa hâtîkal manâzil, fîl 'asyiyyi wal bukûri

ﮐُﻞُّ ﻣَﻦْ ﻓِﯽ ﺍﻟﮕﻮْﻥِ ﻫَﺎﻣُﻮﺍ , ﻓِﻴْﻚَ ﻳَﺎ ﺑَﺎﻫِﻲ ﺍﻟﺠَﺒِﻴْﻦِ

Kullu man fîl kauni hâmû, fîka yâ bâhîl jabîni

ﻭَﻟَﻬُﻢْ ﻓِﻴْﻚَ ﻏَﺮَﺍﻡُ , ﻭَﺍﺷْﺘِﻴَﺎﻕُ ﻭَﺣَﻨِﻴْﻦُ

Wa lahum fîka ghorômun, wasytiyâqun wa hanînu

ﻓِﻲ ﻣَﻌَﺎﻧِﻴْﻚَ ﺍﻷَﻧَﺎﻡُ , ﻗَﺪْ ﺗَﺒَﺪَّﺕْ ﺣﺂﺋِﺮِﻳْﻦَ

Fî ma'ânîkal anâmu, qod tabaddat hã-irîna

اَنْتَ لِلرُّسُلِ خِتَامُ , اَنْتَ لِلْمَوْلٰى شَكُوْرُ

Anta lirrusli khitâmun, anta lil maulâ syakûru

عَبْدُكَ المِسْكِينُ يَرْجُو , فَضْلَكَ الجَمَّ الغَفِيْرَ

'Abdukal miskînu yarjû, fadl-lakal jammal ghofîru

فِيْكَ قَدْ اَحْسَنْتُ ظَنِّي , يَابَشِيْرُ يَانَذِيْرُ

Fîka qod ahsantu dhonnî, yâ basyîru yâ nadzîru

فَاَغِثْنِي وَاَجِرْنِي , يَا مُجِيْرُ مِنَ السَّعِيْرِ

Fa-aghitsnî wa ajirnî, yâ mujîru minas-sa'îri

يَاغَيَاثِي يَامَلَاذِي , فِي مُهِمَّاتِ الاُمُوْرِ

Yâ ghiyâtsî yâ malâdzî, fî muhimmâtil umûri

سَعِدَ عَبْدٌ قَدْ تَمَلّٰى , وَانْجَلٰى عَنْهُ الحَزِيْنُ

Sa'id 'abdun qod tamallâ, wanjalâ 'anhul huzûna

فِيْكَ يَا بَدْرٌ تَجَلّٰي , فَلَكَ الوَصْفُ الحَسِيْنُ

Fîka yâ badrun tajallâ, falakal washful hasînu

لَيْسَ اَزْكٰى مِنْكَ اَصْلًا , قَطُّ يَا جَدَّ الحُسَيْنِ

Laisa azkâ minka ashlân, qotthu yâ jaddal husaini

فَعَلَيْكَ اللّهُ صَلّٰى , دَآئِمًا طُوْلَ الدُّهُوْرِ

Fa'alaikallâhu shollâ, dã-imân thûlad-duhûri

يَا وَلِيَّ الحَسَنَاتِ , يَا رَفِيْعَ الدَّرَجَاتِ

Yâ waliyyal hasanâti, yâ rofî'ad-darojâti

كَفِّرْ عَنِّيَ الذُّنُوبَ , وَاغْفِرْ عَنِّي السَّيِّئَاتِ

Kaffir 'annyadz-dzunûba, waghfir 'annîs-sayyi-âti

اَنْتَ غَفَّارُ الخَطَيَا , وَالذُّنُوْبِ المُوْبِقَاتِ

Anta ghoffârul khothôyâ, wadz-dzunûbil mûbiqôti

اَنْتَ سَتَّارُ المَسَاوِي - وَمُقِيْلُ العَثَرَاتِ

Anta sattârul masâwî, wa muqîlul 'atsarôti

عَالِمُ السِّرِّ وَاَخْفٰى - مُسْتَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

'Âlimus-sirri wa akhfâ, mustajîbud-da'awâti

رَبِّ فَارْحَمْنَا جَمِيْعًا - بِجَمِيْعِ الصَّالِحَاتِ

Robbi farhamnâ jamî'an, bijamî'ish-shôlihâti

وصلاة الله تغشا عد تحرير السطور
أحمد الهادی محمد صاحب الوجه المنير

Wa sholâtullâhi taghsyâ 'adda tahrîris-suthûri Ahmadal hâdî Muhammad shôhibal wajhil munîri

16. Wakana Shallallahi 'Alaihi Wasallam...

وَ كَانَ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خَلْقًا وَ خُلُقًا * وَ أَهْدَاهُمْ اِلَى الْحَقِّ طُرُقًا * كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنُ * وَ شِيْمَتُهُ الْغُفْرَانُ * يَنْصَحُ لِلْإِنْسَانِ * وَ يَفْسَحُ فِي الْإِحْسَانِ * وَ يَعْفُوْ عَنِ الذَّنْبِ إِذَا كَانَ فِيْ حَقِّهِ وَ سَبَبِهِ * وَ إِذَا ضُيِّعَ حَقُّ اللهِ لَمْ يَقُمْ أَحَدٌ لِغَضَبِهِ * مَنْ رَآهُ بَدِيْهَةً هَابَهُ * وَ إِذَا دَعَاهُ الْمِسْكِيْنُ أَجَابَهُ * يَقُوْلُ الْحَقَّ وَ لَوْ كَانَ مُرًّا * وَ لَا يُضْمِرُ لِمُسْلِمٍ غِشًّا وَ لَا ضُرًّا * مَنْ نَظَرَ فِيْ وَجْهِهِ عَلِمَ أَنَّهُ لَيْسَ بِوَجْهِ كَذَّابٍ * وَ كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَيْسَ بِغَمَّازٍ وَ لَا عَيَّابٍ * إِذَا سُرَّا فَـكَأَنَّ وَجْهَهُ قِطْعَةُ قَمَرٍ * وَ إِذَا كَلَّمَ النَّاسَ فَكَأَنَّمَا يَجْنُوْنَ مِنْ كَلَامِهِ أَحْلٰ ثَمَرٍ * وَ إِذَا تَبَسَّمَ تَبَسَّمَ عَنْ مِثْلِ حَبِّ الْغَمَامِ * وَ إِذَا تَكَلَّمَ فَكَأَنَّمَا الدُّرُّ يَسْقُطُ مِنْ ذلِكَ الْكَلَامِ * وَ إِذَا تَحَدَّثَ فَكَأَنَّ الْمِسْكَ يَخْرُجُ مِنْ فِيْهِ * وَ إِذَا مَرَّ بِطَرِيْقٍ عُرِفَ مِنْ طِيْبِهِ أَنَّهُ قَدْ مَرَّ فِيْهِ * وَ إِذَا جَلَسَ فِيْ مَجْلِسٍ بَقِـيَ طِيْبُهُ فِيْهِ أَيَّامًا وَ إِنْ تَغَيَّبَ * وَ يُوْجَدُ مِنْهُ أَحْسَنُ طِيْبٍ وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ قَدْ تَطَيَّبَ * وَ إِذَا مَشـٰى بَيْنَ أَصْحَابِهِ فَكَأَنَّهُ الْقَمَرُ بَيْنَ النُّجُوْمِ الزُّهْرِ * وَ إِذَا أَقْبَلَ لَيْلًا فَكَأَنَّ النَّاسَ مِنْ نُوْرِهِ فِيْ أَوَانِ الظُّهْرِ * وَ كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيْحِ الْمُرْسَلَةِ * وَ كَانَ يَرْفُقُ بِالْيَتِيْمِ وَ الْأَرْمَلَةِ * قَالَ بَعْضُ وَاصِفِيْهِ مَا رَأَيْتُ مِنْ ذِيْ لِمَّةٍ سَوْدَاءَ فِيْ حُلَّةٍ حَمْرَآءَ * أَحْسَنَ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ

Wa kâna shallallâhu 'alaihi wa sallama aḫsanan-nâsi khulqan wa khuluqan

wa ahdâhum ilal-ḫaqqi thuruqan, kâna khuluquhu khuluqul-qur'ânu

wa syîmatuhul-ghufrânu, yanshaḫu lil-insâni, wa yafsaḫu fil-iḫsâni

wa ya'fû 'anidz-dzanbi idzâ kâna fîḫaqqihi wa sababihi, wa idzâ dluyyi'a ḫaqqullâhi lam yaqum aḫadun lighadlabihi

man râ'ahu badîhatan hâbahu, wa idzâ da'âhul-miskînu ajâbahu, yaqûlul-ḫaqqa wa lau kâna murran

wa lâ yudlmiru limuslimin ghisysyan wa la dlurran, man nadhara fî wajhihi 'alima annahu laisa biwajhihi kadzdzâbin

wa kâna shallallâhu 'alaihi wa sallama laisa bighammâzin wa lâ 'ayyâbin, idzâ surran faka'anna wajhahu qith'atu qamarin

wa idzâ kallaman-nâsa fa ka'annamâ yajnûna min kalâmihî aḫlâ tsamarin, wa idzâ tabassama tabassama 'an mitsli ḫabbil-ghamâmi

wa idza takallama faka'annamad-durru yasquthu min dzâlikal-kalâmi, wa idza taḫaddatsa faka'annal-miska yakhruju min fîhi

wa idzâ marra bitharîqin 'urifa min thîbihî annahu qad marra fîhi, wa idzâ jalasa fî majlisin baqiya thîbuhu fîhi ayyamân wa in taghayyaba

wa yûjadi minhu aḫsanu thîbin wa in lam yakun qad tathayyaba, wa idzâ masyâ baina ashḫâbihi faka'annahul-qamaru bainan-nujûmiz-zuhri

wa idzâ aqbala lailan faka'annan-nâsa min nûrihi fî awânidh-dhuhri, wa kâna shallallâhu 'alaihi wa sallama ajwada bil-khairi minar-rîḫil-mursalati

wa kâna yarfuqu bil-yatîmi wal-armalati, qâla ba'dlu wâshifîhi mâ raitu min dzî limmatin saudâ'a

fî ḫullatin ḫamrâ'a, aḫsana min rasûlillâhi shallallâhu 'alaihi wa sallama.

17. Waqila Liba'dzihim...

قِيْلَ لِبَعْضِهِمْ كَأَنَّ وَجْهَهُ الْقَمَرُ ۞ فَقَالَ بَلْ أَضْوَأُ مِنَ الْقَمَرِ إِذَا لَمْ يَحُلْ دُوْنَهُ الْغَمَامُ ۞ قَدْ غَشِيَهُ الْجَلَالُ ۞ وَانْتَهٰى إِلَيْهِ الْكَمَالُ ۞ قَالَ بَعْضُ وَاصِفِيْهِ مَا رَأَيْتُ قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ مِثْلَهُ ۞ فَيَعْجِزُ لِسَانُ الْبَلِيْغِ إِذَا اَرَادَ أَنْ يُحْصِيَ فَضْلَهُ ۞ فَسُبْحَانَ مَنْ خَصَّهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَحَلِّ الْأَسْنٰى ۞ وَأَسْرٰى بِهِ اِلَى قَابِ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنٰى ۞ وَأَيَّدَهُ بِالْمُعْجِزَاتِ الَّتِيْ لَا تُحْصٰى ۞ وَأَوْفَاهُ مِنْ خِصَالِ الْكَمَالِ بِمَا يَجِلُّ أَنْ يُسْتَقْصٰى ۞ وَأَعْطَاهُ خَمْسًا لَمْ يُعْطِهِنَّ أَحَدًا قَبْلَهُ ۞ وَأَتَاهُ جَوَامِعَ الْكَلِمِ فَلَمْ يُدْرِكْ أَحَدٌ فَضْلَهُ ۞ وَكَانَ لَهُ فِيْ كُلِّ مَقَامٍ عِنْدَهُ مَقَالٌ ۞ وَلِكُلِّ كَمَالٍ مِنْهُ كَمَالٌ ۞ لَا يَحُوْلُ فِيْ سُؤَالٍ وَلَا جَوَابٍ ۞ وَلَا يَجُوْلُ لِسَانُهُ إِلَّا فِيْ صَوَابٍ

Wa qîla liba'dlihim ka'anna wajhahul-qamaru
faqâla bal adlwa'u minal-qamari idza lam yaḫul dûnahul-ghamâmu
qad ghasyiyahul-jalâlu, wantahâ ilaihil-kamâlu
qâla ba'dlu wâshifîhi mâ raitu qablahu wa lâ ba'dahu mitslahu
fa ya'jizu lisânul-balîghi idzâ arâda an yuḫshiya fadllahu
fasubḫâna man khashshahu shallallâhu 'alaihi wa sallama bil-maḫallil-asnâ
wa asrâ bihi ilâ qâbi qausaini au adnâ
wa ayyadahu bil-mu'jizâtil-latî lâ tuḫshâ
wa aufâhu min khishâlil-kamâli bimâ yajillu an yustaqshâ
wa a'thâhu khamsan lam yu'thihinna aḫadan qablahu
wa âtâhu jawâmi'al-kalimi falam yudrik aḫadun fadllahu
wa kâna lahu fî kulli maqâmin 'indahu maqâlun
wa likulli kamâlin minhu kamâlun
lâ yâḫulu fî su'âlin wa lâ jawâbin
wa lâ yajûlu lisânahu illâ fî shawâbin.

Artinya: Dikatakan kepada sebagian orang-orang yang menyifati Nabi SAW, "Seolah-olah wajahnya adalah bulan" ۞ Lalu dia (orang yang menyifati Nabi SAW) menjawab, "Bahkan tebih bersinar daripada bulan, tatkala awan tidak menghalangi di bawahnya" ۞ Sifat keagungan telah meliputi Nabi SAW ۞ Telah sempurna sifat kemuliaan Nabi SAW ۞ Sebagian orang yang menyifati Nabi SAW berkata, "Aku tidak pernah melihat orang sebelum dan sesudah Nabi SAW seperti (indahnya) Nabi SAW" ۞ Lemahlah lisan orang ahli balaghah (sastra) tatkala ia ingin menghitung keutamaan Nabi SAW ۞ Maha suci Dzat yang telah mengistimewakan Nabi SAW dengan derajat yang paling luhur ۞ Dia mengisra'kan Nabi SAW pada jarak 2 busur panah atau lebih dekat (dekat dengan Allah SWT) ۞ Dia menguatkan Nabi SAW dengan mukjizat-mukjizat yang tidak bisa terhitung ۞ Dia memenuhi sifat-sifat sempurna pada Nabi SAW dengan sifat agung yang tidak terhitung ۞ Dia memberikan Nabi SAW dengan 5 perkara yang bahkan tidak diberikan pada siapapun sebelum Beliau ۞ Dan Dia memberikan Nabi SAW Jawami'ul Kalim, maka siapapun tidak akan dapat mendapati keutamaan Beliau ۞ Di setiap tempat, Nabi SAW selalu memiliki sabda ۞ Di setiap kesempurnaan, selalu ada kesempurnaan Nabi SAW ۞ Nabi SAW tidak pernah menghalangi (menolak) dalam menerima pertanyaan dan memberi jawaban ۞ Lisan Nabi SAW tidak pernah terucap kecuali pada perkara yang benar.

18. Wama 'Asa...

وَ مَا عَسَى أَنْ يُقَالَ فِيْمَنْ وَصَفَهُ الْقُرْاٰنُ * وَ أَعْرَبَ عَنْ فَضَائِلِهِ التَّوْرَاةُ وَ الْإِنْجِيْلُ وَ الزَّبُوْرُ وَ الْفُرْقَانُ * وَ جَمَعَ اللهُ لَهُ بَيْنَ رُؤْيَتِهِ وَ كَلَامِهِ * وَ قَرَنَ اسْمُهُ مَعَ اسْمِهِ تَنْبِيْهًا عَلَى عُلُوِّ مَقَامَهِ * وَ جَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَ نُوْرًا * وَ مَلَأَ بِمَوْلِدِهِ الْقُلُوْبَ سُرُوْرًا

Allâhumma shalli wa sallim wa bârik 'alaihi Ya Allah,

tetapkanlah limpahan rahmat dan kesejahteraan serta keberkahan atas beliau.

