.webp)
Pemandangan tak biasa kerap terlihat di Jalan Aki Balak, Tarakan Barat, Tarakan, Kalimantan Utara. Sudah menjadi kebiasaan bagi warga setempat untuk menepi, menyaksikan, dan mengabadikan momen pesawat lalu lalang di landasan pacu Bandara Internasional Juwata Tarakan.
Kegiatan ini seolah telah menjadi tradisi di masyarakat setempat. Aktivitas pesawat masih menarik perhatian berbagai kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa.
Dalam pantauan detikKalimantan pada Jumat (1/8/2025) siang misalnya, warga rela berpanas-panasan di pinggir jalan demi nongkrong sambil menangkap momen istimewa ini. Anak-anak tampak antusias melambaikan tangan ke arah pesawat, sementara orang dewasa sibuk mengabadikan pemandangan tersebut dengan ponsel mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada raut bahagia terpancar dari wajah para pengunjung yang menyaksikan aktivitas penerbangan tersebut. Mereka terlihat antusias melihat kendaraan raksasa itu mengudara atau tengah mendarat sempurna.
Salah satunya Raden Asmoro (34), warga setempat yang mengajak anak-anaknya nongkrong lihat pesawat. Ingatannya melihat ke belakang, tersimpan memori indah saat bersama orang tuanya. Kata Raden, tradisi melihat lalu lalang pesawat dari tepi landasan pacu telah ada sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Dulu, almarhum bapak sering mengajak saya untuk menonton pesawat. Sekarang giliran saya mengajak anak-anak saya," ceritanya saat ditemui di lokasi.
Menurut Raden, kegiatan ini menjadi hiburan sederhana yang mampu menyatukan keluarga dan membawa kegembiraan, terutama bagi anak-anak.
 Antusias warga saat menyaksikan pesawat lepas landas di Bandara Juata Tarakan. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan |
Tak cuma Raden dan anak-anaknya. Ada pula warga Tarakan Utara, Tanta Noni (49) yang menyebut bahwa menyaksikan pesawat lepas landas atau mendarat adalah momen sederhana namun penuh makna baginya.
"Saya belum pernah naik pesawat seumur hidup. Melihat pesawat di sini rasanya seperti mimpi yang mungkin suatu saat bisa tercapai," ungkapnya dengan penuh harap.
Tersimpan harapan kecil Tanta saat melihat pesawat-pesawat itu dari kejauhan. Menurutnya, warga yang menepi pun juga berusaha berhati-hati agar tidak mengganggu pengguna jalan lain.
"Meski cuma sebentar, mungkin hitungan menit, kebahagiaan dari momen ini benar-benar membekas di hati," tambahnya.
Fenomena ini tidak hanya mencerminkan antusiasme warga Tarakan terhadap aktivitas penerbangan, tetapi juga menjadi bagian dari budaya lokal yang menghibur dan mempererat kebersamaan. Tradisi sederhana ini nyatanya mampu membawa senyuman bagi siapa saja yang menyaksikannya.
(aau/aau)
