Banyak orang yang sedang susah payah mencari kerja. Banyak juga orang yang bermimpi untuk bisa pensiun dini.
Alice Amanyu salah satunya. Ia memilih berhenti bekerja dan menikmati hidup di usia 38 tahun.
Tak hanya itu, Alice memutuskan untuk benar-benar rehat dari sibuknya kehidupan dengan masuk ke panti jompo. Ia kemudian menuliskan cerita uniknya itu tentang pensiun dini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alice memutuskan pindah dari apartemen yang ditinggalinya di Melbourne. Kemudian setelah menghabiskan dua bulan di Airbnb, ia mulai mencari opsi yang lebih murah.
Suatu hari, Alice mengunjungi bibinya di sebuah desa pensiun dan mengatakan bahwa dirinya sedang mencari tempat. Bibinya yang sudah senja lalu bertanya apakah Alice ingin mencoba apartemen yang baru saja dibuka di desa tersebut. Ternyata, rumah tersebut adalah khusus orang-orang pensiun.
"Aku sudah tinggal di panti jompo selama lebih dari setahun. Aku tidak lagi menganggapnya sebagai batu loncatan menuju tempat yang lebih baik, dan sekarang aku melihatnya sebagai rumah saya," ujarnya kepada Business Insider.
"Aku tidak pernah merasa canggung, dan tinggal di sekitar orang-orang yang tidak terburu-buru menjalani hidup atau terlena oleh teknologi sangat baik untuk kesehatan mentalku. Ini seperti surga," sambungnya.
Tak hanya murah, panti jompo tersebut terasa menakjubkan bagi Alice. Ia mengaku bisa menjalani kehidupan yang damai dikelilingi tetangga yang ramah, yang selalu siap membantu atau memberikan nasihat.
Secara umum, kehidupannya jadi jauh lebih sederhana daripada sebelumnya. Banyak orang bertanya apakah ia tidak bosan tinggal di panti. Namun Alice menganggapnya sebagai terapi.
Alice senang bisa terbangun oleh suara samar tetangganya yang terdengar tua tapi ceria, menikmati secangkir kopi, membaca koran, dan biasanya berjalan kaki sebentar di pagi hari.
Di sana, Alice juga mengikuti kelas yoga kursi, bersepeda, bermain bingo setiap Rabu, dan bahkan menyelesaikan beberapa pekerjaan freelance. Di malam hari, ia bisa berjalan ke minimarket atau restoran terdekat, membuat kue, atau duduk di teras dan bernostalgia dalam percakapan yang tak ada habisnya.
"Rumah baruku telah mengubah ambisi hidup dan cara pandang saya terhadap penuaan. Aku menemukan kedamaian yang luar biasa di sini, dan inilah definisiku tentang kehidupan yang indah. Sungguh melegakan mengetahui bahwa tahun 70-an dan 80-an ternyata tidak seburuk itu. Seperti yang saya pelajari dari orang-orang di sekitar saya, kita masih bisa memiliki kebebasan, menjadi sukarelawan, berteman, dan memulai hobi baru, berapa pun usia kita," ceritanya.
Keluarganya masih berpikir Alice terlalu muda untuk tinggal di panti jompo. Tapi ia sendiri telah menerima gaya hidup barunya dan tidak berencana untuk meninggalkan keluarga barunya itu dalam waktu dekat.
Artikel ini sebelumnya tayang di Wolipop dengan judul Kisah Wanita yang Tinggal di Panti Jompo di Usia 38 Tahun, Murah dan Damai.
(sun/des)