Wamâ 'asâ an yuqâla fî man washafahul qur-ân

Semoga kata pujian selalu diucapkan untuk Nabi, yang sifat-sifatnya disebutkan dalam Al-Quran.

Wa a'roba 'an fadhâ-ilihit Taurâtu wal Injîlu waz Zabûru wal Furqân

dan telah diuraikan pula keutamaannya dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan

Wa jama'allâhu baina ru'yatihî wa kalâmih,

Allah telah mengumpulkan untuk beliau antara melihat dzat-Nya dan menerima firman-Nya.

Wa qaranas-mahû ma'as-mih,

Juga menyertakan penyebutan asma-Nya dengan nama sang Nabi,

Tanbî-han 'alâ 'uluwwi maqâmih

sebagai pengingat akan ketinggian derajatnya

Wa ja'alahu Rahmatan Lil 'âlamîna wanûrâ

Dan Allah menjadikan beliau sebagai Rahmat dan pelita/cahaya bagi seluruh alam

Wa Mala'a Bimau lidihil Qulûba Syurûrâ

Sebab kelahirannya, semua hati manusia merasa gembira

19. Ya Badrotim...

يَا بَدْرَ تِمٍّ حَازَ كُلَّ كَمَالِ - مَاذَا يُعَبِّرُ عَنْ عُلَاكَ مَقَالِى

Ya badrotimmin khaza kulla kamali - Madza yu'abbiru 'an ulaka maqoli.

"Wahai Bulan Purnama yang telah mencapai segala kesempurnaan. Bagaimana bisa kata-kataku menggambarkan tentang keluhuranmu."

أَنْتَ الَّذِيْ أَشْرَقْتَ فِيْ أُفُقِ الْعُـلَا - فَمَحَوْتَ بِالأَنْوَارِ كُلَّ ضَلاَلِ

Antal ladzi asyroqta fi ufuqil 'ula - Famakhauta bil anwari kulla dholali.

"Engkaulah yang bersinar di ufuk yang tinggi. Kemudian Engkau menghapus semua kegelapan dengan cahaya-cahayamu."

وَبِكَ اسْتَنَارَ الْكَوْنُ يَا عَلَمَ الْهُدَى - بِالنُّوْرِ وَالْاِنْعَـامِ وَالْاِفْضَالِ

Wabikastanaa rol kaunu yaa alamal huda - Binnuri wal in ami wal ifdholi.

"Dan karenamu, bersinar teranglah alam semesta, wahai panji petunjuk. Dengan cahaya, kenikmatan, dan anugerah."

صَلَّى عَلَيْكَ اللّٰهُ رَبِّ دَائِمًا - أَبَدًا مَّعَ الْاِبْكَـارِ وَالْآصَـالِ

Sholla 'alaikallahu robbi daiman - Abadam ma'al ibkari wal asholi.

Semoga Allah, Tuhanku, melimpahkan rahmat kepadamu selamanya. Abadi bersamaan di waktu pagi dan petang.

وَعَلَى جَمِيْعِ الْآلِ وَالْأَصْحَابِ مَنْ - قَدْ خَصَّهُمْ رَبُّ الْعُلاَ بِكَمَالِ

Wa ala jami'il ali wal ash'habi man - Qod khosshohum robbul 'ula bikamali.

"Semoga shalawat tersampai kepada seluruh keluarga dan para sahabat,
yang telah Allah. Yang mana Tuhan yang Maha Luhur telah memberi keistimewaan kepada mereka dengan kesempurnaan.

Demikian tadi bacaan Maulid Diba'i, lengkap dengan keutamaan, cara baca, hingga liriknya.

Halaman 2 dari 2
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads