Usulan Gerbong Khusus Merokok, Gibran: Mohon Maaf Kurang Sinkron

Usulan Gerbong Khusus Merokok, Gibran: Mohon Maaf Kurang Sinkron

Dwi Rahmawati - detikKalimantan
Minggu, 24 Agu 2025 21:29 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Gibran Rakabuming Raka, saat ditemui di Stasiun Solo Balapan, Minggu (24/8/2025).
Wapres Gibran Rakabuming Raka. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Balikpapan -

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka merespons anggota DPR RI Nasim Khan yang mengusulkan adanya satu gerbong khusus perokok pada kereta jarak jauh. Gibran menilai hal tersebut tidak sinkron dengan program Presiden Prabowo Subianto.

Hal tersebut disampaikan Gibran di Stasiun Solo Balapan, Surakarta, seperti dikutip detikcom dari YouTube Sekretariat Wakil Presiden, Minggu (24/8/2025).
Gibran lebih menyarankan adanya gerbong khusus ibu hamil, ibu menyusui hingga kaum difabel.

"Ya kalau pendapat saya pribadi, lebih baik diprioritaskan untuk misalnya ibu hamil, ibu menyusui, balita, lansia, kaum difabel. Jadi misalnya ada ruang laktasi di gerbongnya, mungkin toiletnya, kamar mandinya bisa dilebarkan sehingga ibu-ibu bisa mengganti popok bayi dengan lebih nyaman, saya kira itu lebih prioritas," kata Gibran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gibran menyebut harus ada skala prioritas dalam menentukan kebijakan. Dia lantas mengingatkan program yang satu visi dan misi dengan Presiden Prabowo Subianto.

"Yang kedua, saya sebagai pembantu Presiden ingin memastikan program-program prioritas, visi misi Presiden berjalan dengan baik," ujar Gibran.

"Ini kan program di sektor kesehatan sudah jelas, program-programnya, ada cek kesehatan gratis, ada pemberantasan stunting, di Kemenkes juga ada pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru. Dan kalau saya lihat di tingkat daerah Pak Wali dan kota-kota lain juga sudah ada Perda pembatasan iklan rokok," tambahnya.

Dia pun menilai usulan legislator PKB Nasim Khan itu kurang sinkron dengan program pemerintah. Sebab saat ini sudah ada regulasi bahwa transportasi umum, seharusnya terbebas dari asap rokok.

"Jadi ya sekali lagi, untuk Bapak Ibu anggota DPR yang terhormat, saya mohon maaf ini masukannya kurang sinkron dengan program dari Bapak Presiden dan sudah ada SE (surat edaran), sudah ada Undang-Undangnya sudah ada PP-nya (peraturan pemerintah) yang menyatakan bahwa yang namanya transportasi umum itu adalah kawasan bebas rokok," ungkapnya.

Baca artikel detikNews, "Anggota DPR Usul Gerbong Merokok, Gibran: Tak Sinkron dengan Program Presiden" selengkapnya di sini.




(dwr/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads