Hujan deras melanda Korea Selatan pada Kamis (17/7). Curah hujannya tercatat paling tinggi selama 120 tahun terakhir. Akibatnya, ribuan orang dievakuasi. Dilaporkan 3 orang meninggal dunia.
Dikutip detikNews dari AFP, bulan Juli merupakan musim turunnya hujan di Korsel. Namun cuaca tercatat sangat ekstrem tahun ini. Bahkan tiga wilayah di Chungcheongnam-do atau Provinsi Chungcheong Selatan mengalami curah hujan per jam terderas yang pernah tercatat biro cuaca resmi.
Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan melaporkan ada 3 orang tewas di tengah curah hujan tinggi ini. Ketiganya warga Chungcheong Selatan. Selain itu, lebih dari 1.000 orang dievakuasi akibat cuaca ekstrem ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga pukul 16.00 waktu setempat, setidaknya tiga orang tewas hari ini akibat hujan deras," kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan kepada AFP.
Menurut data polisi setempat, satu orang ditemukan tewas dalam kendaraan yang terendam banjir. Korban kedua merupakan seorang pria lansia yang terseret arus banjir karena berada di dekat sungai. Korban ketiga juga merupakan pria lansia, ditemukan tewas di apartemen bawah tanah yang terendam.
Tingkat curah hujan tinggi juga terjadi di wilayah Seosan bagian darat. Curah hujan mencapai puncak 114,9 milimeter (4,5 inci) per jam, disebut hanya terjadi sekali dalam 100 tahun. Pejabat badan meteorologi setempat juga mengatakan curah hujan tahun ini merupakan yang tertinggi sejak pencatatan cuaca dilakukan mulai tahun 1904.
Menurut pejabat badan meteorologi tersebut, hujan deras disebabkan aliran udara hangat dan lembap di sepanjang Pegunungan Pasifik Utara. Aliran udara ini memicu ketidakstabilan atmosfer yang kuat.
Seosan mengalami banjir parah. Siaran nasional menunjukkan kondisi permukiman serta ruas jalan yang tergenang air hingga meneggelamkan kendaraan-kendaraan yang terparkir. Seosan diguyur hujan pada Kamis (17/7) hingga pukul 10.30 pagi waktu setempat dengan rata-rata curah hujan stara 35 persen lebih tinggi dari biasanya.
"Airnya terlalu dalam dan begitu banyak lumpur yang terdorong masuk sehingga saya sudah bekerja selama sekitar lima jam untuk menguras semuanya," kata Kim Min-seo, seorang pekerja restoran berusia 50 tahun, sambil menggosok lantai yang berlumpur.
Artikel telah tayang di detikNews.
(des/des)