Bangunan Warga Rusak Kena Angin Helikopter, Bocah 12 Tahun Luka-luka

Bangunan Warga Rusak Kena Angin Helikopter, Bocah 12 Tahun Luka-luka

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Kamis, 31 Jul 2025 15:00 WIB
Bangunan warga rusak kena angin dari baling-baling helikopter.
Bangunan warga rusak kena angin dari baling-baling helikopter. Foto: Dok. Istimewa
Kubu Raya -

Proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) menimbulkan korban. Angin dari kipas helikopter water bombing mengempas bangunan hingga rusak dan melukai warga.

Peristiwa ini terjadi saat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar mengambil air menggunakan helikopter di sungai kawasan Desa Durian, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya, pada Rabu (30/7/2025) sekira pukul 15.30 WIB.

Angin kipas helikopter tersebut membuat bangunan yang dijadikan garasi kapal kayu milik warga roboh. Atap-atap bangunan juga ikut berterbangan. Akibatnya, puing-puing bangunan yang tertiup angin itu menimpa anak pemilik bangunan hingga menyebabkan beberapa luka ringan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu anak saya lagi main di sekitar rumah. Kemudian ada helikopter datang ambil air. Posisinya terlalu dekat dengan rumah kami. Tiba-tiba bangunan ini langsung ambruk terkena anginnya," jelas Desi Natalia, pemilik rumah, Kamis (31/7/2025).

Mendengar ada bangunan roboh, Desi yang saat itu berada di kamar langsung keluar. Ia langsung melihat anaknya yang masih berusia 12 tahun itu tertimpa puing bangunan.

"Saat kejadian saya masih di kamar tiba-tiba ada dengar suara itu saya langsung keluar. Saya lihat anak saya sudah ditimpa," jelas Desi.

Kata Desi, anaknya mengalami luka-luka ringan. Bagian kaki hingga punggung mengalami sedikit memar karena tertimpa runtuhan serta terkena goresan paku.

"Untuk saat ini, bekas bangunan yang roboh sudah dibersihkan. Dibantu warga sekitar," ujarnya.

Ia pun berharap ada bantuan dari pemerintah terkait kejadian ini. Karena, kata dia, helikoter memang sering mengambil air di kawasan Desa Durian. Namun titiknya tidak terlalu dekat rumah Desi.

"Kalau helinya sudah sering ambil air di sini, tapi titiknya tidak dekat dengan rumah. Semoga ada bantuan dari kejadian ini," harap Desi.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads