Keluarga membongkar makam Yusuf Baba di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka mengeluarkan tiga batu dari peti mati Yusuf yang sebelumnya sengaja dimasukkan istrinya.
Yusuf dimakamkan di pemakaman umum Dusun Nasedanon, Desa Oebou, Kecamatan Rote Barat Daya. Menurut Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, makam tersebut dibongkar pada Selasa (29/7).
"Kejadiannya kemarin. Pembongkaran kuburan tersebut dipicu oleh kesalahpahaman karena peti jenazahnya diisi tiga batu dan uang," kata Mardiono kepada detikBali, Rabu (30/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf meninggal karena serangan jantung di RSUD Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah pada Kamis (24/7/2025) sekitar pukul 06.00 Wita. Jenazahnya kemudian dibawa pulang ke kampung halaman oleh sang istri, Elisabet Messakh, dan seorang rekan kerja bernama Yane Elisabet Dami.
Asal-usul Batu yang Dimasukkan ke Peti Mati Yusuf
Selama ini, Yusuf bekerja di perkebunan kelapa sawit PT Multi Persada Gatra Mega Tbk. Pada Jumat (25/7/2025), Yane memberikan tiga batu kerikil dari Kalimantan kepada Elisabet saat hendak berangkat ke Kupang.
Mereka tiba di Bandara El Tari Kupang sekitar pukul 15.00 Wita, lalu melanjutkan perjalanan ke Rote Ndao menggunakan kapal ferry pada Sabtu (26/7/2025). Jenazah Yusuf dimakamkan pada Senin (28/7/2025) sekitar pukul 12.00 Wita.
Namun sebelum prosesi pemakaman, Yane meminta Elisabet memasukkan tiga batu dan uang Rp 50.000 ke dalam peti jenazah Yusuf. Di momen itu, adik kandung Yusuf yakni Martinus Baba melihat uang tersebut tergenggam di tangan kakaknya. Merasa janggal, ia langsung mengambil kembali uang itu.
Keluarga Yusuf Tak Terima
Martinus bertanya kepada Elisabet terkait uang tersebut. Elisabet kemudian mengaku bukan hanya uang yang dimasukkan ke dalam peti mati Yusuf, tetapi juga tiga batu atas permintaan Yane.
Jawaban Elisabet membuat keluarga Yusuf marah. Mereka menilai tindakan tersebut tidak wajar dan khawatir bisa berdampak buruk terhadap keselamatan anggota keluarga lainnya.
Yane sempat mengurung diri di kamar rumah duka karena situasi mulai memanas. Saat diinterogasi, Yane mengaku menyuruh istri Yusuf memasukkan batu ke dalam peti jenazah agar arwah Yusuf tidak menetap di Kalimantan, dan bisa kembali ke kampung halaman.
"Saat kami menginterogasi Yane Elisabet Dami, dia menerangkan bahwa dirinya yang menyuruh istri almarhum agar memasukkan tiga batu kecil ke dalam peti jenazah dengan maksud agar arwah dari almarhum tidak tinggal di Kalimantan Tengah, dan dipanggil pulang ke Rote Ndao," ujar Mardiono.
Sementara itu, lanjut Mardiono, uang yang dimasukkan ke dalam peti disebut sebagai simbol agar penyakit yang menyebabkan Yusuf meninggal ikut terbawa dan tidak menular ke keluarga.
"Mereka juga menuntutnya agar mengeluarkan tiga batu kecil tersebut serta uang kertas yang tersisa karena bertentangan dengan keyakinan agama," tambahnya.
Pihak keluarga Yusuf yang tidak bisa menerima alasan Yane kemudian membongkar makam Yusuf. Saat pembongkaran makam berlangsung, sempat terjadi kericuhan, namun batu dan uang tersebut bisa dikeluarkan dari peti.
"Yang bersangkutan kemudian diamankan ke Polres Rote Ndao untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tutup Mardiono.
Artikel ini sebelumnya tayang di detikBali dengan judul Keluarga Bongkar Makam Pria Rote Gara-gara Peti Jenazah Diisi Batu dan Uang.
(sun/des)