25 Contoh Puisi Bertema Kemerdekaan Indonesia untuk Agustusan

25 Contoh Puisi Bertema Kemerdekaan Indonesia untuk Agustusan

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Sabtu, 02 Agu 2025 09:00 WIB
ilustrasi bendera merah putih
Foto: Unsplash @falaqkun
Samarinda -

Kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus diperingati dengan berbagai cara, mulai dari upacara hingga banyak lomba yang meriah. Salah satu yang sering dilombakan adalah puisi.

Puisi bertema kemerdekaan tidak hanya jadi media untuk mengenang perjuangan para pahlawan, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Buat detikers yang sedang mencari inspirasi puisi untuk lomba HUT RI ke-80, berikut detikKalimantan rangkum 10 contoh puisi kemerdekaan yang penuh makna dan bisa menggugah semangat nasionalisme, dari berbagai sumber. Mulai dari buku Aku Merdeka dan Jendela Berbingkai Baja oleh Komunitas Muda Bersejarah (2020): Antalogi Puisi, buku Antologi Puisi Kemerdekaan - Indonesia oleh Khusnul KH dkk (2023), hingga Antologi Puisi Kemerdekaan oleh Alfin Nirhayatul Islamiyah dkk (2021)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Puisi untuk Hari Kemerdekaan

1. Pejuang Kemerdekaan

Karya: Rahmy Ardhy

Merah darahmu menggelora
Semangat juangmu membara
Tak pernah padam
Meski harus berkorban nyawa
Meski harus menderita
Kau telah memperjuangkan
Kemerdekaan Indonesia
Dengan perkasa
Dengan susah payah
Tanpa keluh kesah
Tak akan kami sia-siakan hasil
Perjuanganmu
Akan kami isi dengan membangun negeri
Agar Indonesia semakin mandiri.

2. Dirgahayu Negeriku

Karya: Joeti

Kami mencintaimu
Dengan ribuan gugusan
Pulau-pulaunya
Kami mencintaimu
Dengan jutaan
Keanekaragaman budayanya
Lahir di tanah ibu pertiwi
Dan akan tetap menjaga
Keindahan negeri
Hingga tulang belulang
Kami menyatu dengan tanah negeri ini

3. Hari Itu, Bangsaku Bahagia

Karya: Asty Kusumadewi

Indonesia adalah negara kaya
Negara penuh budaya
Negara yang selalu jaya
Di setiap generasinya
Namun, ada kisah nyata di balik itu semua

Penjajahan di mana-mana
Perjuangan melawan penjajah durjana
Dengan semangat juang 45
Pertumpahan darah di tanah air
Saksi bisu perjuangan bangsa

Dengan satu keinginannya
Tekad kuat untuk merdeka!
Merdeka, merdeka, merdeka!

Hari itu bangsaku bahagia
17 Agustus 1945
Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara

4. Satu Kata Merdeka

Karya: Ikbal Alimuddin

Kita semua adalah pejuang
Pejuang buat diri kita sendiri
Memperjuangkan masa depan
Layaknya para pahlawan kemerdekaan

Perjuangan memang tak semudah membalikkan telapak tangan
Karena di balik perjuangan ada kemerdekaan yang menanti untuk diraih
Inilah yang juga dilakukan oleh para pahlawan
Mereka memperjuangkan kemerdekaan dengan bercucuran keringat
Bertumpah darah
Mengerahkan seluruh jiwa dan raganya
Demi satu kata
"Merdeka"

Semangat perjuangan para pahlawan
Juga tertanam kuat di diri kita semua
Dalam meraih impian
Tidak semudah membalik telapak tangan
Butuh diterpa
Sampai titik darah penghabisan
Butuh berjuang
Demi satu kata
"Merdeka"

5. Gugur

Karya: W.S. Rendra

Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang pelor terakhir dari bedilnya
Ke dada musuh yang merebut kotanya

Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya
Ia sudah tua luka-luka di badannya
Bagai harimau tua susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga menatap musuh pergi dari kotanya
Sesudah pertempuran yang gemilang itu lima pemuda mengangkatnya di antaranya anaknya
Ia menolak dan tetap merangkak menuju kota kesayangannya

Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya
Belum lagi selusin tindak maut pun menghadangnya
Ketika anaknya memegang tangannya, ia berkata:
Yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.

Dan aku pun berasal dari tanah tanah Ambarawa yang kucinta
Kita bukanlah anak jadah Kerna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah jiwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang.

Hari pun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa
Orang tua itu kembali berkata:
Lihatlah, hari telah fajar!
Wahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama-lamanya!

