Salah satu keanehan dalam film animasi Merah Putih: One For All yang juga jadi sorotan adalah adanya senjata laras panjang AK-di dalam gudang di balai desa. Banyak yang menilai gudang tersebut serasa barak tentara.
Produser sekaligus sutradara film animasi tersebut, Endiarto sudah mengklarifikasi keanehan tersebut dalam tayangan detikPagi, Senin (11/8). Senjata tersebut dikatakannya sebagai properti untuk pentas dalam rangka perayaan malam HUT RI ke-80 di desa tersebut.
"Itu kan gudang balai desa, tempat penyimpanan bendera dan momen perayaan 17 Agustus. Jadi itu adalah properti untuk peringatan 17 Agustus. Jadi bukan senjata beneran. Karena itu buat pentas mereka, dipakai sama yang menjadi tentara Belanda," terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah lain yang dinilai menjadi persoalan utama adalah kualitas animasi dalam film tersebut. Kritikan membanjiri media sosial karena dianggap jauh dari kata standar.
Endiarto menyebut film tersebut adalah bentuk sumbangsih dari mereka yang berkecimpung di industri film untuk negara ini. Menurutnya, jika kualitasnya dinilai kurang baik, ia pun menerima masukan dan menunggu kolaborasi untuk memperbaiki hal tersebut ke depannya.
"Kalau dianggap di mata umum belum sempurna ayo kita kolaborasi, apa yang bisa kita sumbangkan di bidang media hiburan film ini," ungkapnya.
Sementara mengenai dana miliaran rupiah yang ramai dibahas, Endiarto justru bingung dari mana angka itu bisa muncul.
"Saya gak tau juga itu angka ketemu dari mana (soal dana Rp 6,7 miliar), dari langit atau apa. Bahkan ada media yang wawancara saya betul gak ada anggaran Rp 64 M? Waduh saya kalau betul dapat itu udah glowing," jawabnya.
Padahal jumlah itu muncul lewat unggahan si produsernya Toto Soegriwo dan juga keterangan di laman web Perfiki. Sebuah media juga mengunggah wawancara dengan Toto, menuliskan total biaya yang dikeluarkan film tersebut. Unggahan media itu lalu diposting lagi oleh Toto, seolah gak keberatan dengan isi beritanya.
"Film garapan Endiarto dan Bintang ini berdurasi 70 menit ini diketahui memakan budget produksi hingga Rp 6,7 miliar seperti yang diutarakan Produser Eksekutif Sonny Pudjisasono," tulisnya dalam akun pribadinya.
Baca artikel selengkapnya di detikPop.
(ass/bai)