.webp)
Iuran BPJS Kesehatan 2026 sempat menjadi perbincangan karena dikabarkan akan naik. Namun, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan bahwa iuran BPJS Kesehatan tidak akan naik tahun depan.
Dilansir detikFinance, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Luky Alfirman menyebut yang naik bukan iurannya, tetapi anggaran kesehatan. Luky mengatakan pemerintah akan menetapkan kenaikan anggaran kesehatan melalui Kementerian Kesehatan. Kenaikan anggaran ini untuk meningkatkan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Nggak ada kenaikan (iuran BPJS Kesehatan). Kenaikan anggaran (fungsi kesehatan) ada, di anggaran Kemenkes ya," ujar Luky di DPR RI, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Buku Nota Keuangan dan RAPBN 2026, pemerintah sempat membuka kemungkinan naiknya iuran BPJS Kesehatan. Dijelaskan bahwa pemerintah akan melakukan penyesuaian tarif secara bertahap, dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat dan kondisi fiskal pemerintah.
"Penyesuaian iuran dapat dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat dan kondisi fiskal pemerintah," tulis dokumen tersebut, dikutip detikFinance.
Penyesuaian dilakukan secara bertahap untuk meminimalisir gejolak sekaligus menjaga keberlanjutan program JKN. Selain itu, perlu dilakukan pembiayaan kreatif dalam rangka menjaga kondisi likuiditas Dana JKN. Misalnya melalui supply chain financing atau instrumen pembiayaan lain.
Dokumen juga menyebut kondisi aset DJS Kesehatan hingga akhir tahun 2025 diperkirakan masih cukup terkendali meskipun ada tren penurunan yang perlu dimitigasi.
Salah satu indikator yang perlu diperhatikan adalah peningkatan rasio klaim pada Semester I 2025. Kondisi ini mengindikasikan tekanan terhadap ketahanan DJS Kesehatan di tahun 2026.
Artikel ini telah tayang di detikFinance.
(des/des)