Nanti sekali waktu seorang cucuku akan menancapkan bajak di bumi tempatku berkubur kemudian akan ditanamnya benih dan tumbuh dengan subur
Maka ia pun berkata:
"Alangkah gemburnya tanah di sini!"
Hari pun lengkap malam
ketika menutup matanya"

6. Kita Adalah Pemilik Sah Negeri Ini

Karya: Taufik Ismail

Tidak ada pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur

Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
"Duli Tuanku ?"

Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus

Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya, inikah yang namanya merdeka

Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus

7. Menatap Merah Putih

Karya: Sapardi Djoko Darmono

Menatap merah putih
Melambai dan menari-nari di angkasa
Kibarannya telah banyak menelan korban nyawa dan harta benda

Berkibarnya merah putih
Yang menjulang tinggi di angkasa
Selalu teriring senandung lagu Indonesia Raya
Dan tetesan air mata

Dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan
Untuk mengibarkan merah putih harus diawali dengan pertumpahan darah
Pejuang yang tak pernah merasa lelah untuk berteriak : Merdeka!

Menatap merah putih
Adalah perlawanan melawan angkara murka
Membinasakan penindas dari negeri tercinta Indonesia

Menatap merah putih
Adalah bergolaknya darah demi membela kebenaran dan azasi manusia
Menumpas segala penjajahan di atas bumi pertiwi

Menatap merah putih
Adalah kebebasan yang musti dijaga dan dibela
Kibarannya di angkasa raya
Berkibarlah terus merah putihku dalam kemenangan dan kedamaian

8. Indonesiaku

Karya: Gufron Nawawi

Indonesiaku

Hari ini ulang tahunmu
Aku sangat bersukacita
Aku sangat gembira

Aku tak peduli tentang keadaanmu saat ini
Aku tak peduli tentang kesedihanmu hari ini
Aku tak peduli tentang korupsi para pejabat, narkotika, dan sebagainya
Aku tak peduli tentang apapun yang terjadi padamu

Karena aku tahu
Engkau tetap indah
Engkau tetap hebat
Engkau tetap gagah

Engkau adalah tanah tumpah darahku
Tempat kelahiranku
Tempat aku dibesarkan
Tempat aku akan berpulang

Dirgahayu Indonesiaku
Doaku selalu untukmu
Demi masa depanmu
Aku akan tetap mencintaimu

9. Bela Negara

Karya: Dilla Hardina Agustiani

Kobar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jiwa serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita

Ratusan nyawa pahlawan telah melayang
Mereka dengan gagah berani berperang
Menebas ketidakadilan walau penuh rintang
Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang

17 Agustus kita telah merdeka
Perjuangan para pahlawan tak sia-sia
Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela

Demi melihat generasinya hidup damai sentosa

10. Hari Kemenangan Indonesia

Karya: Ade Yulfani

Bukan begini negeriku dulu
Semua penuh darah, asap dan debu
Senapan mengeluarkan peluru
Dengan suara yang bergemuruh

Kini negara aman terjaga dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
Berdiri dengan kokoh berlandaskan Pancasila
Terangkai dalam Undang-Undang Dasar Negara tahun 1945
Bebas tanpa terikat dengan Hak Asasi Manusia

Pada 17 Agustus 1945 benderaku tersenyum indah di cakrawala
Lewat perjuangan para pahlawan yang mengorbankan kata semangat juang penuh perkasa
Kini aku bangga menjadi anak Indonesia
Di hari ini adalah hari ulang tahun Indonesia merdeka

Kucoba mengingat ulang pelajaran tentang HUT RI yang tercinta
Karena cita-cita harus dilanjutkan oleh generasi muda bangsa
Bendera merah putih berkibar di bumi pertiwi yang merdeka
Tiada kata indah selain doa syukur atas nikmat dari yang Maha Esa
Kemenangan sejati kini semua rasakan indahnya

Indonesia merdeka jaya selamanya

11. Pahlawan Kemerdekaan

Karya: Khusnul KH

Engkau laksana perisai
Pahlawan sepanjang masa
Di atas ombak namamu melambung
Tinggi dan semakin naik
Keharumanmu nampak di bumi pertiwi
Indah nian namamu

Terukir bagi bangsaku
Tanpa lelah kau ukir kemerdekaan
Akan selalu terkenang
Menjadi memori terindah
Di setiap waktu
Pahlawanku tercinta

