Pesta Nikahan di Tarakan Ganggu Warga, Setel Musiknya Terlalu Keras

Pesta Nikahan di Tarakan Ganggu Warga, Setel Musiknya Terlalu Keras

Oktavian Balang - detikKalimantan
Minggu, 20 Jul 2025 16:00 WIB
Old white speaker in the corner of an old mosque in a rural area in Indonesia
Ilustrasi bising/Foto: Getty Images/iStockphoto/Jamaludin Yusup
Tarakan -

Warga RT 13, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, resah dengan suara musik keras dari acara yang diduga pesta pernikahan di area Vihara Thein Lai, Jalan Teratai. Kebisingan dirasakan warga selama dua hari berturut-turut.

Salah seorang warga RT 13, Jose Tinus Beladan menyampaikan rasa kesalnya atas kurangnya empati dari penyelenggara acara. "Sudah dua hari suara bising ini mengganggu, bahkan sampai pukul 23.10 WITA. Saya cek ke lokasi, tapi hanya konfirmasi ke warga yang ikut pesta. Harusnya ada saling menghargai, apalagi ada warga yang sedang sakit atau istirahat," ujarnya, Sabtu (19/7).

Keluhan itu kemudian dilaporkan ke Satpol PP Kota Tarakan. Namun, saat itu Satpol PP mengaku sedang sibuk penanganan pascakebakaran di wilayah Karang Anyar. Pihaknya berjanji akan meninjau lokasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluhan mengenai suara bising itu pun ramai di Instagram @tarakanku, dengan beragam reaksi warganet. Banyak yang mengeluhkan kebisingan itu, sementara lainnya menyebut acara seperti itu sebagai bagian dari budaya yang dianggap wajar.

Bahkan salah satu komentar menyebut bahwa acara bising itu telah mendapat izin dari RT setempat. Juga mendapat izin dari pihak kepolisian dan Babinsa.

"Bhabinsa dan kepolisian sudah turun ke lokasi dan meminta acara dilanjutkan asal tidak ada perkelahian," tulisnya.

Babinsa Kelurahan Karang Anyar, Peltu Imran membantah pernyataan tersebut. Menurutnya. aparat justru meminta penyelenggara pesta mengecilkan suara musiknya.

"Tadi malam kami sudah ke lokasi bersama ketua RT dan meminta penyelenggara mengecilkan suara musik setelah ada laporan warga. Soal pernyataan 'lanjut asal tidak berkelahi', itu tidak benar. Kami akan luruskan masalah ini," tegas Imran.

Ketua RT 70, Dewa Namang menegaskan lokasi acara bukan di wilayahnya, melainkan di RT 10. Sementara itu, Ketua RT 10, Arif mengaku tidak mendengar suara bising di rumahnya.

"Memang ada acara pernikahan warga RT 10, Pak Mawan, di Gang Kelimutu. Langsung ke rumahnya saja," katanya.

Saat dikonfirmasi terkait izin acara, baik Dewa maupun Arif tidak dapat memberikan jawaban jelas. Hingga kini, warga masih menanti tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menangani gangguan kebisingan tersebut.




(sun/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads