.webp)
Sejarah baru tercipta di Istana Merdeka saat Upacara Detik-detik Proklamasi HUT ke-80 RI. El-Rayyi Mujahid Faqih, siswa SMK Kehutanan Negeri Samarinda menjadi pembentang Bendera Merah Putih, tugas bergengsi yang tak pernah diemban putra Kaltim sejak kemerdekaan 1945.
El Rayyi adalah bagian dari tim Paskibraka Nasional 2025 bertema Indonesia Berdaulat, yang terdiri atas pelajar terbaik dari berbagai provinsi. Ia dan rekan terbaiknya, Putri Nur Azizah dari SMK Putra Bangsa Bontang, lolos melalui seleksi ketat mulai tingkat sekolah hingga provinsi yang dinilai BPIP, TNI, Polri, tenaga medis, dan psikolog.
Proses seleksi mereka mencakup serangkaian penilaian, mulai dari fisik, wawasan kebangsaan, hingga psikotes dan evaluasi kesehatan. Dua nama tersebut kemudian dikukuhkan secara resmi ke dalam tim Paskibraka Nasional dalam upacara kenegaraan di Istana Negara pada 13 Agustus 2025, dan menjalani pelatihan intensif di Jakarta hingga hari-H.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prestasi dan Aktivitas
Seperti yang dikutip dari laman SMK Kehutanan Samarinda, El Rayyi tidak hanya menunjukkan prestasi di bidang akademik. Ia aktif dalam berbagai organisasi dan ekstrakurikuler, mulai dari OSIS, Kesamaptaan Pramuka, bela diri Kempo, hingga Kerohanian Muslim.
Keterlibatannya dalam berbagai bidang tersebut membentuk pribadi yang disiplin, berjiwa kepemimpinan, dan penuh tanggung jawab. Seluruh pengalaman itu menjadi bekal penting ketika dirinya dipercaya menjalankan tugas sakral membentangkan Merah Putih dalam upacara di Istana Negara.
Biodata El Rayyi
- Nama Lengkap: El Rayyi Mujahid Faqih
- Nama Panggilan: Rayyi
- Tanggal Lahir: 2 Agustus 2008
- Usia: 17 tahun
- Nama Ibu: Yuyun Wahyuni
- Nama Ayah: Amir Mahmud
- Asal Sekolah: SMK Kehutanan Samarinda
- Akun Instagram: @rayy___28
 El-Rayyi Mujahid Faqih, siswa SMK Kehutanan Negeri Samarinda/ Foto: Istimewa (dok SMK Kehutanan Samarinda) |
Sejarah Baru di Istana Negara
Kehadiran El Rayyi sekaligus mencatat sejarah. Ia menjadi rimbawan pertama yang mendapat kehormatan membentangkan bendera pusaka di Istana Negara sejak Indonesia merdeka. Momen ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mengharumkan dunia pendidikan kehutanan Indonesia yang selama ini jarang tersorot dalam ajang kenegaraan.
Lebih dari sekadar prestasi, pemilihan El Rayyi sebagai pembentang bendera pusaka jadi simbol representasi generasi muda asal Kalimantan Timur di panggung nasional. Selamat atas prestasi yang membanggakan, El Rayyi!
(sun/bai)
