Film animasi Merah Putih: One For All yang banjir kritikan akhirnya tayang perdana di bioskop hari ini (14/8). Sutradara kawakan Hanung Bramantyo turut menonton film tersebut di XXI Kemang Village, Jakarta Selatan pada sesi pukul 13.50 WIB.
Setelah menonton film tersebut, Hanung memberikan komentarnya mengenai kualitas film animasi kontroversial tersebut. Menurutnya, kualitas Merah Putih: One For All seperti film yang belum selesai dibuat.
"Ya, saya harus menonton film itu karena kan enggak fair kalau saya nonton cuma trailer aja. Nah saya nonton. Tapi memang seperti yang saya duga bahwa film itu emang belum selesai untuk dibuat ya," ujar Hanung Bramantyo di Kemang Village, Jakarta Selatan pada Kamis (14/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suami Zaskia Adya Mecca itu menilai film terlalu dipaksakan untuk segera tayang di bioskop. Meski demikian, Hanung enggan menyalahkan siapapun.
"Jadi saya merasa bahwa itu terlalu dipaksa, dipaksakan untuk ditampilkan, gitu kan. Jadi enggak tahu, saya enggak mau menyalahkan siapapun, tapi yang jelas apa yang ada di dalam bioskop apalagi bioskop sekelas XXI itu adalah tampilan hasil terakhir. Itu adalah sebuah statement dari sutradara, dari pembuat filmnya," lanjut Hanung.
Hanung juga mengaku sedih atas persepsi yang mungkin muncul akibat kondisi film tersebut. Tapi sekali lagi Hanung menyebut film ini belum layak tayang.
"Kalau teman-teman menganggap bahwa ini adalah statement kamu, itu menyedihkan sekali buat saya karena orang akan melihat dari hasil terakhirnya. Penonton tidak akan melihat ini masih proses, masih proses. Hanya saya mungkin yang bisa melihat bahwa ini film belum selesai tapi dipaksakan untuk tayang," ucapnya.
Mengenai biaya produksi yang kabarnya mencapai lebih dari Rp 6 miliar, Hanung menilai hal ini perlu dipertanyakan.
"Kalau ini nilainya Rp 6 M sekian segala macam, buat saya itu patut dipertanyakan dan perlu diaudit. Dan buat saya ini adalah preseden buruk jika jadi contoh. Tapi saya rasa masyarakat dan netizen kita pintar dan sudah melakukan penilaian secara objektif maupun subjektif," pungkasnya.
Selengkapnya baca di detikPop.
(fbr/bai)