Ini Pelanggaran yang Mendominasi dalam Operasi Patuh Kayan 2025 Kaltara

Ini Pelanggaran yang Mendominasi dalam Operasi Patuh Kayan 2025 Kaltara

Oktavian Balang - detikKalimantan
Rabu, 30 Jul 2025 15:30 WIB
Kegiatan operasi patuh Kayan 2025 di Tanjung Selor. Foto: Humas Polda Kaltara
Kegiatan operasi patuh Kayan 2025 di Tanjung Selor. Foto: Humas Polda Kaltara
Tanjung Selor -

Operasi Patuh Kayan 2025 yang digelar Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalimantan Utara (Kaltara) selama 14 hari, dari 14-27 Juli 2025, mencatat kenaikan signifikan pelanggaran lalu lintas dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, angka kecelakaan lalu lintas justru menunjukkan penurunan.

Dirlantas Polda Kaltara, Kombes Pol Mohamad Syarhan mengatakan berdasarkan data yang dimilikinya total pelanggaran lalu lintas selama operasi mencapai 1.109 kasus, naik 72,4% dari Operasi Patuh Kayan 2024. Pelanggaran didominasi oleh tilang non-ETLE sebanyak 1.098 kasus, sedangkan tilang ETLE hanya 11 kasus. Polres Malinau menjadi wilayah dengan pelanggaran tertinggi, yakni 262 kasus.

"Jumlah teguran turun drastis sebesar 46%, hanya mencatat 493 kasus," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) menurun 36% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total tujuh kejadian selama operasi. Dari kejadian tersebut, terdapat 13 korban, dengan rincian satu orang meninggal dunia, delapan luka berat, dan empat luka ringan.

"Kerugian materiil akibat kecelakaan naik 37,95%. Kabupaten Malinau kembali menjadi penyumbang kejadian kecelakaan tertinggi dengan tiga kasus," kata dia.

Syarhan mengungkap alasan kenaikan pelanggaran dan penurunan angka kecelakaan. Menurutnya, saat pelaksanaan ops patuh ada kecenderungan pengguna jalan lebih mematuhi rambu lalu lintas saat ada petugas yang melaksanakan giat Gakkum di jalan raya.

Hal ini dianggap mampu menurunkan angka kecelakaan. Meski begitu, petugas menemukan masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat saat berkendara di jalan raya.

"Sedangkan jumlah penindakan atau Gakkum naik karena di saat ops patuh dilaksanakan, petugas Lalu lintas masih menemukan pengguna jalan yang tidak mematuhi aturan berlalu lintas. Seperti pengguna jalan melakukan pelanggaran kasat mata tidak membawa SIM/STNK, tidak memakai helm, melawan arus, tidak memasang pelat nomor/TNKB maupun spion," kata Syarhan.

Untuk menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas, personel operasi melakukan 2.277 pengaturan arus lalu lintas, 1.089 penjagaan, 111 pengawalan, dan 1.341 patroli. Selain penegakan hukum, pendekatan humanis juga dikedepankan melalui program Polantas Menyapa.

"Harapannya pasca Ops Patuh, tertib berlalu lintas menjadi kebutuhan pengguna kendaraan bermotor dan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dapat terwujud," ujar dia.

"Kegiatan edukasi meliputi 124 sesi pembinaan, 1.130 penyuluhan lalu lintas, dan penyebaran 1.992 pamflet untuk meningkatkan kesadaran masyarakat," imbuhnya.

Syarhan menegaskan bahwa meski operasi telah usai, pengawasan dan penegakan hukum lalu lintas akan terus berlanjut. "Kami tetap berkomitmen menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di Kaltara," ujarnya.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads