Ribuan warga Pati, Jawa Tengah berdemo hari ini usai polemik kenaikan PBB 250 persen yang sebelumnya hendak ditetapkan Bupati Pati, Sudewo. Dikutip dari detikJateng, demo yang berlangsung di depan Kantor Bupati dan DPRD Pati itu berlangsung ricuh.
Bupati Pati Sudewo akhirnya menemui massa aksi di depan kantor Bupati Pati pukul 12.16 WIB, sambil naik kendaraan milik polisi. Polisi yang berjaga meminta kepada massa agar tertib. Setelah itu, Sudewo muncul dari dalam mobil dan mengucapkan minta maaf. Dia berjanji akan bekerja lebih baik lagi.
"Saya mohon maaf," kata Sudewo di hadapan massa depan kantor Bupati Pati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama bicara, massa kembali ricuh dengan melempari Bupati Pati Sudewo dengan botol air mineral. Bupati Sudewo lantas kembali masuk dalam mobil dan kembali ke dalam kantor Bupati Pati.
Tampak seorang ajudan Sudewo memasang badan untuk menangkis lemparan botol massa. Ajudan berkemeja putih itu tampak menggunakan tameng milik polisi.
Massa berdemo menuntut agar Sudewo mundur dari jabatannya, hal ini buntut dari pernyataan Sudewo yang terkesan menantang rakyat saat keputusannya menaikkan PBB 250 persen menuai protes. Meski sudah minta maaf, Sudewo menyatakan tak akan berhenti dari jabatan Bupati Pati.
"Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis jadi tidak bisa saya berhenti dengan tuntutan itu, semua ada mekanismenya," ujar Sudewo di Kantor Bupati Pati.
DPRD Pati pun menggelar rapat paripurna dan menyepakati hak angket dan pansus pemakzulan Sudewo. Bupati Sudewo kemudian menyatakan bahwa dirinya menghormati hak angket yang disepakati oleh DPRD Pati.
"Itu kan hak angket yang dimiliki DPRD, jadi saya menghormati hak angket tersebut, paripurna tersebut," ujarnya.
Menurutnya demo hari ini menjadi pembelajaran bagi dirinya. Dia berjanji akan lebih baik lagi dan berharap agar warga Pati menjaga soliditas.
"Ini pembelajaran bagi seluruh masyarakat Pati untuk menjaga soliditas, menjaga kekompakan jangan sampai terprovokasi siapapun. Jadi Pati ini adalah milik semuanya, yang harus menjaga Kabupaten Pati siapa? Ya warga Pati, saya harap ini jadi pembelajaran bagi warga Pati dan untuk saya," lanjutnya.
(aau/aau)