Hujan intensitas tinggi menyebabkan sejumlah kawasan di Jakarta terendam banjir. Tim SAR berjibaku membantu evakuasi warga terdampak. Di antaranya ada ibu hamil yang mau melahirkan.
Dilansir detikNews, evakuasi bumil itu diungkapkan oleh Perwira Operasi Satuan Brimob Batalyon B Pelopor Polda Metro Jaya AKP Sutarso. Pihaknya bersama TNI membantu seorang bumi yang nyaris melahirkan dengan menggunakan ban di daerah Kebon Pala, Jakarta Timur.
"Itu kita menggunakan ban atau bak mandi untuk evakuasi terakhir seorang ibu-ibu yang ingin melahirkan. Makanya menggunakan ban karena posisi ibu tersebut hamil," tutur Sutarso, Senin (7/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi gang yang kecil membuat perahu karet sulit menjangkau lokasi warga yang terjebak banjir, termasuk ibu hamil tersebut. Pada saat evakuasi, kata Sutarso, ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa.
"Mengingat itu lorong atau gang, gangnya sempit, itu kita menggunakan ban," jelasnya.
Sejak banjir merendam kawasan Kebon Pala pada Minggu (6/7) sore, tim SAR dari Batalyon B Pelopor Polda Metro Jaya telah mengevakuasi 250 orang. Para pengungsi ditampung di gedung sekolah terdekat yang aman dari genangan banjir.
"Sejak sore pukul 3, kita sudah mulai melakukan membantu proses evakuasi warga. Kami mencatat sudah ada sebanyak 250 warga yang berhasil kita evakuasi yang saat ini kita tempatnya di gedung SD sebagai lokasi pengungsian," sebut Sutarso.
Baca juga: 24 Orang Tewas dalam Banjir Bandang di Texas |
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan genangan terjadi di berbagai titik sejak Minggu (6/7) malam karena tiga faktor sekaligus. Menurutnya, ini adalah banjir besar pertama yang ia hadapi sejak menjabat sebagai gubernur.
"Karena memang baru pertama kali dalam kepemimpinan saya selama empat bulan ini, inilah banjir yang terjadi bersamaan. Yang pertama adalah banjir kiriman, yang kedua adalah banjir karena curah hujan yang ada di tempat di Jakarta, yang ketiga pas bersamaan rob permukaan air lautnya naik," ungkap Pramono di Kali Irigasi Cakung, Senin (7/7/2025).
Pramono menyebut seluruh pompa milik Pemprov DKI dioperasikan penuh untuk mempercepat air surut. Namun karena beban berat, 10 pompa dilaporkan rusak dan terbakar.
"Dari 605 pompa, karena airnya begitu banyak, akhirnya 10 pompa terbakar. Tapi pompa mobil kita semua standby, jadi penanganan tetap berjalan," jelasnya.
(des/des)