12. Bebas, Satu Kata Merdeka

Karya: Khusnul KH

Kita semua adalah pejuang

Pejuang buat diri kita sendiri

Memperjuangkan masa depan layaknya para pahlawan kemerdekaan

Pejuang memang tak semudah membalikkan telapak tangan

Karena dibalik perjuangan ada kemerdekaan yang menanti

Untuk diraih inilah yang juga dilakukan oleh para pahlawan

Mereka memperjuangkan kemerdekaan dengan bercucuran keringat, bertumpah darah

Mengerahkan seluruh jiwa dan raganya

Demi satu kata "MERDEKA"

Semangat perjuangan para pahlawan

Juga tertanam kuat di diri kita semua dalam meraih impian

Tidak semudah membalik telapak tangan

Butuh diterpa sampai titik darah penghabisan

Butuh berjuang demi satu kata "MERDEKA"

13. Ekspresi Berpuisi

Karya: Khusnul KH

Tok...tok...tok...

Bunyi sepatumu berjalan

Melewati tiap podium

Melangkah tegap maju

Berdiri di tengah mimbar

Berseru, berjalan dengan serius

Terkadang senyum tipis terukir

Di wajah yang mungil itu

Dengan lantang kau serukan kemerdekaan

Itulah ekspresimu saat catatan kecil di tanganmu itu kau bacakan

Dan...kau sebut itu puisi kemerdekaan

14. Nestapa

Karya: Fitria R

Sedih, duka dan susah hati

Aku terlarut di dalamnya

Hingga sang lara tidak peduli dengan daun yang berguguran

Bunga yang perlahan mulai layu

Atau batu yang telah terkikis

Selamanya hanya akan ada dia di dalam hatiku

Bahkan ketika bulan dan bintang tidak lagi bersinar

Dan segala harapan yang tiba-tiba memudar

15. Musim Berlalu

Karya: Pica

Ketika berayun musim

Dari sayap langit yang beku

Ketika burung-burung di rumput-rumput yang dingin

Terhenti mempermainkan waktu

Ketika berdiri sunyi

Pada dinding biru ini

Menghitung ketidakpastian dan bahagia

Menunggu seluruh usia

16. Indonesia Kebanggaanku, Selalu, Selamanya

Karya: Hernawati

Siapa yang tak kenal dengan Indonesia

Negeri permai, indah dan memiliki sumber daya alam yang sangat kaya

Alam yang indah menyejukkan mata Manusia yang ramah menjadi ciri khasnya

Indonesia, siapa yang tak mengenalnya

Destinasi pariwisata menjadi primadona turis mancanegara Monas, Jogja, Pulau Komodo, Raja Ampat hingga Pantai Kuta Semua suka mengunjungi Indonesia

Indonesia sungguh istimewa Indonesia tanah subur kaya raya Indonesia negeri amat ku cinta Indonesia adalah kebanggaanku, selalu, selamanya

17. Kagumku Kepada Ibu Pertiwi

Karya: Hernawati

Gunung dan pegunungan berdiri kokoh

Hamparan sawah bak permadani hijau memukau

Pepohonan tumbuh subur, berbuah dan berbuah lebat Ibu pertiwi memancarkan aura keindahan

Puisi ini ku buat atas rasa kagumku

Rasa kagum yang teramat dalam kepada negeri puja-puja Indonesia, tempat tanah kelahiranku yang ku cinta

Oh.. Aku sangat kagum kepadamu wahai negeriku

18. Kisah Tanah Legenda

Karya: Ayu Zagita

Manakala kisah terdahulu

Derai-derai merah menutup pertiwi

Pula penuh sesak jeritan pilu

Ulah momok yang menimbun peti

Bara serdadu kian beradu

Menepis ruam pada tungkai yang ruai

Lepas kepung daratan tanpa tandus

Tembang-tembang kemenangan menggema

"Merdeka!"

"Kita Merdeka!"

Tabuh gemuruh sukacita tergambar

Manakala pergumulan landai dan tumbang

Khatam sudah kisah tanah legenda

Lantas dilukis penuh tinta merah

Laksana bulan mengenang malam

Lencana terpatri menembus kalam

19. Indonesia

Karya: Chatya Fawziyah

Manakala kisah terdahulu

Derai-derai merah menutup pertiwi

Pula penuh sesak jeritan pilu

Ulah momok yang menimbun peti

Bara serdadu kian beradu

Menepis ruam pada tungkai yang ruai

Lepas kepung daratan tanpa tandus

Tembang-tembang kemenangan menggema

"Merdeka!"

"Kita Merdeka!"

