Asa Buruh Asal Berau Datangi Kantor Kemenaker Tuntut Hak Karyawan

Asa Buruh Asal Berau Datangi Kantor Kemenaker Tuntut Hak Karyawan

Rumondang Naibaho - detikKalimantan
Kamis, 21 Agu 2025 18:30 WIB
Seorang buruh dari Berau, Kalimantan Timur, Herbert Sinambela (57) menyambangi kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), dan hendak menemui Wamenaker Noel yang baru saja terjaring OTT KPK. (Rumondang/detikcom)
Seorang buruh dari Berau, Kalimantan Timur, Herbert Sinambela (57) menyambangi kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), dan hendak menemui Wamenaker Noel yang baru saja terjaring OTT KPK. (Rumondang/detikcom)
Balikpapan -

Pemandangan tak biasa terlihat di teras kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) pada Kamis (21/8/2025) siang. Seorang buruh dari Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), Herbert Sinambela (57) membentangkan spanduk yang bertulis ingin menemui Wamenaker Noel di kantor Kemenaker, Jakarta Selatan.

Herbert terlihat membawa sebuah spanduk berukuran sedang yang isinya meminta Noel memperhatikan aduannya. Dia mengaku hendak mengadu kepada Wamenaker dan tidak tahu bahwa Noel tengah diperiksa KPK.

"Pak Wamen. Tolong perhatikan nasib kami buruh yang ada di Kalimantan Timur. Kami sudah satu bulan tinggalkan keluarga untuk mencari keadilan di Kota Jakarta," tulis dalam spanduk yang dibawa Herbert tersebut, Kamis (21/8/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekedar diketahui, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer terkait kasus pemerasan. Tindak pidana itu berkaitan dengan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Herbert mengaku tak tahu Noel baru saja terjaring OTT KPK. Padahal kedatangannya penuh harap, ia ingin bertemu dengan Noel setelah mengirimkan surat ke bagian terkait di Kemnaker.

"Saya nggak tahu (ada OTT)," katanya di depan Gedung A Kemnaker, Kamis (21/8/2025).

Herbert mengaku sudah mengirim surat resmi ke Kemnaker untuk mengadu tentang masalah pelanggaran ketenagakerjaan yang dialaminya sejak 28 Mei 2025. Namun surat itu tak kunjung mendapat tanggapan.

Hingga dia kemudian datang ke Jakarta pada 20 Juli 2025 untuk menanyakan tindak lanjut dari aduan yang telah dilayangkan. Namun mereka tak kunjung mendapat kejelasan.

"Kami datang dari Kalimantan Timur, kami sudah mengadu secara tertulis, secara patut, kami dijanjikan. Saya tunggu, tapi sampai hari ini juga belum ada," ucap dia.

Herbert menuturkan kerap melihat Noel yang seakan cepat menanggapi aduan masyarakat. Dia mengungkit pernyataan Noel yang pernah berjanji akan menanggapi aduan meski hanya melalui pesan.

"Yang kita sayangkan, beliau (Noel) sering mengatakan 'kalau lewat WA (WhatsApp) aja kita akan respons'. Itu aja sih, makanya kita rasanya kan rasa kecewa," ungkit Herbert.

Herbert menambahkan pihaknya hendak mengadu soal adanya dugaan pelanggaran ketenagakerjaan terkait pembayaran pesangon. Dia menyebut sudah mengadu ke dinas ketenagakerjaan di tingkat kabupaten hingga provinsi, tapi belum mendapat kejelasan.

"Perusahaan sudah tutup, tapi hak karyawan belum dipenuhi, sudah lapor ke kabupaten dan provinsi, tapi tak ada penyelesaian," imbuh Herbert.

Herbert berharap pihak Kemnaker dapat menemuinya untuk jadi tempat mengadu. Dia hanya meminta agar Kemnaker membantu menyelesaikan masalah yang sedang dialami oleh para buruh di Kalimantan Timur.

"Siapa pun itu, selagi dia bisa memberikan bantuan, mau dari dirjen atau bu dirjen, terserah, yang penting kita bisa diayomilah," pungkasnya.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads