Kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus diperingati dengan berbagai cara, mulai dari upacara hingga banyak lomba yang meriah. Salah satu yang sering dilombakan adalah puisi.
Puisi bertema kemerdekaan tidak hanya jadi media untuk mengenang perjuangan para pahlawan, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Buat detikers yang sedang mencari inspirasi puisi untuk lomba HUT RI ke-80, berikut detikKalimantan rangkum 10 contoh puisi kemerdekaan yang penuh makna dan bisa menggugah semangat nasionalisme, dari berbagai sumber. Mulai dari buku Aku Merdeka dan Jendela Berbingkai Baja oleh Komunitas Muda Bersejarah (2020): Antalogi Puisi, buku Antologi Puisi Kemerdekaan - Indonesia oleh Khusnul KH dkk (2023), hingga Antologi Puisi Kemerdekaan oleh Alfin Nirhayatul Islamiyah dkk (2021)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Puisi untuk Hari Kemerdekaan
1. Pejuang Kemerdekaan
Karya: Rahmy Ardhy
Merah darahmu menggelora
Semangat juangmu membara
Tak pernah padam
Meski harus berkorban nyawa
Meski harus menderita
Kau telah memperjuangkan
Kemerdekaan Indonesia
Dengan perkasa
Dengan susah payah
Tanpa keluh kesah
Tak akan kami sia-siakan hasil
Perjuanganmu
Akan kami isi dengan membangun negeri
Agar Indonesia semakin mandiri.
2. Dirgahayu Negeriku
Karya: Joeti
Kami mencintaimu
Dengan ribuan gugusan
Pulau-pulaunya
Kami mencintaimu
Dengan jutaan
Keanekaragaman budayanya
Lahir di tanah ibu pertiwi
Dan akan tetap menjaga
Keindahan negeri
Hingga tulang belulang
Kami menyatu dengan tanah negeri ini
3. Hari Itu, Bangsaku Bahagia
Karya: Asty Kusumadewi
Indonesia adalah negara kaya
Negara penuh budaya
Negara yang selalu jaya
Di setiap generasinya
Namun, ada kisah nyata di balik itu semua
Penjajahan di mana-mana
Perjuangan melawan penjajah durjana
Dengan semangat juang 45
Pertumpahan darah di tanah air
Saksi bisu perjuangan bangsa
Dengan satu keinginannya
Tekad kuat untuk merdeka!
Merdeka, merdeka, merdeka!
Hari itu bangsaku bahagia
17 Agustus 1945
Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara
4. Satu Kata Merdeka
Karya: Ikbal Alimuddin
Kita semua adalah pejuang
Pejuang buat diri kita sendiri
Memperjuangkan masa depan
Layaknya para pahlawan kemerdekaan
Perjuangan memang tak semudah membalikkan telapak tangan
Karena di balik perjuangan ada kemerdekaan yang menanti untuk diraih
Inilah yang juga dilakukan oleh para pahlawan
Mereka memperjuangkan kemerdekaan dengan bercucuran keringat
Bertumpah darah
Mengerahkan seluruh jiwa dan raganya
Demi satu kata
"Merdeka"
Semangat perjuangan para pahlawan
Juga tertanam kuat di diri kita semua
Dalam meraih impian
Tidak semudah membalik telapak tangan
Butuh diterpa
Sampai titik darah penghabisan
Butuh berjuang
Demi satu kata
"Merdeka"
5. Gugur
Karya: W.S. Rendra
Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang pelor terakhir dari bedilnya
Ke dada musuh yang merebut kotanya
Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya
Ia sudah tua luka-luka di badannya
Bagai harimau tua susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga menatap musuh pergi dari kotanya
Sesudah pertempuran yang gemilang itu lima pemuda mengangkatnya di antaranya anaknya
Ia menolak dan tetap merangkak menuju kota kesayangannya
Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya
Belum lagi selusin tindak maut pun menghadangnya
Ketika anaknya memegang tangannya, ia berkata:
Yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.
Dan aku pun berasal dari tanah tanah Ambarawa yang kucinta
Kita bukanlah anak jadah Kerna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah jiwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang.
Hari pun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa
Orang tua itu kembali berkata:
Lihatlah, hari telah fajar!
Wahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama-lamanya!
Nanti sekali waktu seorang cucuku akan menancapkan bajak di bumi tempatku berkubur kemudian akan ditanamnya benih dan tumbuh dengan subur
Maka ia pun berkata:
"Alangkah gemburnya tanah di sini!"
Hari pun lengkap malam
ketika menutup matanya"
6. Kita Adalah Pemilik Sah Negeri Ini
Karya: Taufik Ismail
Tidak ada pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
"Duli Tuanku ?"
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya, inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus
7. Menatap Merah Putih
Karya: Sapardi Djoko Darmono
Menatap merah putih
Melambai dan menari-nari di angkasa
Kibarannya telah banyak menelan korban nyawa dan harta benda
Berkibarnya merah putih
Yang menjulang tinggi di angkasa
Selalu teriring senandung lagu Indonesia Raya
Dan tetesan air mata
Dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan
Untuk mengibarkan merah putih harus diawali dengan pertumpahan darah
Pejuang yang tak pernah merasa lelah untuk berteriak : Merdeka!
Menatap merah putih
Adalah perlawanan melawan angkara murka
Membinasakan penindas dari negeri tercinta Indonesia
Menatap merah putih
Adalah bergolaknya darah demi membela kebenaran dan azasi manusia
Menumpas segala penjajahan di atas bumi pertiwi
Menatap merah putih
Adalah kebebasan yang musti dijaga dan dibela
Kibarannya di angkasa raya
Berkibarlah terus merah putihku dalam kemenangan dan kedamaian
8. Indonesiaku
Karya: Gufron Nawawi
Indonesiaku
Hari ini ulang tahunmu
Aku sangat bersukacita
Aku sangat gembira
Aku tak peduli tentang keadaanmu saat ini
Aku tak peduli tentang kesedihanmu hari ini
Aku tak peduli tentang korupsi para pejabat, narkotika, dan sebagainya
Aku tak peduli tentang apapun yang terjadi padamu
Karena aku tahu
Engkau tetap indah
Engkau tetap hebat
Engkau tetap gagah
Engkau adalah tanah tumpah darahku
Tempat kelahiranku
Tempat aku dibesarkan
Tempat aku akan berpulang
Dirgahayu Indonesiaku
Doaku selalu untukmu
Demi masa depanmu
Aku akan tetap mencintaimu
9. Bela Negara
Karya: Dilla Hardina Agustiani
Kobar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jiwa serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita
Ratusan nyawa pahlawan telah melayang
Mereka dengan gagah berani berperang
Menebas ketidakadilan walau penuh rintang
Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang
17 Agustus kita telah merdeka
Perjuangan para pahlawan tak sia-sia
Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela
Demi melihat generasinya hidup damai sentosa
10. Hari Kemenangan Indonesia
Karya: Ade Yulfani
Bukan begini negeriku dulu
Semua penuh darah, asap dan debu
Senapan mengeluarkan peluru
Dengan suara yang bergemuruh
Kini negara aman terjaga dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
Berdiri dengan kokoh berlandaskan Pancasila
Terangkai dalam Undang-Undang Dasar Negara tahun 1945
Bebas tanpa terikat dengan Hak Asasi Manusia
Pada 17 Agustus 1945 benderaku tersenyum indah di cakrawala
Lewat perjuangan para pahlawan yang mengorbankan kata semangat juang penuh perkasa
Kini aku bangga menjadi anak Indonesia
Di hari ini adalah hari ulang tahun Indonesia merdeka
Kucoba mengingat ulang pelajaran tentang HUT RI yang tercinta
Karena cita-cita harus dilanjutkan oleh generasi muda bangsa
Bendera merah putih berkibar di bumi pertiwi yang merdeka
Tiada kata indah selain doa syukur atas nikmat dari yang Maha Esa
Kemenangan sejati kini semua rasakan indahnya
Indonesia merdeka jaya selamanya
11. Pahlawan Kemerdekaan
Karya: Khusnul KH
Engkau laksana perisai
Pahlawan sepanjang masa
Di atas ombak namamu melambung
Tinggi dan semakin naik
Keharumanmu nampak di bumi pertiwi
Indah nian namamu
Terukir bagi bangsaku
Tanpa lelah kau ukir kemerdekaan
Akan selalu terkenang
Menjadi memori terindah
Di setiap waktu
Pahlawanku tercinta
12. Bebas, Satu Kata Merdeka
Karya: Khusnul KH
Kita semua adalah pejuang
Pejuang buat diri kita sendiri
Memperjuangkan masa depan layaknya para pahlawan kemerdekaan
Pejuang memang tak semudah membalikkan telapak tangan
Karena dibalik perjuangan ada kemerdekaan yang menanti
Untuk diraih inilah yang juga dilakukan oleh para pahlawan
Mereka memperjuangkan kemerdekaan dengan bercucuran keringat, bertumpah darah
Mengerahkan seluruh jiwa dan raganya
Demi satu kata "MERDEKA"
Semangat perjuangan para pahlawan
Juga tertanam kuat di diri kita semua dalam meraih impian
Tidak semudah membalik telapak tangan
Butuh diterpa sampai titik darah penghabisan
Butuh berjuang demi satu kata "MERDEKA"
13. Ekspresi Berpuisi
Karya: Khusnul KH
Tok...tok...tok...
Bunyi sepatumu berjalan
Melewati tiap podium
Melangkah tegap maju
Berdiri di tengah mimbar
Berseru, berjalan dengan serius
Terkadang senyum tipis terukir
Di wajah yang mungil itu
Dengan lantang kau serukan kemerdekaan
Itulah ekspresimu saat catatan kecil di tanganmu itu kau bacakan
Dan...kau sebut itu puisi kemerdekaan
14. Nestapa
Karya: Fitria R
Sedih, duka dan susah hati
Aku terlarut di dalamnya
Hingga sang lara tidak peduli dengan daun yang berguguran
Bunga yang perlahan mulai layu
Atau batu yang telah terkikis
Selamanya hanya akan ada dia di dalam hatiku
Bahkan ketika bulan dan bintang tidak lagi bersinar
Dan segala harapan yang tiba-tiba memudar
15. Musim Berlalu
Karya: Pica
Ketika berayun musim
Dari sayap langit yang beku
Ketika burung-burung di rumput-rumput yang dingin
Terhenti mempermainkan waktu
Ketika berdiri sunyi
Pada dinding biru ini
Menghitung ketidakpastian dan bahagia
Menunggu seluruh usia
16. Indonesia Kebanggaanku, Selalu, Selamanya
Karya: Hernawati
Siapa yang tak kenal dengan Indonesia
Negeri permai, indah dan memiliki sumber daya alam yang sangat kaya
Alam yang indah menyejukkan mata Manusia yang ramah menjadi ciri khasnya
Indonesia, siapa yang tak mengenalnya
Destinasi pariwisata menjadi primadona turis mancanegara Monas, Jogja, Pulau Komodo, Raja Ampat hingga Pantai Kuta Semua suka mengunjungi Indonesia
Indonesia sungguh istimewa Indonesia tanah subur kaya raya Indonesia negeri amat ku cinta Indonesia adalah kebanggaanku, selalu, selamanya
17. Kagumku Kepada Ibu Pertiwi
Karya: Hernawati
Gunung dan pegunungan berdiri kokoh
Hamparan sawah bak permadani hijau memukau
Pepohonan tumbuh subur, berbuah dan berbuah lebat Ibu pertiwi memancarkan aura keindahan
Puisi ini ku buat atas rasa kagumku
Rasa kagum yang teramat dalam kepada negeri puja-puja Indonesia, tempat tanah kelahiranku yang ku cinta
Oh.. Aku sangat kagum kepadamu wahai negeriku
18. Kisah Tanah Legenda
Karya: Ayu Zagita
Manakala kisah terdahulu
Derai-derai merah menutup pertiwi
Pula penuh sesak jeritan pilu
Ulah momok yang menimbun peti
Bara serdadu kian beradu
Menepis ruam pada tungkai yang ruai
Lepas kepung daratan tanpa tandus
Tembang-tembang kemenangan menggema
"Merdeka!"
"Kita Merdeka!"
Tabuh gemuruh sukacita tergambar
Manakala pergumulan landai dan tumbang
Khatam sudah kisah tanah legenda
Lantas dilukis penuh tinta merah
Laksana bulan mengenang malam
Lencana terpatri menembus kalam
19. Indonesia
Karya: Chatya Fawziyah
Manakala kisah terdahulu
Derai-derai merah menutup pertiwi
Pula penuh sesak jeritan pilu
Ulah momok yang menimbun peti
Bara serdadu kian beradu
Menepis ruam pada tungkai yang ruai
Lepas kepung daratan tanpa tandus
Tembang-tembang kemenangan menggema
"Merdeka!"
"Kita Merdeka!"
Tabuh gemuruh sukacita tergambar
Manakala pergumulan landai dan tumbang
Khatam sudah kisah tanah legenda
Lantas dilukis penuh tinta merah
Laksana bulan mengenang malam
Lencana terpatri menembus kalam
20. Satu Kata "Merdeka"
Karya: Yamin
Hingga detik ini
Darah tertumpah membanjiri persada
Ribuan nyawa melayang
Tulang belulang berserakan
Sebuah pengorbanan yang harus dibayar mahal
Demi terwujudnya kata
Merdeka
Jiwa gugur tak terhitung jumlahnya
Darah segar merasuk di sela-sela tanah air
Dengan bangga jasadmu tersenyum
Menyaksikan kemerdekaan negeri tercinta
21. Merdeka atau Mati
Karya: Yamin
Hingga detik ini
Darah tertumpah membanjiri persada
Ribuan nyawa melayang
Tulang belulang berserakan
Sebuah pengorbanan yang harus dibayar mahal
Demi terwujudnya kata
Merdeka
Jiwa gugur tak terhitung jumlahnya
Darah segar merasuk di sela-sela tanah air
Dengan bangga jasadmu tersenyum
Menyaksikan kemerdekaan negeri tercinta
22. Mentari Indonesia
Karya: Bunda Azki
Derap langkah para penjaga paksa
Letupan senjata tanpa aksama
Ribuan nyawa hilang tanpa dosa
Hanya derai air mata yang berkuasa
Ketika doa dan air mata bersama
Penjuru bumi langit berkuasa
Sebilah bambu runcing mencakar angkasa
Kekuatan besar mencabar bumi seisinya
Merdeka, merdeka, merdeka
Peluh dan lara berganti indahnya nirwana
Luka tikam menganga berganti senyuman sukma
Ribuan dera tergantikan secercah sinar khatulistiwa
Kisah romansa akan indah pada waktunya
Bukan karena kamu dan aku saja
Namun korelasi keduanya
Karena kita sama, kita adalah Indonesia
23. Dirgahayu Indonesiaku
Karya: Dalila Wasana R
Derap langkah para penjaga paksa
Letupan senjata tanpa aksama
Ribuan nyawa hilang tanpa dosa
Hanya derai air mata yang berkuasa
Ketika doa dan air mata bersama
Penjuru bumi langit berkuasa
Sebilah bambu runcing mencakar angkasa
Kekuatan besar mencabar bumi seisinya
Merdeka, merdeka, merdeka
Peluh dan lara berganti indahnya nirwana
Luka tikam menganga berganti senyuman sukma
Ribuan dera tergantikan secercah sinar khatulistiwa
Kisah romansa akan indah pada waktunya
Bukan karena kamu dan aku saja
Namun korelasi keduanya
Karena kita sama, kita adalah Indonesia
24. Karya Dalam Merdeka
Karya: Alte Minasih
Indah mengenang dalam bahagia
Nusantara kini telah bebas merdeka
Jadi negeri yang mandiri dan berjaya
Namun...
Kita tak bisa hanya bahagia dengan kata
Berikan bukti dengan segala upaya Hingga negeri kita makin berjaya di segala lininya
Sepenuh hati kita bersama berikan karya
Dengan pikiran maupun tenaga
Wujudkan negeri makmur sentosa
Dalam naungan Pancasila Keberagaman kan mewarnai indahnya.
Dalam beda selalu bersama
25. Kemerdekaan
Karya: Mega Cahya Ningsih
Kemerdekaan yang kau perjuangkan
Sampai titik darah penghabisan
Kau relakan
Hanya agar generasimu cerah dan sejahtera
Berbagai rintangan kau lewati
Berbagai tantangan kau hadapi
Berbagai permasalahan kau alami
Berbagai ujian kau salami
Hanya untuk kemerdekaan Indonesia
Hanya untuk kemakmuran bangsa
Hanya untuk keadilan bagi rakyatmu
Hanya untuk kesejahteraan generasimu
Sehingga melahirkan kata "merdeka"
Bagi Indonesia
Merdeka!
Satu Indonesia Satu Bangsa
Itu dia 25 contoh puisi kemerdekaan yang bisa jadi inspirasi untuk lomba maupun dibacakan saat upacara kemerdekaan. Sebagai generasi penerus, kita punya kewajiban moral untuk meneruskan semangat juang para pahlawan dengan cara kita masing-masing, salah satunya dalam bait puisi. Semoga bermanfaat dan selamat menyambut Hari Kemerdekaan!
Simak Video "Video: 17 Agustus 2025 Naik Transportasi Umum di Jakarta Cuma Bayar Rp 80"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)