Tabuh gemuruh sukacita tergambar

Manakala pergumulan landai dan tumbang

Khatam sudah kisah tanah legenda

Lantas dilukis penuh tinta merah

Laksana bulan mengenang malam

Lencana terpatri menembus kalam

20. Satu Kata "Merdeka"

Karya: Yamin

Hingga detik ini

Darah tertumpah membanjiri persada

Ribuan nyawa melayang

Tulang belulang berserakan

Sebuah pengorbanan yang harus dibayar mahal

Demi terwujudnya kata

Merdeka

Jiwa gugur tak terhitung jumlahnya

Darah segar merasuk di sela-sela tanah air

Dengan bangga jasadmu tersenyum

Menyaksikan kemerdekaan negeri tercinta

21. Merdeka atau Mati

Karya: Yamin

Hingga detik ini

Darah tertumpah membanjiri persada

Ribuan nyawa melayang

Tulang belulang berserakan

Sebuah pengorbanan yang harus dibayar mahal

Demi terwujudnya kata

Merdeka

Jiwa gugur tak terhitung jumlahnya

Darah segar merasuk di sela-sela tanah air

Dengan bangga jasadmu tersenyum

Menyaksikan kemerdekaan negeri tercinta

22. Mentari Indonesia

Karya: Bunda Azki

Derap langkah para penjaga paksa

Letupan senjata tanpa aksama

Ribuan nyawa hilang tanpa dosa

Hanya derai air mata yang berkuasa

Ketika doa dan air mata bersama

Penjuru bumi langit berkuasa

Sebilah bambu runcing mencakar angkasa

Kekuatan besar mencabar bumi seisinya

Merdeka, merdeka, merdeka

Peluh dan lara berganti indahnya nirwana

Luka tikam menganga berganti senyuman sukma

Ribuan dera tergantikan secercah sinar khatulistiwa

Kisah romansa akan indah pada waktunya

Bukan karena kamu dan aku saja

Namun korelasi keduanya

Karena kita sama, kita adalah Indonesia

23. Dirgahayu Indonesiaku

Karya: Dalila Wasana R

Derap langkah para penjaga paksa

Letupan senjata tanpa aksama

Ribuan nyawa hilang tanpa dosa

Hanya derai air mata yang berkuasa

Ketika doa dan air mata bersama

Penjuru bumi langit berkuasa

Sebilah bambu runcing mencakar angkasa

Kekuatan besar mencabar bumi seisinya

Merdeka, merdeka, merdeka

Peluh dan lara berganti indahnya nirwana

Luka tikam menganga berganti senyuman sukma

Ribuan dera tergantikan secercah sinar khatulistiwa

Kisah romansa akan indah pada waktunya

Bukan karena kamu dan aku saja

Namun korelasi keduanya

Karena kita sama, kita adalah Indonesia

24. Karya Dalam Merdeka

Karya: Alte Minasih

Indah mengenang dalam bahagia

Nusantara kini telah bebas merdeka

Jadi negeri yang mandiri dan berjaya

Namun...

Kita tak bisa hanya bahagia dengan kata

Berikan bukti dengan segala upaya Hingga negeri kita makin berjaya di segala lininya

Sepenuh hati kita bersama berikan karya

Dengan pikiran maupun tenaga

Wujudkan negeri makmur sentosa

Dalam naungan Pancasila Keberagaman kan mewarnai indahnya.

Dalam beda selalu bersama

25. Kemerdekaan

Karya: Mega Cahya Ningsih

Kemerdekaan yang kau perjuangkan

Sampai titik darah penghabisan

Kau relakan

Hanya agar generasimu cerah dan sejahtera

Berbagai rintangan kau lewati

Berbagai tantangan kau hadapi

Berbagai permasalahan kau alami

Berbagai ujian kau salami

Hanya untuk kemerdekaan Indonesia

Hanya untuk kemakmuran bangsa

Hanya untuk keadilan bagi rakyatmu

Hanya untuk kesejahteraan generasimu

Sehingga melahirkan kata "merdeka"

Bagi Indonesia

Merdeka!

Satu Indonesia Satu Bangsa

Itu dia 25 contoh puisi kemerdekaan yang bisa jadi inspirasi untuk lomba maupun dibacakan saat upacara kemerdekaan. Sebagai generasi penerus, kita punya kewajiban moral untuk meneruskan semangat juang para pahlawan dengan cara kita masing-masing, salah satunya dalam bait puisi. Semoga bermanfaat dan selamat menyambut Hari Kemerdekaan!

Halaman 2 dari 5


Simak Video "Video: 17 Agustus 2025 Naik Transportasi Umum di Jakarta Cuma Bayar Rp 80"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads