Memanasnya pertikaian perbatasan antara Thailand dan Kamboja berujung pada pertempuran yang melibatkan jet tempur, artileri, tank, dan pengerahan pasukan darat. Berlangsung sejak Kamis (24/7), perang semakin banyak memakan korban.
Dilansir dari detikNews, serangan terjadi di beberapa provinsi di Thailand, yaitu Sisaket, Surin, Ubon dan Buriram. Sementara, perbatasan Kamboja yang terlibat langsung adalah Provinsi Oddar Meanchey.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban Tewas 33 Jiwa
Dilaporkan sedikitnya ada 33 orang yang tewas dalam insiden ini. Jumlah tersebut terdiri dari 13 warga Kamboja dan 20 warga Thailand. Sebagian besar korban adalah warga sipil.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, dilansir AFP dan Khmer Times, Sabtu (26/7), melaporkan lebih dari 70 orang lainnya mengalami luka-luka yang terdiri dari tentara dan warga sipil.
Ratusan Ribu Warga Dievakuasi
Pertempuran mengakibatkan lebih dari 138.000 orang dievakuasi dari area perbatasan Thailand dan lebih dari 35 ribu orang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka di Kamboja.
Maly Socheata menyebut sedikitnya 35.829 warga sipil telah dievakuasi dari area-area berisiko tinggi di Provinsi Preah Vihear, Oddar Meanchey, dan Pursat yang ada di wilayah perbatasan yang menjadi lokasi bentrokan.
Trump Sebut Gencatan Senjata
Di tengah panasnya pertempuran, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku telah berbicara dengan para pemimpin Kamboja dan Thailand. Trump mengklaim kedua belah pihak sepakat untuk bertemu dan segera menyusun rencana gencatan senjata untuk mengakhiri konflik.
"Mereka telah sepakat untuk segera bertemu dan segera menyusun Gencatan Senjata dan, pada akhirnya, PERDAMAIAN!" tulis Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya saat berkunjung ke Skotlandia, dilansir AFP, Minggu (27/7/2025).
Selengkapnya baca artikel di sini.
(bai/bai)