Arak-arakan Antar Buddha Rupang ke Vihara Baru di Tarakan

Arak-arakan Antar Buddha Rupang ke Vihara Baru di Tarakan

Oktavian Balang - detikKalimantan
Senin, 11 Agu 2025 10:01 WIB
Arak-arakan Antar Buddha Rupang ke Vihara Baru di Tarakan
Arak-arakan mengantar Buddha Rupang/Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Tarakan -

Aroma dupa menyeruak di halaman depan Vihara Sinar Borobudur, Kampung Bugis, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat, pada Minggu (10/8/2025).

Ratusan umat Buddha tampak khusyuk memanjatkan doa dalam rangkaian prosesi perjalanan bakti untuk mengantarkan Buddha Rupang dari Vihara Sinar Borobudur (vihara lama) menuju Vihara Parama Sinar Borobudur di Pasir Putih, Karang Anyar, Tarakan Barat.

Acara dimulai sekitar pukul 16.00 Wita dengan suasana penuh makna. Sebelum memulai arak-arakan, panitia membagikan bunga sedap malam dan lilin kepada umat, baik tua maupun muda. Prosesi diawali dengan pelepasan sejumlah burung sebagai simbol kebebasan dan kebajikan. Kemudian, arak-arakan Buddha Rupang dimulai menempuh jarak sekitar 3-5 kilometer dengan berjalan kaki, diiringi kesenian barongsai yang memeriahkan suasana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga sekitar tampak antusias menyaksikan prosesi ini. Banyak yang keluar dari rumah, berdiri di pinggir jalan, bahkan menghentikan kendaraan mereka untuk menikmati iring-iringan yang penuh makna ini. Barongsai yang membuka jalan menambah semarak, sekaligus mencerminkan perpaduan budaya lokal dan tradisi Buddha.

Menurut Kepala Vihara Parama Sinar Borobudur, Y.M. Subhapanno Mahathera, prosesi ini merupakan bagian dari perjalanan bakti untuk menghormati Sang Guru, Buddha Gautama.

"Ini adalah perjalanan bakti, hormat kepada Sang Guru. Prosesi ini bukan sekadar berjalan, tetapi langkah kaki yang penuh perenungan, meditatif, dengan kesadaran penuh," ungkapnya.

Ia menjelaskan selama perjalanan, umat Buddha merenungkan sembilan sifat luhur Buddha untuk membebaskan diri dari kotoran pikiran seperti keserakahan, kebencian, dan ketidaktahuan.

"Perjalanan ini mengajarkan kerelaan dan keikhlasan, meski lelah, panas, atau hujan. Tujuannya adalah menyebarkan kebaikan, cinta kasih, dan kebahagiaan kepada semua makhluk," tambahnya.

Arak-arakan Antar Buddha Rupang ke Vihara Baru di TarakanArak-arakan mengantar Buddha Rupang/ Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan

Prosesi ini juga menandai pemindahan Buddha Rupang ke Vihara Parama Sinar Borobudur, yang telah diresmikan tahun lalu. Vihara baru ini digambarkan sebagai rumah megah dan agung.

"Rumah megah dan agung yang terletak di perbukitan, jauh lebih luas dibandingkan vihara lama yang sederhana. Ini seperti pindah dari rumah lama ke rumah baru. Vihara baru ini sudah saatnya difungsikan untuk pembinaan umat," kata Subhapanno.

Selain arak-arakan, prosesi pelepasan burung atau abhaya dana menjadi salah satu ritual penting. Pelepasan burung melambangkan kebebasan dari keterikatan dan penderitaan, sekaligus sebagai wujud kebajikan umat Buddha untuk menyebarkan kebahagiaan.

Bunga sedap malam, lilin, dan dupa yang digunakan dalam prosesi juga memiliki makna simbolis. "Bunga melambangkan keharuman dan ketidakkekalan hidup, lilin sebagai penerang kegelapan, dan dupa sebagai simbol keharuman perbuatan baik," jelas Subhapanno.

Arak-arakan Antar Buddha Rupang ke Vihara Baru di TarakanArak-arakan mengantar Buddha Rupang/Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan

Acara ini juga menjadi momen refleksi menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia. Subhapanno mengaitkan makna kemerdekaan dengan ajaran Buddha, bahwa kebebasan sejati adalah terbebas dari keserakahan, kebencian, dan ketidaktahuan.

"Sebagai bangsa, kita sudah merdeka dari penjajahan asing, tetapi belum sepenuhnya terbebas dari penderitaan seperti ketidakadilan atau kesulitan hidup. Ini tugas pemimpin untuk memajukan kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Prosesi perjalanan bakti ini berlangsung hingga selesai dengan penuh khidmat, meninggalkan kesan mendalam bagi umat Buddha dan warga Tarakan yang turut menyaksikan.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi wujud bakti kepada Sang Buddha, tetapi juga simbol kebersamaan, kebaikan, dan harapan akan kebahagiaan bersama.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads